uefau17.com

Duduk Perkara Viral Guru SMAN 3 Takalar Hina Profesi Petani Orangtua Siswa - Regional

, Takalar - Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Takalar, Sulawesi Selatan yang menghina siswanya lantaran siswa tersebut hanya anak seorang petani. Video tersebut ramai jadi perbincangan warganet. 

"Kau kira panglima bapakmu, kau ini anak petani," kata guru pria tersebut kepada salah seorang siswanya seperti dikutip dalam video yang beredar. 

Sontak sejumlah siswa SMAN 3 Takalar itu pun langsung reaktif. Selain protes, sejumlah siswa bahkan terlihat hendak mengeroyok guru pria tersebut.

"Petani pekerjaan tong ji pak. yang penting halal pak. Kenapa memang kalau anak petani?," kata siswi yang merekam kejadian tersebut dengan telepon genggam miliknya. 

Sejurus kemudian, salah seorang siswa laki-laki kemudian mendatangi guru tersebut dan terlihat hendak memukul guru itu. Dalam waktu yang bersamaan sejumlah siswi perempuan yang tak terima melihat temannya dirundung oleh sang guru berlari keluar sambil menangis. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Guru Menghina Siswanya

Kepala UPTD SMA Neger 3 Takalar, Ilham membenarkan ihwal kejadian dalam video tersebut. Dia menyebutkan bahwa guru dalam video itu bernama Jufri sementara siswa yang dirundung oleh guru tersebut bernama Rahmatullah. 

Kejadian itu bermula ketika guru mata pelajaran PPKN itu menggelar diskusi di kelas XII. Rahmatullah kemudian dipanggil ke depan kelas lantaran siswa tersebut banyak melakukan protes saat diskusi berlangsung. 

 

"Dalam diskusi itu ada siswa yang mempresentasikan dan ada juga kelompok bertanya. Ketika sesi pertanyaan, guru menyampaikan agar siswa yang presentasi menjawab pertanyaan dari kelompok penanya. Entah bagaimana sehingga siswa tersebut belum bisa memberikan jawaban. Mungkin karena lama menunggu, guru bersangkutan emosi," kata Ilham beberapa waktu lalu.

Guru tersebut kemudian menanyakan pekerjaan orang tua sang murid. Tak hanya itu, guru tersebut membandingkan pekerjaan orang tua siswa sebagai seorang petani dengan jabatan panglima TNI.

"Keluarlah kata-kata yang disampaikan kurang bagus. Kata-katanya itu tadi anak petani," imbuhnya.

Ilham menjelaskan bahwa pihaknya telah memanggil Jufri, Rahmatullah dan sejumlah siswa lainnya untuk dimintai klarifikasi. Setelah menjelaskan duduk perkaranya, Jufri pun mengaku salah dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

"(Kami) memberitahu apa yang dilakukan itu termasuk dalam perundungan atau bullying dan guru itu menceritakan kronologisnya dan dia merasa bersalah juga," katanya.

3 dari 3 halaman

Siswa Enggan Diajar Lagi Oleh Sang Guru

Ia melanjutkan, bahwa pihak guru dan siswa telah berdamai usai kejadian tersebut viral di jagat maya. Walau telah berdamai, seluruh siswa di kelas tersebut sepakat tak ingin lagi diajar oleh Jufri. 

"Akhirnya anak anak memaafkan gurunya tadi dengan catatan tidak ingin lagi diajar oleh guru yang bersangkutan" ungkapnya.

Terkait video viral tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Andi Najamuddin mengatakan kasus tersebut sudah ditangani dengan baik oleh sekolah. Ia mengaku sudah ada mediasi dilakukan sekolah.

"Sudah ditangani dan ada proses mediasi kemarin. Jadi kemarin sudah selesai (permasalahannya)," ujarnya singkat.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat