, Bandung - Rokok elektrik semakin digandrungi oleh masyakarat baik kelompok muda atau dewasa. Alasan mereka selain ingin mengurangi rokok konvensional, dalih lainnya adalah merasa lebih aman menggunakannya.
Rokok elektrik kerap dipilih sebagian orang karena dinilai lebih aman jika dilihat dari dampaknya pada kesehatan. Namun, penelitian yang terbit di American Journal of Preventive Medicine baru-baru ini menyatakan, ada peningkatan risiko disfungsi ereksi akibat penggunaan vape, salah satu jenis rokok elektrik.
Baca Juga
Dicuplik dari laman Good Doctor, Rabu, 17 April 2024, penelitian dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari NYU Grossman School of Medicine dan Johns Hopkins University School of Medicine, melibatkan hampir 14 ribu peserta pria di atas 20 tahun.
Advertisement
Responden kemudian diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu orang yang tidak pernah merokok, sudah berhenti merokok, dan masih merokok (sesekali atau harian).
Dari pembagian kategori tersebut, ditemukan bahwa hampir separuh dari peserta adalah mantan perokok. Sisanya, hampir 21 persen perokok aktif dan 14 persen menggunakan produk tembakau lainnya.
Hasil penelitian menyebutkan, dibanding peserta yang tidak pernah mengonsumsi rokok elektrik, pengguna harian vape dua kali lebih mungkin untuk mengalami disfungsi ereksi.
Menurut penjelasan Dr. Omar El-Shahawy, salah satu peneliti, setiap produk tembakau atau yang mengandung nikotin tidak bebas dari risiko bahaya.
"Selama ini, vape dipilih karena dianggap lebih aman ketimbang rokok konvensional," terang Omar.
Faktanya, beberapa rokok elektrik justru punya zat nikotin dalam konsentrasi yang sangat tinggi. Rokok elektrik generasi baru juga memiliki lebih banyak nikotin. Paparan nikotin inilah yang menjadi penyebab disfungsi ereksi.
Sebenarnya, penyakit yang ditimbulkan bukan merupakan dampak langsung, melainkan efek samping dari terganggunya kinerja jantung dan sirkulasi darah. Seperti diketahui, saat akan ereksi, penis membutuhkan banyak pasokan darah.
Secara umum, merokok bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, mencegah terjadinya pelebaran rongga untuk mengalirkan darah.
"Lama-kelamaan, hal tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah," jelas Omar.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Disfungsi Ereksi
Seperti yang telah disebutkan, disfungsi ereksi adalah efek tidak langsung yang bisa terjadi karena terganggunya fungsi jantung akibat paparan nikotin dari rokok elektrik.
Nikotin bisa memengaruhi sistem kardiovaskular melalui banyak cara, seperti mempersempit arteri dan mempercepat detak jantung.
Nikotin juga berperan dalam pengerasan dinding arteri, yang secara langsung berpengaruh pada fungsi sistem kardiovaskular.
Perlu diketahui, nikotin tetap berada di sistem tubuh selama enam hingga delapan jam. Jadi, sekecil apa pun konsentrasinya, nikotin tetap bisa membawa dampak buruk pada kesehatan, terutama organ penting seperti jantung.
Bahkan, menurut American Heart Association Journals, disfungsi ereksi sering kali menjadi tanda dari aterosklerosis, yaitu penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung. Disfungsi ereksi biasanya terjadi tiga sampai lima tahun sebelum serangan jantung.
Artinya, jika Anda sudah mengalami disfungsi ereksi, risiko untuk terkena serangan jantung menjadi meningkat. Jadi, segera lakukan pengobatan sebagai langkah pencegahan.
Disfungsi ereksi, atau sering disebut impotensi, adalah ketidakmampuan penis mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seks. Dalam kehidupan berpasangan, ini bisa menjadi masalah jika dibiarkan terlalu lama.
Tak hanya sulit mendapatkan atau mempertahankan ereksi, pria dengan impotensi biasanya juga mengalami penurunan hasrat seksual.
Bukan cuma merokok elektrik, beberapa faktor bisa pula memperparah kondisi, seperti mengalami stres, obesitas, hingga jarang olahraga.
Disfungsi ereksi sendiri sebenarnya hal yang sangat umum terjadi pada pria. Menurut data World Health Organization (WHO), per tahun, sekitar 15 persen pria di seluruh dunia mengalami kondisi tersebut.
Berhenti merokok adalah cara paling efektif untuk menurunkan risiko seorang pria mengalami disfungsi ereksi.
Meski, ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan, seperti menghindari konsumsi alkohol, menjaga berat badan, dan berolahraga secara teratur.
Nah, itulah ulasan tentang bahaya penggunaan rokok elektrik yang ternyata bisa meningkatkan risiko terkena disfungsi ereksi. Agar terhindar dari kondisi tersebut, mulai batasi atau hentikan penggunaan vape.
Advertisement
Social Smoker Tetap Berisiko
Social smoker adalah seseorang yang merokok hanya dalam situasi tertentu, terutama ketika sedang berkumpul bersama teman-temannya.
Orang yang masuk dalam kategori itu biasanya membutuhkan waktu hingga sebulan untuk menghabiskan satu bungkus rokok.
Perlu diketahui, rokok memiliki kandungan nikotin, zat yang sangat adiktif, bisa dengan cepat berpindah ke otak dan menempel pada reseptor yang berhubungan dengan pelepasan hormon rasa senang seperti dopamin.
Seseorang sudah bisa merasakan ‘senang’ meski hanya mengisap satu atau dua batang rokok. Dopamin merupakan hormon yang dapat menyebabkan perilaku kompulsif atau kecanduan.
Namun, bagi social smoker, efek itu mungkin lebih kecil ketimbang orang-orang yang merokok setiap hari.
Meski mungkin tidak sampai menyebabkan kecanduan seperti perokok berat, social smoker tetap berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Ini karena asap rokok mengandung banyak zat yang diidentifikasi sebagai racun.
Menurut penelitian, seperti dikutip dari Verywell Mind, setidaknya ada 250 bahan kimia beracun pada rokok, beberapa di antaranya dikaitkan dengan pemicu kanker. Asap rokok sendiri sebenarnya bukan hanya membahayakan perokok aktif, tapi juga yang pasif.
Efek yang lebih parah bisa muncul jika rokok yang digunakan berjenis kretek. Sebuah studi menyebutkan, asap dari rokok kretek mengandung setidaknya empat ribu senyawa yang bersifat toksik (racun), mutagenik (pemicu perubahan kromosom), dan karsinogenik (pemicu kanker).
Dapat disimpulkan bahwa social smoker tetap berisiko terserang berbagai jenis penyakit. Orang yang merokok satu hingga empat batang sehari dikaitkan dengan risiko kematian akibat beberapa penyakit kronis yang ditimbulkan.
Berikut beberapa penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa menyerang perokok, termasuk social smoker:
- Penyakit jantung: Karbon monoksida dari asap rokok bisa menyebabkan kerusakan pada hampir semua organ, termasuk penyumbatan arteri serta kenaikan tekanan darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Gangguan pernapasan dan paru-paru: Merokok dapat merusak saluran udara dan kantung kecil bernama alveoli di paru-paru, berpotensi meningkatkan risiko penyakit emfisema, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Berbagai jenis kanker: Merokok bisa memicu kerusakan sel sehat dan menyebabkan munculnya sel abnormal, terutama di paru-paru, darah, kandung kemih, usus besar, kerongkongan, pangkal tenggorokan, ginjal, hati, trakea, pankreas, dan beberapa bagian tubuh lain.
- Gangguan suasana hati: Nikotin yang telah mencapai otak dapat memicu pelepasan adrenalin. Hal itu dapat menyebabkan berbagai gangguan suasana hati, seperti stres, depresi, dan perasaan cemas.
- Penuaan kulit: Berbagai zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah oksigen di kulit. Pada akhirnya, itu akan berdampak pada elastisitasnya. Lama-kelamaan, munculnya kerutan dan garis halus di kulit tidak bisa dihindarkan.
- Peka terhadap rasa sakit: Zat tembakau bisa berdampak buruk pada sistem saraf dan jaringan yang menutupinya. Akibatnya, kamu akan lebih mudah merasakan sakit, terutama di kepala dan punggung.
- Sulit tidur: Nikotin pada rokok bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang, membuatmu menjadi lebih waspada. Sehingga, kamu akan lebih sulit untuk rileks dan istirahat.
- Masalah penglihatan: Zat pada rokok bisa memperlambat aliran darah dan oksigen ke mata, hingga meningkatkan risiko katarak dan degenerasi makula. Nikotin juga bisa menghambat pelepasan rhodopsin, hormon yang dibutuhkan untuk melihat di malam hari.
- Disfungsi ereksi: Zat pada rokok dapat memperlambat aliran darah dan mengencangkan pembuluh darah. Akibatnya, penis akan sulit mendapat suplai darah dan tidak bisa mengalami ereksi.
Ulasan tentang social smoker dan berbagai risiko gangguan kesehatan yang bisa muncul ini mungkin dapat menjadi perhatian serius bagi para perokok.
Untuk meminimalkan risikonya, ada baiknya hindari rokok atau produk tembakau lain secara total. Karena dengan hidup bersih dan sehat dapat memperpanjang kondisi kesehatan Anda. Tetap semangat dan berdoa untuk kesehatan yang lebih baik.
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
10 Aspek Kesehatan Balita yang Bisa Terganggu Akibat Asap Rokok, Termasuk Fisik Lebih Pendek
Dampak Buruk Uap Rokok Elektrik Bukan Cuma pada Manusia, Juga Lingkungan
Setop Anggap Vape Lebih Aman dari Rokok Konvensional, Dokter: Sama-Sama Picu Masalah Paru
Disfungsi Ereksi
Social Smoker Tetap Berisiko
Disfungsi Ereksi
rokok elektrik
Impoten
Rekomendasi
Dampak Buruk Uap Rokok Elektrik Bukan Cuma pada Manusia, Juga Lingkungan
Setop Anggap Vape Lebih Aman dari Rokok Konvensional, Dokter: Sama-Sama Picu Masalah Paru
Kata Pakar Kesehatan Sebut Perlunya Ada Standar Produk Vape di Indonesia
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2024: Ini Tujuannya Menurut WHO
Benarkah Vape Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Paru-Paru Dibanding Rokok Tembakau?
WHO: Rokok Elektrik Lebih Banyak Digunakan Oleh Remaja Ketimbang Orang Dewasa
Copa America 2024
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
TOPIK POPULER
Populer
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Saat Warga Pengungsi Gunung Ruang Menjadi Pantarlih Pilkada Sulut 2024
Cerita Perjuangan Tunardi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Penyandingan Hasil Suara Pileg 2024: 10 Lembar Surat C Hasil, Hilang di KPU Kota Serang
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Euro 2024
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Soal Gibran Belanja Masalah di Jakarta, Heru Budi: Masih Ada yang Belum Tersentuh Selama Ini
Kembangkan Inovasi OPD, Kepala BSKDN Sarankan Pemkot Bogor Akses Aplikasi Tuxedovation
IHSG Melonjak 2,69% pada 1-5 Juli 2024, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.431 Triliun
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
5 Dampak Utama Judi Online, Salah Satunya Tambah Beban Biaya Kesehatan
Banner Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Maju Pilkada 2024?
12 Trik untuk Membantu Anda Makan Lebih Sehat Menurut Ahli Gizi
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Pemprov Jabar Luncurkan Program TSA Game Fest
Intip Kinerja CEL Coin, Kripto Milik Pertukaran Bangkrut Celsius
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Sutradara Deadpool and Wolverine Jamin Filmnya Tetap Ugal-ugalan, Meski Kini Gabung ke Disney
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal