uefau17.com

Tak Stabilnya Ketersediaan Benang Pengaruhi Produksi Tenun Sumut, Terutama Harga - Regional

, Pematang Siantar Tidak stabilnya ketersediaan benang ternyata memengaruhi produksi pengrajin tenun, terutama masalah harga. Hal ini menjadi perhatian serius Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sumatera Utara (Dekranasda Sumut) Nawal Lubis.

Nawal mengaku telah membahas persoalan ketersediaan benang tersebut dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Aspan Sofian. Tahun depan, mereka akan berupaya memperlancar distribusi benang ke Sumut.

"Kita upayakan distribusi benang. Kita akan buat distributor atau bagaimana nantinya, tetapi yang pasti akan diupayakan tahun depan," kata Nawal saat membuka Pelatihan Perwarnaan Alami Zona Dataran Tinggi 1, di Hotel Horison, Kota Pematangsiantar, Senin (29/8/2022).

Menurut Nawal, melalui ketersediaan benang dan pewarna alami, tenun Sumut akan lebih bersaing. Apalagi menurutnya, hasil tenun Sumut sangat diminati masyarakat baik dalam maupun luar negeri.

"Produk kita sangat diminati. Kemarin waktu Ibu Panglima TNI, Ibu Hetty, borong hasil tenun Sumut. Begitu juga saat W20, mereka suka sekali dengan tenun kita," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pewarna Alami

Nawal Lubis juga mengatakan, pewarna alami saat ini memiliki nilai jual yang bagus. Bahan baku yang sering dijadikan pewarna alami seperti tawas, tunjung, kayu zior, secang, kayu kuning atau, jolawe.

"Produk ramah lingkungan banyak dilirik saat ini. Kita punya banyak bahan baku, dan konsep-konsep go green, back to nature, diminati. Jadi, produk kita harus unggul di situ," ucapnya.

Ketua Dekranasda Pematang Siantar, Kusma Erizal Ginting mengatakan, pengrajin butuh distributor benang agar harganya stabil dan lebih murah. Dengan begitu pengrajin tetap bisa berproduksi dengan lancar dan harga produknya tidak tinggi.

"Ada 347 pengrajin di sini. Tetapi karena bahan bakunya kadang sulit, jadi produksi mereka tidak stabil. Kalau ini kita selesaikan, cost produksi tentu berkurang signifikan," sebut Kusma.

3 dari 4 halaman

Kembangkan Kain Tenun Sumut

Pelatihan ini akan berlangsung selama 4 hari, mulai 29 Agustus hingga 1 September 2022, diikuti 20 pengrazin dari Zona Dataran Tinggi Sumut. Diharapkan peserta yang hadir menjadi agen-agen didaerahnya untuk mengembangkan kain tenun Sumut.

"Setelah kegiatan ini kami harap peserta bisa membagikan ilmunya dan menjadi agen-agen perubahan di tempatnya masing-masing," tambah Kusma.

4 dari 4 halaman

Para Tamu yang Hadir

Hadir pada pelatihan tersebut, Sekretaris Dekranasda Sumut Hasnah Lely, Ketua Dekranasda Kabupaten Simalungun Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Ketua Dekranasda Kabupaten Humbahas Kristina Dosmar Banjarnahor.

Hadir juga advisor community development Toba Tenun Erlina Pardede dan OPD terkait Pemprov Sumut, serta Pemko Pematang Siantar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat