, Bandung - Acara diskusi yang mengundang Ilham Aidit di Kedai Jante batal digelar setelah kedai mitra Perpustakaan Ajip Rosidi di Jalan Garut Nomor 2, Kota Bandung, itu didatangi anggota Polisi, TNI, juga serombongan perwalikan ormas.
Ada sangkaan dan stigma bahwa kegiatan itu bisa memapar masyarakat dengan "racun" komunis, dituding jadi saluran terselubung yang turut mepropagandakan paham itu. Atas dasar pandangan laten demikian, acara di Jante pun dinilai layak dibubarkan.
Terlebih ruang bicara itu diisi Ilham Aidit, seorang anak politikus kiri yang jadi pejabat tinggi di Partai Komunis Indonesia (PKI) era 1950-an hingga 1960-an, Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit.
Advertisement
Baca Juga
Kedai Jante diketahui rutin menggelar Jumaahan, sebuah kegiatan diskusi ragam tema setiap hari Jumat. Panitia menjadwalkan Ilham Aidit mengisi diskusi bertajuk "Menyelami Hikmah-Hikmah Kehidupan", pada Jumaahan ke-67, Jumat (29/3/2024).
"Rencananya, Pak Ilham kami minta bicara soal riwayatnya yang mengalami perundungan dari kecil sampai remaja, dirundung karena menyandang nama Aidit. Itu ternyata mendapat penolakan," aku perwakilan Panitia Jumaahan, Zulkifli Songyanan alias Izul.
Menurut pihak Kedai Jante dan Panitia Jumaahan, kabar penolakan itu mulanya diketahui ketika anggota Polrestabes Bandung tiba-tiba mendatangi kedai pada Kamis siang (28/3/2024), kemudian disusul anggota TNI pada malam di hari yang sama.
Izul menyampaikan, pihak yang tidak berkenan dengan kehadiran Ilham Aidit menyurati pihak kepolisian. Ada beberapa surat aduan yang masuk. Di antaranya, kata Izul menurut informasi polisi, yakni dari Pengawal Ahlu Sunnah (PAS) dan Gerakan Anti Komunis Jawa Barat (Gerak Jabar).
Mengetahui adanya penolakan tersebut, pihak Kedai Jante dan Panitia Jumaahan pun berinisiatif menghubungi Gerak Jabar, mengundang mereka datang ke Jante dengan niat tabayyun, membuka ruang dialog.
Hingga, Jumat siang (29/3/2024) sekitar pukul 14.00, serombongan anggota ormas datang ke kedai. Terjadi dialog antara pihak Kedai Jante, Panitia Jumaahan, dan perwakilan ormas. Kalangan ormas tetap menghendaki acara itu dibatalkan.
"Saya tanya ke mereka bagaimana kita tahu diskusi ini mengandung unsur PKI atau tidak, kalau diskusinya sendiri tidak dilangsungkan? Saya tawarkan, bagaimana jika diskusinya dilangsungkan, rekamannya disebar ke publik, tanpa sensor, untuk menakar apakah kekhwatiran itu terbukti atau tidak," kata Izul.
Simak Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ustaz, Anak PKI, dan Ajip Rosidi
telah melakukan upaya wawancara kepada pihak Gerak Jabar. Diketahui, Ketua Gerak Jabar, M Roinul Balad, turut hadir ke lokasi. Tapi, ia tak berkenan memberikan keterangan kepada wartawan tanpa menyampaikan alasan rinci.
Kami hanya mendapatkan salinan surat dan pernyataan sikap Gerak Jabar yang ditujukan kepada Kapolrestabes Bandung, ditembuskan kepada Kepala Kesbangpol Kota Bandung, Dandim 0618 Kota Bandung, dan Kepala Kejari Kota Bandung.
Surat itu perihal permohonan pembatalan kegiatan Jumaahan ke-67, ditandatangani Ketua Gerak Jabar, M Roinul Balad, pada 28 Maret 2024.
"Melalui surat ini kami dari Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (Gerak Jabar) mengajukan permohonan Pembatalan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh panitia Jumahan #67," dikutip dari surat bernomor 066/PH/GERAK/III/2024.
Dalam surat termuat pernyataan sikap, mereka di antaranya mempermasalahkan pihak Panitia Jumaahan yang menyematkan istilah ustaz kepada narasumber yang notabenenya adalah anak PKI. Penggunaan istilah itu dianggap problematik.
"Khotibnya anak gembong PKI bernama Ilham Aidit yang dalam tulisan di flyer atau poster yang beredar adalah ustaz. Mengapa anak gembong PKI ditulis ustaz apakah benar atau hanya mengelabui masyarakat?," dikutip dari surat.
Acara Jumaahan memang memakai gimik ibadah Salat Jumat. Setiap narasumber yang hadir di Jante kerap disebut ustaz atau khotib, ada juga penggunaan istilah kencleng atau kotak amal.
"Acara ini penuh dengan kesamaran, apakah acara diskusi atau benar-benar Jumaahan (jum’atan) karena ada istilah khotib. Kalau itu jum’atan, kenapa waktunya jam 16.00 dan ada perempuan?," dikutip dari surat.
Gerak Jabar juga menilai, jika acara Jumaahan ke-67 sampai terselanggara, maka itu telah mereduksi tokoh Sunda, Ajip Rosidi. Pada surat, tidak diuraikan lebih lebar perihal tudingan itu.
Gerak Jabar hanya menegaskan, akan "selalu waspada terhadap kebangkitan komunis dan upaya mereduksi budaya Sunda terutama tokoh Sunda Ajip Rosidi," dan "yang paling penting kami mewaspadai, khawatir mereka meracuni masyarakat dengan ajaran komunis dalam acara yang samar-samar itu".
Atas beberapa uraian itu, Gerak Jabar pun berharap agar "Polrestabes merespon laporan dengan menutup acara tersebut, demi menjaga Bandung kondusif dan demi Indonesia yang aman dari gangguan komunis," dikutip dari surat.
Advertisement
Pemberangusan
Zulkifli Songyanan alias Izul dari Panitia Jumaahan, secara mendasar memandang kejadian di Jante adalah bentuk pemberangusan. Dia juga heran ketika sejumlah perwakilan dari ormas malah tidak mengakui surat Gerak Jabar tersebut.
"Saya bacakan surat itu (dihadapan perwakilan ormas), mereka mengaku bukan mereka yang meyurati itu," kata Izul.
Kedai Jante dan Panitia Jumaahan secara tegas bersikap melawan stigma dan diskriminasi terhadap anak keluarga PKI. Seorang anak dari keluarga PKI dinilai tidak layak serta merta dianggap mewarisi "dosa" yang sebelumnya ditudingkan kepada orang tua mereka, apalagi tudingan itu datang secara tidak berdasar.
"Misalkan, DN Aidit itu dianggap sebagai pemberontak, dianggap musuh negara waktu itu, apakah anaknya juga otomatis menjadi demikian? Saya kira (persepsi) itu yang tidak ketemu, mereka keukeuh bahwa keturunannya itu sama saja. Saya bilang itu enggak, berbeda," papar Izul.
Berkenaan dengan penggunaan istilah ustaz, Izul menerangkan, jika hal itu memang disengaja sekadar jadi bagian pengemasan acara. Mereka meminjam peranti kultural yang lekat dengan masyarakat, bukan hendak menghina atau merendahkannya.
Izul beralasan, penggunaan istilah ustaz yang juga berarti guru itu tidak didudukan pada pemaknaan religi, melainkan profan, atau dalam bingkai pemaknaannya secara umum. Meski, Izul pun mengakui ada penggunaan istilah yang problematik seperti istilah khotib.
"Tadi juga saya akui, menerapkan khotib itu tidak tepat, karena kan (komunikasi) khotib itu searah, sementara (kami) ini dua arah. ini gimik aja, tapi bagi sebagian orang itu dianggap keterlaluan," katanya.
Soal tuduhan mereduksi ketokohan Ajip Rosidi, Izul mengira, anggapan itu muncul karena menilai Ajip Rosidi sebagai sastrawan dan budayawan Sunda yang anti-PKI.
"Mungkin mereka kecewa warisannya (Perpustakaan Ajip Rosidi) digunakan untuk memberi ruang kepada anak PKI, mungkin itu. Tapi kalau kita lihat riwayat Pak Ajip itu kan dekat juga sama Pramoedya Ananta Toer, dengan tokoh-tokoh yang dianggap berseberangan secara ideologis. Secara personal, hubungan mereka tetap baik," katanya.
"Jadi, katakanlah, kalau Pak Ajip memang kesal, mungkin kesalnya kan ke DN Aidit, tapi ke anaknya kan gak tahu juga," imbuh Izul.
Atas kejadian yang mengancam tersebut, Panitia Jumaahan terpaksa urung menggelar diskusi bersama Ilham Aidit, belum jelas akan digelar di kemudian hari atau tidak.
Izul hanya menegaskan, Panitia Jumahan dan Kedai Jante mengecam praktik-praktik yang menyempitkan ruang berbicara, merenggut hak untuk berkumpul dan berpendapat, baik itu dilakukan oleh instrumen negara maupun kelompok sipil yang cenderung diskriminatif dan intimidatif.
"Kami menolak hal seperti itu, kami tidak setuju dengan pemberangusan," tegasnya.
Terkini Lainnya
Kontroversi Mukaab si 'Ka'bah Baru' di Arab Saudi, Benarkah Tanda Kiamat?
Zakat Fitrah Lebih Baik Disalurkan melalui Amil atau Langsung ke Orangnya? Ini Kata UAS dan Gus Baha
Jangan Keliru, Ini Maksud Tanah Arab Menghijau sebagai Tanda Kiamat dalam Hadis Rasulullah
Simak Video Pilihan Ini:
Ustaz, Anak PKI, dan Ajip Rosidi
Pemberangusan
Bandung
Kedai Jante
Perpustakaan Ajip Rosidi
Jumaahan
Gerak Jabar
Komunis
PKI
Ilham Aidit
DN Aidit
Rekomendasi
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Cetak Sejarah, Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra Raih Gelar Miss Supranational 2024
Antisipasi Peningkatan Jumlah Penumpang di Tahun Baru Islam, PT KA Bandung Operasikan KA Lodaya Tambahan
Catat, 6 Tempat Wisata di Bandung yang Pernah Jadi Lokasi Syuting
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Aktivitas Kawasan Gedebage Bandung Meningkat, Alasan Pemprov Jabar Rencana Buka Kembali 2 Gerbang Tol
12 Lokasi Parkir di Festival Asia Afrika 2024 Bandung 6-7 Juli
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
Ustaz di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Alasan Indonesia Harus Impor Beras
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya di Nabire Papua Tengah
Laju IHSG Bervariasi, Harga Saham INTP Menghijau
Intip Spesifikasi Realme 13 Pro Plus yang Memukau dan Bikin Heboh, Seperti Apa?
Anggaran Pendidikan 20% dari APBN Tersebar di Kementerian dan Lembaga, Jadi Tak Efisien
Tatkala Aisyah Istri Nabi jadi Korban Hoaks, Dituduh Selingkuh dengan Sahabat Terpercaya
Saatnya Vote Talenta Industri Kreatif Favorit Kamu di Telkomsel Awards 2024!
Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Menikah 7 Juli 2024, Pamer Buku Nikah Sambil Kutip Ayat Alquran
Usai Bertemu Jokowi, Grand Syekh Al-Azhar Akan Isi Kuliah Umum di UIN Jakarta Besok
Tarif Tol Jakarta Bandung Golongan 1, Wajib Diketahui Warga Ibukota Sebelum Liburan
BMKG Prediksi Hujan Guyur Kota-Kota Besar Hari Ini, Pakar Bagikan Kiat Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Resep Asam Manis Daging Kambing, Olahan Daging Kurban Simple
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Lagu BTS yang Membahas Tentang Kesehatan Mental, Penuh Pesan Positif
Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Data Inflasi China hingga AS