uefau17.com

Dewi Shri Farmindo Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 18 Juli 2022 - Saham

, Jakarta - PT Dewi Shri Farmindo Tbk akan mencatatkan saham di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (18/7/2022).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Dewi Shri Farmindo Tbk mencatatkan saham dengan kode saham DEWI sebagai perusahaan tercatat ke-26 di BEI pada 2022.

Perseroan mencatatkan saham 2 miliar saham DEWI dengan rincian saham pendiri sebesar 1,3 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 100 per saham. Dana hasil IPO yang diraih sekitar Rp 70 miliar.

Sebelumnya Perseroan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 7,48 miliar atau 11,71 persen untuk pembelian tanah afiliasi, sekitar Rp 3,67 miliar atau 5,74 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2.

Kemudian sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,17 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,62 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam DOC dan pembelian ayam karkas.

Untuk menggelar IPO, Dewi Shri Farmindo telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.

Untuk jumlah saham free foat perseroan per 12 Juli 2022 sebesar 700 juta saham atau 35 persen yang terdiri jumlah saham yang tidak di-lock up sebesar 700 juta saham atau 35 persen dari saham yang ditawarkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Patok Harga IPO

Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk, perusahaan bergerak di bidang usaha ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 100 per saham. Harga yang dipatok tersebut batas bawah dari kisaran harga perdana yang ditawarkan di kisaran Rp 100-Rp 110 per saham.

Mengutip laman e-ipo, Selasa, (12/7/2022), PT Dewi Shri Farmindo Tbk melepas 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO yang akan didapat sebesar Rp 70 miliar.

Perseroan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 7,48 miliar atau 11,71 persen untuk pembelian tanah afiliasi, sekitar Rp 3,67 miliar atau 5,74 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2.

Kemudian sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,17 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,62 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam DOC dan pembelian ayam karkas. Untuk menggelar IPO itu, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.

Jadwal penawaran umum perdana saham:

-Tanggal efektif pada 11 Juli 2022

-Masa penawaran umum pada 12-14 Juli 2022

-Tanggal penjatahan pada 14 Juli 2022

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 15 Juli 2022

-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Juli 2022

3 dari 4 halaman

Gelar IPO

Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk, emiten bergerak di usaha budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, Senin (27/6/2022), PT Dewi Shri Farmindo Tbk akan melepas 700 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Perseroan menawarkan harga perdana Rp 100-Rp 110 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diperoleh sebesar Rp 70 miliar-Rp 77 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembelian tanah afiliasi sebesar Rp 7,48 miliar atau sekitar 11,88 persen. Kemudian sebesar Rp 3,67 miliar atau 5,83 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2. Selanjutnya sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,32 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,85 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembelian ayam day old chick (DOC) dan pembelian ayam karkas.

Perseroan pun telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO yaitu PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Setelah IPO pemegang saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk antara lain PT Global Landlord Indonesia sebesar 0,65 persen, Greta Dewi Halim sebesar 16,25 persen, Aditya Fajar Junus sebesar 22,75 persen, Ferry Saputra sebesar 13 persen, Henry Saputra sebesar 12,35 persen dan masyarakat sebesar 35 persen.

Hingga kuartal I 2022, perseroan mencatat laba bersih tahun berjalan Rp 1,41 miliar. Realisasi laba bersih ini turun 40,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,37 miliar. Penjualan perseroan naik tipis 0,3 persen menjadi Rp 23,39 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,32 miliar.

Perseroan membukukan ekuitas Rp 73,74 miliar hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 72,32 miliar. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 16,78 miliar hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,78 miliar. Perseroan mencatat aset Rp 90,52 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 85,11 miliar. Perseroan kantongi kas dan bank Rp 1,34 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,40 miliar.

Setelah IPO, perseroan akan membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya 10 persen dari total laba bersih tahun berjalan perseroan mulai tahun buku 2022.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat