uefau17.com

Cakra Buana Resources dan Sunindo Pratama Jadi Pendatang Baru di BEI - Saham

, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten pendatang baru pada awal 2023. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dan PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mencatatkan saham perdana pada Senin, (9/1/2023).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (9/1/2023), PT Cakra Buana Resources Energi Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI sebagai perusahaan tercatat ke-5 pada 2023. Perseroan mencatatkan saham 4,53 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 3,8 miliar dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 738 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

Harga penawaran umum saham perdana Rp 108 per saham. Dengan demikian,  perseroan meraup dana Rp 79,70 milar saham dari IPO.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran 1.328.400.000 waran dengan rasio 5:9. Harga pelaksanaan waran tersebut Rp 258 per saham. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana dari hasil penerbitan waran Rp 342,7 miliar.

Perseroan berencana mengalokasikan 40 persen dana hasil IPO untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex) berupa penambahan satu set kapal tug & barge berukuran 300 ft. Sisanya sekitar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pendukung kegiatan operasional secara umum.

Adapun saham free float per 6 Januari 2023 yang terdiri dari 909 juta saham atau 20,03 persen dengan rincian jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 171 juta saham atau setara 3,77 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 738 juta saham atau 16,26 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Waran

Sementara itu, PT Omudas Investment Holdco, PT Republik Capital Indonesia, PT Bima Harsa Rahardja, dan Herlienna Qitshi selaku pemegang saham Perseroan telah melakukan penyetoran modal perseroan dengan harga di bawah harga penawaran umum perdana saham dalam jangka waktu enam bulan sebelum pernyataan pendaftaran pertama kali disampaikan kepada OJK.

Dengan demikian, PT Omudas Investment Holdco, PT Republik Capital Indonesia, PT Bima Harsa Rahardja, dan Herlienna Qitshi tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 25/2017.

Berikut jadwal waran perseroan:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 9 Januari 2023

-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 9 Januari 2023

-Periode akhir perdagangan waran seri I

-Pasar regular dan negosiasi pada 3 Januari 2025

-Pasar Tunai pada 7 Januari 2025

-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 10 Juli 2023

-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 8 Januari 2025

3 dari 4 halaman

Sunindo Pratama Catatkan Saham Perdana di BEI

Sementara itu, PT Sunindo Pratama (SUNI) mencatatkan saham perdana di papan utama BEI pada Senin, 9 Januari 2023. Jumlah saham yang dicatatkan 2,5 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 1,9 miliar saham dan saham IPO 600 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga penawaran saham Rp 300 per saham. Perseroan meraup dana Rp 180 miliar dari IPO.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 40,14 persen untuk pembelian saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (PT RTM), anak perseroan yang saat ini sebanyak 60 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan.

Kemudian sekitar 42,60 persen akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha PT RTM kepada supplier dan modal kerja PT RTM untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta membiayai kegiatan operasional PT RTM. Lalu sisanya sekitar 17,26 persen atau Rp 30,38 untuk modal kerja termasuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung sera untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.

Adapun jumlah saham free float per 6 Januari 2023 sebesar 600 juta saham atau 24 persen. Jumlah saham tersebut termasuk yang tidak di lock-up. Perseroan pun tidak ada saham yang di-lock up.

4 dari 4 halaman

Sunindo Pratama Catatkan Saham Perdana di BEI

Sebelumnya, PT Sunindo Pratama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) senilai Rp 300.

Mengutip laman e-ipo, ditulis Senin (2/1/2023), PT Sunindo Pratama Tbk akan menawarkan 600 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu 24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan harga kisaran Rp 300 per saham.

Dengan demikian, perseroan akan meraup dana Rp 180 miliar dari IPO. Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 40,14 persen untuk pembelian saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (PT RTM), anak perseroan yang saat ini sebanyak 60 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan.

Kemudian sekitar 42,60 persen akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha PT RTM kepada supplier dan modal kerja PT RTM untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta membiayai kegiatan operasional PT RTM. Lalu sisanya sekitar 17,26 persen atau Rp 30,38 untuk modal kerja termasuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung sera untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.

Dalam rangka IPO ini, Sunindo Pratama telah menunjuk PT UOB Kay Hian sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain Soe To Tie Lin sebesar 64,60 persen, Willy Johan Chandra sebesar 11,40 persen dan masyarakat di bawah 5 persen sebesar 24 persen.

Perseroan mencatat penjualan Rp 245,08 miliar hingga 30 Juni 2022. Penjualan perseroan naik 88,91 persen dari periode sama tahun sebelumnya (tidak diaudit-red) sebesar Rp 129,73 miliar. Beban pokok penjualan naik 90,3 persen menjadi Rp 178,34 miliar hingga akhir kuartal II2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 93,70 miliar.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat