, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menegaskan Provinsi Jawa Barat bukan daerah penjual daging anjing ke daerah lain.
Hal itu dikatakan Bey, usai adanya penyebutan Jawa Barat sebagai provinsi pemasok daging anjing untuk dikonsumsi di Jakarta dan Jawa Tengah.
Baca Juga
"Pertama harus diluruskan dahulu bahwa bukan daging anjing tapi anjing pemburu. Anjing pemburu itu hanya dikirimkan ke Sumatera Barat. Jadi kalau daging itu kembali ke tentang Undang-undang Pangan bahwa anjing itu bukan termasuk pangan. Jadi ilegal," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Rabu, 17 Januari 2024.
Advertisement
Bey menegaskan jika terjadi penyelundupan anjing untuk konsumsi, maka sudah temasuk kegiatan ilegal dan sudah menjadi pidana.
Seperti kasus yang terjadi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu, lima orang tersangka penyiksaan 226 anjing ditangkap Polrestabes Semarang, mengaku telah menjalani bisnis penjualan anjing ilegal ini selama 10 tahun
"Kami juga memerlukan masukan masyarakat, kalau ada seperti itu laporkan pada kami, karena secara hukum tidak bisa dibenarkan," kata Bey.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bahaya Makan Daging Anjing
Dicuplik dari kanal Lifestyle , konsumsi daging anjing kembali marak di Indonesia. Polrestabes Semarang misalnya, baru saja menggagalkan pengiriman ratusan anjing dari Subang, Jawa Barat menuju Sragen, Jawa Tengah.
Meskipun ratusan anjing itu dikirim ke Sragen dengan dugaan untuk dikonsumsi, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta dinas terkait untuk tidak lengah dengan peredaran daging anjing di Kota Semarang.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Semarang telah memiliki Perda Nomor 2/2022 tentang Keamanan Pangan yang mengatur makanan yang aman dan layak dikonsumsi, seperti hewan ternak.
"Sudah ada perdanya. Kami akan lebih gencar sosialisasikan ke kecamatan, kelurahan, dan masyarakat untuk larangan istilahnya daging non-pangan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Senin, 8 Januari 2024, dilansir dari Antara.
Menurut Wali Kota Semarang, daging anjing tidak layak konsumsi karena bukan termasuk hewan ternak sehingga meminta dinas terkait untuk menggencarkan sosialisasi dan penanganan peredaran daging anjing.
Ita mengapresiasi Polrestabes Semarang yang sukses menggagalkan pengiriman ratusan anjing yang diduga untuk tujuan konsumsi itu sebagai komitmen dalam mendukung larangan peredaran daging anjing.
Pada 2020 lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengingatkan bahaya mengonsumsi daging anjing bagi masyarakat.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan Syamsul Maarif di Jakarta, 9 November 2020, mengatakan selama ini banyak beredar anggapan atau mitos di masyarakat mengenai manfaat kesehatan mengonsumsi daging anjing.
"Namun, mengonsumsi daging anjing berisiko membawa penyakit Rabies, E. coli, Salmonella spp, Kolera dan Trichinellosis," ungkapnya dalam webinar Pengawasan Lalu Lintas Perdagangan Anjing Jawa-Sumatera yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).
Advertisement
Alasan Masyarakat Mengonsumsi Daging Anjing
Menurut Syamsul, ada sejumlah alasan masyarakat mengonsumsi anjing di antaranya terkait budaya, kepercayaan, mitos, ada juga untuk obat.
Alasan lainnya karena sudah menjadi kultur dan budaya masyarakat, seperti di Sulawesi Utara, Maluku, Yogyakarta, Solo, dan Sumatera Utara.
Syamsul menjelaskan dilihat dari aspek definisi pangan berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, daging anjing bukan bagian dalam produk pangan, karena bukan termasuk peternakan dan kehutanan.
Kemudian berdasarkan UU Nomor 41/2014 jika terjadi pelanggaran Pasal 91B dan Pasal 302 KUHP mengenai proses pemotongan anjing dengan cara menyakitkan dan dianiaya. Bagi pelaku bisa dipidana 1-6 bulan denda Rp1-5 Juta.
Dilihat dari aspek pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan, Syamsul mengungkapkan sebenarnya penjualan anjing atau daging anjing bisa dibatasi melalui edukasi/pendekatan secara perlahan.
"Persoalannya perilaku manusia dalam lalu lintas perdagangan anjing yang dilakukan umumnya tidak sesuai prosedur, bahkan melalui jalur tanpa pengawasan," ucapnya.
Sementara itu Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian Agus Sunanto mengakui perdagangan anjing menjadi bisnis yang menggiurkan, karena tingginya kebutuhan.
Data Badan Karantina Pertanian pada 2020 lalu, mencatat lalu lintas perdagangan anjing dari Jawa ke Pulau Sumatera mencapai 2.000 ekor per bulan.
5 Masalah Daging Anjing bagi Kesehatan
Mengosumsi daging anjing bisa menjadi masalah bagi kesehatan. Sejumlah bahaya pun dapat mengintai jika mengonsumi mamalia berkaki empat ini.
Dilansir dari kanal Bola dan berbagai sumber lainnya, berikut sejumlah bahaya memakan daging anjing.
1. Rabies
Salah satu bahaya terbesar dari mengonsumsi daging anjing adalah penyebaran rabies pada manusia. Jika tak diolah secara benar, dapat terjangkit penyakit rabies. Bukan itu saja, orang yang memasak daging anjing ini juga dapat ikut tertular rabies.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga mengatakan bahwa salah satu risiko penyebaran rabies berasal dari peredaran daging anjing secara bebas. Tidak sedikit anjing rabies yang dikirim ke kota-kota besar untuk dijadikan pasokan makanan.
2. Trichinosis
Jika orang memakan daging mentah atau kurang matang dari hewan yang terinfeksi parasit Trichinella, bisa menyebabkan penyakit Trichinosis. Begitu parasit ini ada di tubuh manusia, maka dapat menyebabkan radang pada pembuluh darah.
Tanda, gejala, dan tingkat keparahan trichinosis bervariasi. Namun jika infeksinya berat, orang mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan, serta memiliki masalah jantung dan pernapasan.
3. Kebal dari Antibiotik
Anjing liar atau anjing yang tidak higienis, yang diolah menjadi makanan bisa menyimpan banyak bakteri, kuman, dan penyakit virus.
Anjing pun sering diberikan antibiotik dosis tinggi sebagai pencegahan penularan penyakit.Besarnya kandungan antibiotik pada daging anjing inilah yang berbahaya bagi manusia.
Pasalnya, ketika manusia mengonsumsi daging anjing tersebut maka sistem kekebalan tubuh mereka akan berubah dan penuh dengan antibiotik.
Jika suatu saat mereka sakit, maka penyakit di tubuh mereka tidak akan mempan diobati dengan menggunakan antibiotik.
4. Infeksi Bakteri
Konsumsi daging mamalia berkaki empat ini juga berpotensi pada infeksi akibat parasit seperti E. Coli 107 dan salmonela.
Ada juga bahaya yang mengintai, infeksi bakteri seperti antraks, hepatitis, dan leptospirosis yang bisa menyebar melalui daging anjing kepada manusia.
5. Hipertensi
WHO mengungkapkan konsumsi natrium sebaiknya tak lebih dari 2 miligram per hari. Sedangkan dalam 100 gram daging anjing, terdapat 1,06 miligram natrium.
Dalam artian mengonsumi daging anjing ditambah asupan natrium dari sumber makanan lain per hari. Bukan tak mungkin tekanan darahnya akan melampaui batas yang meningkatkan risiko hipertensi.
Terkini Lainnya
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
Bahaya Makan Daging Anjing
Alasan Masyarakat Mengonsumsi Daging Anjing
5 Masalah Daging Anjing bagi Kesehatan
Bandung
Jawa Barat
Daging Anjing
Rekomendasi
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
25,2 Juta Orang Indonesia adalah Penduduk Miskin, Mayoritas di Jawa dan Sumatera
Wakil Jawa Barat Dominasi Kompetisi Basket 3x3 Discovery League 2024
Bakal Maju di Pilkada Jabar, Ilham Habibie Ingin Cawagub Orang Sunda
Golkar Simulasikan Jagoan Pilkada Jawa Barat 2024
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Hadiri Pelantikan Pujakesuma Jabar, Dedi Mulyadi: Kontribusi Paguyuban Penting
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Gunung Ibu Meletus Dahsyat Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Mengenal Anak Balam, Ritual Pengobatan Tradisional Minang yang Gunakan Mantra dan Tarian
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Masa Depan Perpustakaan Usai Pandemi dan Merebaknya AI
Sinopsis 'Heartbreak Motel', Film Baru Angga Dwimas Sasongko Bertabur Bintang
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
2 Remaja di Duren Sawit Bunuh Ayah Kandung, Otak Pelaku Minta Polisi Tak Seret Adiknya
Viral! Paduan Suara SMK di Sukabumi Bernyanyi Lagu Sunda 'Jang', Instrumen dan Dirigen Energik Jadi Sorotan
Sentilan Gus Baha, Mak Jleb! Ingat Allah kok Gara-Gara Utang Jatuh Tempo
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ghufron KPK: Kami Anggap Itu Sebuah Komitmen
David Beckham Balas Dendam Setelah Diabaikan Pangeran Harry Atas Permintaan Meghan Markle
5 Kapten Terbaik Manchester United: Pemimpin yang Menginspirasi di Old Trafford
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Apakah Bumi Bisa Hancur karena Ledakan Supernova?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 4 Juli 2024
Fakta Jambret CFD: Pakai Kode Saat Beraksi hingga Minggat Usai Viral
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Kisah Iblis Terbakar oleh Kekuatan Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien