, Shanghai - Bursa saham China terutama indeks saham Shanghai membukukan performa terburuk di dunia pada 2018. Indeks saham Shanghai melemah 24,6 persen sepanjang 2018. Indeks saham Shanghai tergelincir ke posisi 2.493,90.
Hal itu dipicu dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China membebani ekonomi dan menekan kinerja pendapatan perusahaan.
Indeks saham Shenzhen turun 33,2 persen ke posisi 1.267,87. Kapitalisasi pasar dari dua bursa saham tersebut turun USD 2,4 triliun menjadi 43,3 triliun yuan (USD 6,3 triliun atau sekitar Rp 91.182 triliun-asumsi kurs Rp 14.473 per dolar AS).
Advertisement
Baca Juga
"Bursa saham sering dijadikan sebagai barometer kesehatan ekonomi domestik atau nasional. Pelemahan saham seri A China merefleksikan sejumlah masalah serius dalam ekonomi China," ujar Analis Huatai United Securities, Li Wenhui, seperti dikutip dari laman SCMP, Selasa (1/1/2019).
Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5 persen pada kuartal III 2018. Pertumbuhan tersebut terlambat sejak 1992.
Dampak perang dagang pun diperkirakan lebih buruk terhadap perusahaan dan kondisi rumah tangga di China. Berdasarkan survei Nikkei terhadap 32 ekonom, pertumbuhan ekonomi China bisa melambat menjadi 6,2 persen pada 2019.
Selain itu, berdasarkan statistic terbaru menunjukkan laba industri November turun untuk pertama kali dalam hampir tiga tahun. Sementara pertumbuhan penjualan ritel melambat ke level terendah dlaam 15 tahun.
Direktur Eddid Securities and Futures, Ryan Chan menuturkan, perang dagang yang saat ini dalam gencatan senjata selama 90 hari menimbulkan bayangan panjang atas prospek ekonomi global. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran global.
"Situasi ekonomi mengkhawatirkan di China dan AS. Ekonomi AS telah melambat, sementara China sedang berjuang dengan utang perusahaan besar-besaran, tekanan likuiditas dan kesengsaraan sektor swasta," ujar Chan.
Adapun indeks saham lainnya yaitu indeks saham Hang Seng naik 0,1 persen ke posisi 25.504,20. Indeks saham China Enterprise sedikit berubah ke 9.992. Dengan pasar telah memburuk diharapkan dapat mendorong pemerintah memberikan stimulus keuangan.
"Kami berharap pemerintah melonggarkan likuiditas tahun depan di tengah penurunan ekonomi saat ini," kata Zhang Xia, Chief Strategist China Merchants Securities.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kapitalisasi Pasar Saham di Bursa Asia Terpangkas USD 5 Triliun
Mengutip laman Bloomberg, untuk bursa saham Asia dapat dibagi menjadi dua hal yaitu reli capai rekor dan pasar bergejolak sehingga menekan kapitalisasi pasar saham USD 5,2 triliun.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik pun turun 22 persen dari puncak tertinggi pada Januari. Adapun reli yang terjadi pun tidak banyak membantu untuk meringankan tekanan dari apa yang telah menjadi tahun terburuk sejak 2011.
Sejumlah faktor pengaruhi bursa saham Asia antara lain kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi, perang dagang AS-China.
"Ada sangat sedikit safa havens yang bekerja pada 2018. Bursa saham di Asia tidak terhindar dari meningkatnya ketegangan perang dagang dan kenaikan suku bunga. Investor mungkin terkejut dengan besarnya dampak ke pasar," ujar Senior Investment Strategist DBS Group Holdings, Jason Low.
Selain faktor perang dagang, sektor saham teknologi pun berimbas ke bursa saham Asia. Saham Apple Inc dan Amazon.com yang anjlok sekitar 30 persen pada pertengahan tahun.
Saham-saham internet di Asia pun ikut lesu. Saham Tencent Holdings Ltd turun 47 persen. Ditambah kondisi bursa saham China terutama Shanghai yang kurang menggembirakan juga berdampak ke Asia.
Advertisement
Emiten Indonesia Masuk Saham Catatkan Pertumbuhan Tinggi di Asia
Meski begitu ada sejumlah saham-saham di Asia catatkan pertumbuhan terbaik dan terburuk di Asia pada 2018 versi Bloomberg. Saham-saham itu bahkan ada yang merupakan emiten asal Indonesia.
Saham-saham catatkan top gainers antara lain:
1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan naik 280 persen. Hal itu dipicu dari kenaikan ritel online global.
2 . PT Indah Kiat Kiat Pulp and Paper (INKP) mendaki 114 persen sepanjang 2018.
3. Fila Korea Ltd. Saham Fila Korea Ltd menanjak 228 persen. Saham Fila Korea cetak rekor pada November usai perseroan membukukan kinerja laba operasional naik signifikan pada kuartal III 2018.
4. Yihai International Holding Ltd. Saham Yihai International Holding menanjak 156 persen.
4. Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co. Saham Daewoo menanjak 146 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain:
1.Meitu Inc. Saham Meitu Inc melemah 80 persen usai pelaku pasar fokus terhadap privasi data dan peringatan laba.
2. Brilliance China Automative Holdings Ltd merosot 72 persen.
3. Sharp Corp. Saham Sharp Corp tergelincir 72 persen usai menunjukkan perlambatan untuk permintaan produk Apple Inc yaitu iPhone.
4. AAC Technologies Holdings Inc. Saham AAC Technologies merosot 67 persen.
5. Saham Vodafone Idea Ltd. Saham Vodafone merosot 65 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkini Lainnya
Meski Terkoreksi, IHSG Masih Terbaik di Dunia
Transaksi Perdagangan Saham Capai Rp 11,5 Triliun, Ini Pendorongnya
Ikuti Bursa Global, IHSG Tersungkur 31,15 Poin
Kapitalisasi Pasar Saham di Bursa Asia Terpangkas USD 5 Triliun
Emiten Indonesia Masuk Saham Catatkan Pertumbuhan Tinggi di Asia
Indeks Saham Shanghai
Perang Dagang
Bursa saham
Rekomendasi
Bursa Saham Asia-Pasifik Mayoritas Menghijau Hari Ini
Cipta Perdana Lancar Listing Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Kinerja Bursa Saham Taiwan Terbaik di Asia pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?
Bursa Asia Lesu di Tengah Rekor yang Dicetak Nasdaq
Bursa Saham Asia-Pasifik Matoritas ke Zona Hijau, Indeks Asutralia Pimping Penguatan
Bursa Asia Pasifik Menguat, Ini Pemicunya
Bursa Asia Dibuka Cerah, Investor Menanti Pengumuman Bank Sentral Australia
Bursa Saham Asia-Pasifik Turun di Awal Pekan Menantikan Data Ekonomi Utama dari China
Harga Naik di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham Paperocks Indonesia
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Prancis, Rabu 10 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke Final?
Kylian Mbappe Melempem di Euro 2024, Spanyol Tetap Waspada Penuh
Semifinal Euro 2024: Adu Mahal Timnas Spanyol vs Prancis
Timnas Prancis Siap Rebut Tiket Final Euro 2024
Copa America 2024
Jadwal dan Link Siaran Langsung Semifinal Copa America 2024 Argentina vs Kanada di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Kanada: Tim Tango Memburu Sejarah
Kanada Bertekad Redam Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pilkada 2024 Dinilai Lebih Hangat, Menko Polhukam: Ada yang Tidak Siap Kalah
Kemendagri Bela KPU yang Dituding Mahfud Md Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada
Pilkada Serentak 2024 Dilaksanakan Pada Bulan November, Begini Tahapannya
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Ambil Pusing soal Hasil Survei Kaesang
Deddy Corbuzier soal Usulan PSI Maju di Pilkada 2024: Nyetir Aja di Jakarta Masih Nyasar
Golkar Bakal Bertemu Kaesang Pangarep Pekan Ini, Penjajakan Koalisi di Pilkada?
TOPIK POPULER
Populer
Listing Perdana, Saham Gunanusa Eramandiri Mentok ARA
Transisi Pemerintahan Mulus, Menko Airlangga: Investor Bursa Tak Perlu Wait and See
Indo Premier Sekuritas Dukung Insentif Biaya Transaksi ETF
Gunanusa Eramandiri Listing Hari Ini, Selasa 9 Juli 2024
Bursa Asia Dibuka Cerah Usai Wall Street Cetak Rekor
Penjualan Mobil Astra Merosot 16,6% hingga Juni 2024, Apa Penyebabnya?
Harga Naik di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham NFC Indonesia
IHSG Dibuka Bak Roller Coaster, Sebagian Besar Indeks Saham Acuan Terbakar
Tawarkan Obligasi Pertama dalam 3 Tahun, Saudi Aramco Incar Dana Segini
Kawal Pencatatan Perdana Saham GUNA, Airlangga Beberkan Prospek Industri Kacang
Pegi Setiawan
Keinginan Pegi Setiawan Setelah Bebas: Tetap Bekerja Jadi Kuli dan Bangun Masjid
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Kuasa Hukum, Polri, hingga KY Usai Pegi Setiawan Bebas Menang Praperadilan
Polri Bakal Tindaklanjuti Kasus Pegi Setiawan yang Dinyatakan Tidak Sah Menurut Hukum
Detik-Detik Ratusan Warga Bersolawat Sambut Kedatangan Pegi Setiawan di Rumahnya
Berita Terkini
Top 3 Berita Hari Ini : Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani
Cerita Kader Partai Gerindra Kampar Menumpang Tinggal di Rumah Pengurus Panti Asuhan
Kunjungan Kebun Raya Mangrove Surabaya Meningkat di Semester Pertama 2024
Rapat dengan Jokowi, Menpora: Indonesia Siap Gelar Kejuaraan Dunia 2025
Ramai Kasus Data Pelamar Kerja Dipakai Pinjol, Ini Kata Polisi
Diduga Menyontek, Remaja China Jurusan Tata Busana Lolos Tahap 12 Besar di Kontes Matematika Nasional
Koperasi Ini akan Punya Kebun Sawit 5.657 Hektar di Merauke
Rumah Mewah di Menteng Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Perjuangan TNI Bantu Evakuasi Korban Longsor Tambang Suwawa Bonebol
Jangan Lewatkan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Selasa 9 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Pilkada 2024 Dinilai Lebih Hangat, Menko Polhukam: Ada yang Tidak Siap Kalah
Syahrini Bagikan Foto Kehamilan 8 Bulan, Buat Warganet Kagum
Dinkes Kota Tangerang Bersiap Tangani Stunting: Kami Sudah Memetakan
Penyebab Anak Tidur Sambil Berjalan, Orangtua Harus Tahu
Penumpang di Stasiun Malang Meningkat 17 Persen Semester I 2024