uefau17.com

Selama 29 Hari Gunung Ibu Tercatat Erupsi 13 Kali, Ada Dentuman hingga Lontaran Lava Pijar - Regional

, Bandung - Gunung Ibu dilaporkan kembali erupsi pada 29 Mei 2024, pukul 15:34 WIT. Badan Geologi pun menyampaikan status gunung api yang teletak di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara itu kini berapada pada Level IV (Awas).

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Miniral, Muhammad Wafid menyampaikan, durasi erupsi mencapai 1,5 menit.

"Telah terjadi erupsi Gunung Ibu, Maluku Utara pada tanggal 29 Mei 2024 pukul 15:34 WIT, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 38 detik," katanya dikutip dari laporan tertulis diterima di Bandung, Rabu, 29 Mei 2024.

Sebelumnya, menurut hasil pengamatan visual yang dilakukan Badan Geologi, periode 1 - 27 Mei 2024, tercatat terjadi 12 kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi 1.000–6.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal, durasi 200–552 detik.

"Pada beberapa kejadian erupsi, suara dentuman serta gemuruhterdengar hingga ke Pos PGA Ibu, dan disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 km dari bibir kawah," jelas Wafid.

Masih dalam periode yang sama, lanjutnya, teramati pula asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. Tingginya, sekitar 100-6.000 meter dari puncak.

"Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Vulkanik

Menurut Badan Geologi, dalam sejarah aktivitas vulkaniknya, letusan Gunung Ibu tercatat sejak tahun 1911 dan mulai tahun 1998 muncul sumbat lava yang kemudian tumbuh menjadi kubah lava.

Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, terjadi erupsi erupsi dengan intensitas lemah hingga sedang. Sejak tahun 2020-2023 frekuensi erupsinya semakin berkurang jumlahnya setiap hari, tetapi kolom letusan cenderung bertambah tinggi.

Kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya gempa-gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal. Saat ini kubah lava di Gunung Ibu telah melampaui dinding kawah sehingga mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut.

Secara spesifik, Gunung Ibu merupakan gunungapi tipe strato dan memiliki tinggi puncak 1.340 m di atas permukaan laut dan pada koordinat 1° 29’ LU dan 127° 38' BT. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Gunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Badan Geologi

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Ibu yang kini berada pada Level IV (Awas), Badan Geologi telah menyampaikan rekomendasinya per 29 Mei 2024, sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius 4 km dan sektoral 7 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

3. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di puncak.

4. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ibu, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.

5. Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook,Instagram dan Twitter pvmbg).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat