, Bandung - Prolaps uteri menjadi salah satu kondisi medis yang harus diperhatikan perempuan terutama terkait penyebabnya. Hal tersebut karena Prolaps uteri adalah kondisi organ panggul pada perempuan turun melalui liang vagina atau bahkan keluar dari vagina.
Kondisi ini bisa terjadi pada perempuan terutama karena lemahnya struktur penyokong dasar panggul. Adapun prolaps uteri termasuk dalam kondisi medis yang khusus terjadi pada perempuan.
“Jadi ada beberapa kata kunci disini, kondisi organ dasar panggul harus turun melalui vagina, buka melalui yang lain. Jalan yang dilewati adalah vagina, jadi ini merupakan penyakit khusus pada perempuan,” ujar Dr. dr. Nuring Pangastuti mengutip dari laman ugm.ac.id, pada Selasa (3/10/2023).
Advertisement
Prolaps uteri terjadi pada perempuan dengan ditandai oleh turunnya rahim melalui vagina bahkan bisa sampai menonjol keluar. Penyebabnya bisa terjadi karena lemahnya otot sekitar panggul atau jaringan ikat yang merenggang.
Kondisi ini sering terjadi pada perempuan terutama setelah melahirkan secara normal dan bisa dialami oleh perempuan di segala usia. Bahkan kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan usia menopause.
“Penyebabnya disebabkan oleh banyak faktor yang pada akhirnya akan menyebabkan kelemahan pada struktur penyokong organ dasar panggul pada perempuan. Secara umum faktor risiko prolaps dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik,” kata Nuring.
Gejala prolaps uteri juga bisa dirasakan dengan gejala yang bervariasi di antaranya dari gejala ringan hingga parah. Namun gejala yang muncul pada penderitanya juga tergantung dari kondisi rahimnya tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kenali Gejala Prolaps Uteri
![Serba-serbi Peranakan Turun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/sCgI8lkE3OUS8gJCmi2nwMe1Rjs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1455925/original/030808500_1483450435-ProjectImages_Serba-serbi-Peranakan-Turun.jpg)
Melansir dari ekahospital, berikut ini adalah gejala yang bisa terjadi pada penderita prolaps uteri:
1. Jika seseorang mengalami kondisi prolaps uteri, terdapat beberapa gejala yang bisa terjadi pada area vaginanya. Mulai dari perasaan adanya menduduki bola kecil, terasa seperti ada yang keluar dari vagina, vagina terasa berat, atau vagina terasa seperti ada tekanan.
2. Gejala lainnya bisa memunculkan gangguan ketika buang air kecil di antaranya kesulitan untuk buang air kecil atau retensi urine, tidak dapat menahan buang air kecil atau inkontinensia urine, buang air kecil lebih sering, merasa belum selesai setelah buang air kecil, dan ketika terdapat benjolan pada vagina terasa perlu memasukannya sebelum dan sesudah buang air kecil.
3. Muncul gejala yang mengganggu saat buang air besar di antaranya feses terlalu padat atau cair, tidak bisa menahan kentut, merasa tidak tuntas ketika buang air besar, dan merasa perlu mengejan ketika buang air besar dan feses perlu dikeluarkan menggunakan bantuan jari.
4. Prolaps uteri juga bisa menimbulkan gejala dan gangguan pada aktivitas seksual di antaranya terasa nyeri ketika berhubungan seksual dan kurang bergairah saat berhubungan seksual.
Advertisement
Penyebab Prolaps Uteri
![Peranakan Turun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dVT2PdUHTM4GKcZoTRYc3RDqM7E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1459865/original/067945000_1483489270-TanyaDokter_Image_Peranakan-Turun.jpg)
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya prolaps uteri:
- Kehamilan: Penyebab paling umum dari kondisi prolaps uteri diantaranya kehamilan pada wanita khususnya yang melakukan persalinan secara normal. Persalinan yang berulang atau yang sulit bisa merusak otot-otot panggul dan ligamen yang mendukung rahim.
- Menopause: Kondisi menopause juga bisa menjadi penyebab terjadinya prolaps uteri terutama jika penderitanya mengalami penurunan kadar hormon esterogen selama menopause. Diketahui kondisi tersebut bisa menurunkan elastisitas jaringan di panggul dan melemahkan otot-otot penyangga.
- Genetik: Salah satu penyebab prolaps uteri juga bisa terjadi karena faktor genetik terutama yang diturunkan dalam keluarga.
- Obesitas: Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas pada perempuan bisa menyebabkan kondisi prolaps uteri. Hal tersebut karena berat badan bisa menambah tekanan pada rahim dan otot-otot panggul.
- Mengangkat beban berat: Beberapa perempuan yang melakukan pekerjaan dengan membutuhkan tekanan berat atau mengangkat beban berat bisa berisiko mengalami kondisi prolaps uteri dikarenakan adanya tekanan berlebihan pada panggul.
Cara Mencegah Terjadinya Prolaps Uteri
![Cara menurunkan lemak punggung/dok. Unsplash Diana](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/c4O4s0CJhG9WlIW-LvxlqncgI98=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3469018/original/052554100_1622439101-diana-polekhina-ZSpkUThb7qk-unsplash.jpg)
Terdapat beberapa cara untuk menghindari terjadinya prolaps uteri pada perempuan yang bisa dilakukan. Menurut Dr. dr Nuring Pangastuti, salah satu cara mencegah kondisi terutama untuk perempuan yang telah berumah tangga adalah dengan membatasi jumlah anak.
“Pencegahan terjadinya prolaps termasuk ke dalam ruang lingkup tatalaksana prolaps. Pencegahannya dapat dilakukan dengan membatasi jumlah anak dan bersalin, dan berusaha untuk menjaga indeks massa agar tetap normal,” ujarnya.
Berikut ini adalah cara mencegah terjadinya Prolaps Uteri secara umum yang dapat dilakukan:
1. Mencegah agar tidak mengejan terus ketika buang air besar sehingga pastikan konsumsi banyak cairan dan makanan berserat.
2. Lakukan senam kegel secara rutin agar otot pada dasar panggul bisa kuat terutama setelah melahirkan.
3. Menjaga berat badan untuk tetap ideal.
4. Hindari mengangkat beban berat berlebihan.
5. Pastikan untuk tidak merokok.
Terkini Lainnya
Kenali Gejala Prolaps Uteri
Penyebab Prolaps Uteri
Cara Mencegah Terjadinya Prolaps Uteri
Prolaps Uteri
Prolaps Uteri adalah
Gejala Prolaps Uteri
Penyebab Prolaps Uteri
Peranakan Turun
Vagina
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Marah Tak Disiapkan Makan Siang, Pria di NTT Tega Bunuh Istrinya
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
2 Tahun Rehat, Penyanyi Aimi Terakawa Rilis Album LIVE IT NOW
Cerita Pedagang Kain Banting Setir dan Sukses Berjualan Kerupuk di Gorontalo
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Akhir Pelarian Herman Pembunuh Siswi SMK di Lampung, Terungkap dari Rekaman CCTV
Kembali Digelar, Alternativa Film Project Ajak Sineas Muda Indonesia Berkompetisi
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Heru Budi Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Barat, Dihadiri Aguan hingga Boy Thohir
Tamaris Infrastructure Milik Anthony Salim Ajukan Pinjaman Bank Rp 4,9 Triliun, Buat Apa?
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Ilmuwan Beberkan Alasan Ketika Seseorang Merinding
Perluas Pasar, BYD Langsung Bawa 5 Mobil Listrik ke Tunisia
Gears of War: E-Day, Game Prekuel Terbaru dari Seri Gears Diumumkan
Digulirkan Sejak 2027, Program Rantang Kasih Sasar 3 Ribu Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi
6 Perjalanan Cinta Singkat Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana, Batal Menikah
Manchester United Bakal Beri Kesempatan Kedua buat Bintang yang Performanya Memble Musim Lalu
2 Tahun Rehat, Penyanyi Aimi Terakawa Rilis Album LIVE IT NOW
Kolaborasi Qualcomm-Manchester United, Snapdragon Hiasi Seragam Baru Setan Merah
Tambah 9 Unit Pesawat di 2024, Garuda Indonesia Pede Cuan Rp 48 Triliun