uefau17.com

Jurus Jitu Kampus di Yogyakarta Dorong Potensi Industri Halal - Regional

, Yogyakarta- Potensi industri halal di Indonesia ternyata tidak bisa dilepaskan dari peran kaum milenial. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak, termasuk kaum milenial, yang bisa mendukung industri halal.

Menurut Direktur Eksekutif Center for Sharia Finance And Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta Brian Edityanto, sebanyak 24 persen populasi global adalah muslim dan terus tumbuh. Pertumbuhan ini diikuti dengan belanja tren produk halal dan etis yang meningkat.

“Ini potensi besar yang harus dimanfaatkan industri halal nasional,” ujarnya, Kamis (16/12/2021).

The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021 mencatat tingkat pertumbuhan belanja muslim di dunia tumbuh 3,2 persen dengan nilai USD 2,02 miliar. Global Economy 2020/2021 melaporkan peringkat Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah naik dari peringkat lima menjadi urutan ke-4. Sektor fesyen Islami dan ekspor makanan halal pun berada di peringkat atas yakni ketiga dan keempat.

Melihat potensi itu, Shafiec UNU Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia pun menggelar Duta Halal Lifestyle (DUHA) 2021 yang berlangsung secara daring sejak November 2021 hingga Maret 2022 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak ribuan mahasiswa sebagai agen gaya hidup halal dan keuangan syariah di masyarakat.

‘Diharapkan, para mahasiswa tersebut dapat ikut mensosialisasikan gaya hidup dan keuangan syariah serta mendukung pengembangan industri halal di Indonesia,” ucap Brian.

Kegiatan ini diikuti 1.577 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke dan telah terpilih 200 mahasiswa. Para mahasiswa tersebut telah mengikuti kelas Virtual Bootcamp yang mempertemukan para mahasiswa dengan para praktisi di bidang komunikasi gaya hidup halal dan keuangan syariah.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Purwo Santoso berharap gaya hidup Islam melalui industri halal memberi pengaruh baik dan viral tidak hanya di tataran citra, melainkan juga komitmen etik yang dapat diinternalisasi sebagai kebutuhan hidup sehari-hari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat