, Bandung - Sebanyak 1.136 rumah dinyatakan rusak usai tiga hari (H+3) terjadinya gempa bumi merusak berkekuatan M 4,8 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang terjadi pada Minggu, 31 Desember pukul 20.34 WIB lalu.
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, jumlah itu terdiri dari 876 rumah rusak ringan, 136 rusak sedang dan 124 rusak berat.
Baca Juga
"Tapi (jumlah) ini belum diverifikasi, artinya rumah-rumah ini dicatat nanti akan disesuaikan dengan standar. Kalau itu rusak berat sesuai dengan Keppres di Cianjur itu rusak berat mendapatkan Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta," ujar Bey usai meninjau penyerahan bantuan tenda dari Kementerian Kesehatan di Sumedang, Rabu, 3 Januari 2024.
Advertisement
Bey mengatakan pencairan dana bencana alam dari pemerintah pusat RI harus melalui beberapa tahap proses kebenaran data.
Usai pencairan dari pemerintah pusat RI, Bey mengaku bantuan dari Pemerintah Jawa Barat akan segera menyusul usai terkumpul data total kerusakan yang dialami.
"Ada nanti menyesuaikan. Kan ini belum diverifikasi dan lain sebagainya. Nanti dilihat ada enggak kerusakan-kerusakan umum, kerusakan sosial," kata Bey.
Bey menegaskan pula selama penanganan gempa di Sumedang, masyarakat diimbau tidak terhasut oleh informasi pemicu gempa.
Bey menyebutkan, kejelasan informasi soal pemicu gempa bumi merusak di Sumedang tetap menunggu dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
"Dan untuk sumber gempa masih menunggu pendalaman oleh BMKG. Jadi kita jangan berkesimpulan apapun, intinya BMKG minta masyarakat tetap waspada dalam satu minggu ini," ucap Bey.
Saat ditanya soal keberadaan alat pendeteksi gempa bumi di Jawa Barat, Bey mengaku tidak mengetahui jumlahnya.
Bey hanya menyebutkan alat pendeteksi gempa bumi salah satunya dimiliki oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Indonesia itu kan di kawasan ring of fire, di pusat vulkanologi juga sudah ada (pendeteksi gempa) tapi kita tidak tahu (jumlahnya). Yang penting waspada, tidak terlalu panik. Ini Pak Bupati juga menunggu hasil kajian dari BMKG untuk mencocokan dengan aturan RT/RWnya soal pendirian bangunan," tukas Bey.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bangunan di Kabupaten Sumedang Harus Tahan Gempa
Berdasarkan penjelasan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan konstruksi bangunan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, harus tahan getaran gempa bumi.
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, hal itu untuk mengurangi risiko kerusakan dengan dilengkapi jalur dan tempat evakuasi.
"Jadi dari informasi sementara dikumpulkan memang kerusakan ini kepada bangunan yang agak tua, kurang tahan gempa dan lokasinya di tempat yang agak terjal di tanah yang unconsolidated (belum kompak). Dan memang secara peta kawasan kerawanan bencana gempa bumi (Sumedang) itu memang daerah merah, kawasan risiko tinggi sehingga disarankan bangunan-bangunannya beradaptasi dengan kode bangunan yang telah dikeluarkan oleh PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," ujar Hendra, Bandung, Rabu, 3 Januari 2024.
Hendra mengatakan wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi.
Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat," terang Hendra.
Badan Geologi mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972.
Sedangkan, kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
"Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km," tukas Hendra.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.
Hendra mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi," sebut Hendra.
Sebelum gempa bumi berkekuatan M4,8 yang merusak pukul 20.34 WIB tanggal 31 Desember 2023, pada pukul 14.35 WIB sempat terjadi gempa di Sumedang dihari yang sama berkekuatan M4,1 dan pukul 15.38 WIB berkekuatan M3,4. Gempa susulan pada pukul 20.54 WIB pada 1 Januari 2024 berkekuatan M4.1.
Hendra menambahkan bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat.
"Laporan sementara bahwa kerusakan ringan terutama di Kampung Babakan Hurip dan juga ditemukan bahwa bukti-bukti lapangan mengarah ke arah patahan Cileunyi-Tanjungsari. Ya kemungkinan teraktivasi itu yang berupa patahan sinestral atau patahan mengiri," terang Hendra.
Advertisement
Bantuan PT KAI Bandung
Selain bantuan dari Pemerintah Pusat RI dan Pemerintah Jawa Barat, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung memberikan bantuan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) senilai Rp 50.006.900 kepada korban bencana alam gempa bumi merusak berkekuatan M 4,8 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang terjadi pada Minggu, 31 Desember pukul 20.34 WIB lalu.
Menurut Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Takdir Santoso, bantuan ini merupakan Program Bina Lingkungan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) KAI yang diserahkan oleh oleh Manager Kesehatan PT KAI Daop 2 Bandung, Fatekur Rozi.
"Bantuan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial KAI kepada masyarakat. Bantuan tersebut berupa Sembako beras, gula pasir, minyak goreng, mie instan, telur ayam, kornet, susu, dan biskuit," ujar Takdir dalam siaran medianya, Bandung, Rabu, 3 Januari 2024.
Takdir mengatakan bantuan ini telah diterima langsung oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Syarief Kurniawan, di posko tanggap darurat bencana gempa Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.
Takdir berharap bantuan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat yang terdampak langsung bencana gempa di Kabupaten Sumedang.
"Semoga bantuan sembako ini bisa bermanfaat dan mampu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak gempa," ucap Takdir.
Antisipasi Bencana Alam
Pada Apel Gelar Pasukan Pengamanan Angkutan Nataru 2023/2024 di halaman Parkir Kantor Daop 2 Bandung, Kamis, 21 Desember 2023, Executive Vice President Daerah Operasi 2 Bandung, Takdir Santoso, menyebutkan otoritasnya siap mengantisipasi kejadian bencana alam.
Mengantisipasi datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem yang bertepatan dengan masa Angkutan Nataru 2023/2024, PT KAI Daop 2 Bandung memitigasi bahaya yang berpotensi mengganggu perjalanan KA.
Diantaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur keluar Rumija, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga).
"(AMUS) Ada di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur," jelas Takdir.
Tak hanya alat yang canggih, PT KAI Daop 2 Bandung juga menyiapkan Petugas Penilik Jalan (PPJ) ekstra 60 orang, Penjaga Jalan Lintas (PJL) ekstra 36 orang, dan petugas posko daerah khusus ekstra 32 orang.
Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.
"PT KAI telah menetapkan masa angkutan libur Natal dan Tahun Baru 2024 selama 18 hari, mulai 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024," ungkap Takdir.
Terkini Lainnya
Gempa Hari Ini Selasa 2 Juli 2024 Getarkan Kepulauan Tanimbar Maluku
Aktivitas Lempeng Indo-Australia Jadi Pemicu Gempa M5,1 di Pangandaran
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Pangandaran Jabar, Berpusat di Laut
Bangunan di Kabupaten Sumedang Harus Tahan Gempa
Bantuan PT KAI Bandung
Antisipasi Bencana Alam
Gempa
sumedang
Gempa Sumedang
Rekomendasi
Aktivitas Lempeng Indo-Australia Jadi Pemicu Gempa M5,1 di Pangandaran
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Pangandaran Jabar, Berpusat di Laut
Gempa Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024 di Indonesia: Bermagnitudo 3,3 Getarkan Tuban Jatim
Gempa M 7,2 Guncang Peru Selatan, Getaran Terasa hingga Ibu Kota dan Buat Tempat Tidur Goyang
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bone Bolango Bikin Warga Panik
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bone Bolango Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 3,7 Getarkan Pasaman Sumbar, Kedalaman 5 Km
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Populer
Kebakaran SPBU di Pati, Terdengar Suara Ledakan, 1 Mobil dan Seekor Kambing Hangus Terbakar
3 Inovasi Karya Universitas Bangka Belitung Dilindungi Hak Paten
Inkubator Literasi, Cara Edi Wiyono Temukan Bakat Penulis-Penulis Hebat di Daerah
Seperti Apa Penyakit TBC Paru? Kenali 7 Gejalanya
Marah Tak Disiapkan Makan Siang, Pria di NTT Tega Bunuh Istrinya
Siap Debut Solo, Lee Seung Hoon WINNER Siapkan Mini Album MY TYPE
Peletakan Batu Pertama Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Dilakukan Tertutup
Deretan Idol Kpop Pria yang Lahir di Bulan Juli, Ada Leeteuk Super Junior dan Taemin SHINee
Hari Kelautan Nasional Diperingati Setiap 2 Juli, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Euro 2024
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Berita Terkini
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
PKB Sebut PDIP Oke dengan Anies di Pilgub Jakarta, Tapi Masih Pertimbangkan Cawagub
Sarana Menara Nusantara Rampungkan Akuisisi 90 % Saham IBST
10 Smartphone Paling Ngebut di Bulan Juni 2024, Apa Saja?
Harga Emas Melorot Lagi, Ini Gara-garanya
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
60 Ucapan Anniversary Pernikahan Islami, Kata-Kata Romantis Penuh Doa dan Harapan
Libur Sekolah ke Kampung Willys Kang Cuya Subang, Bisa Seseruan Naik Kursi Layang Sambil Memandang Sawah
BMKG Ingatkan Wilayah Jawa dan Papua Waspada Dampak Hujan Deras
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Kenalkan 'Si Jelita', Inovasi yang Mudahkan Pustakawan Mengolah Data Besutan Orang Magelang
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
Berjiwa Bebas, 2 Zodiak Ini Suka Menghindari Pernikahan Meski Didesak Keluarga
Generasi Muda China Doyan Menabung saat Gen Z di Dunia Menumpuk Utang, Ada Apa?
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival