, Bangli - Putu Pande Setiawan adalah pria asal Bangli dengan pendidikan terakhir S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jebolan pertukaran mahasiswa di University of Victoria, Kanada, itu begitu terenyuh atas dunia pendidikan di wilayah tempat tinggalnya wilayah Kintamani, Bangli, Bali.
Anak-anak di sana kesehariannya menjajakan asesoris khas daerahnya atau tak jarang banyak yang memilih menjadi gepeng (pengemis). Pria yang karib disapa Pande itu mengajak rekan-rekannya membantu mendirikan Komunitas Sekolah Alam. Pada 2009 lalu Pande mendirikan komuitas tersebut untuk mewadahi anak-anak supaya bisa mendapatkan pendidikan nonformal.
Bak gayung bersambut, aksi Putu Pande Setiawan tersebut sangat diterima oleh masyarakat di sekitar Kintamani. Tak sedikit anak didiknya yang tergabung di komuitas di bawah naungannya tersebut. Ada sekitar 800 an anak-anak didiknya di komunitas anak alam tersebar di wilayah Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.
Advertisement
Baca Juga
Pande bercerita, setelah memetakan masalah yang dihadapi anak-anak di sekitaran Kintamani, ia juga mendirikan perpustakaan untuk anak-anak didikannya. Namun, perpustakaan yang dia bangun dengan susah payah tersebut malah dibakar anak asuhnya sendiri. Harapan dia mendirikan perpustakaan tersebut untuk membangkitkan literasi anak asuhnya. Namun, buku-buku penuh ilmu ludes dilalap si jago merah dan menyisakan abunya.
“Mereka (anak asuhnya) yang membakar perpustakaannya. Ketika saya tanya alasannya kenapa dibakar, mereka (anak asuhnya) menjawab, kami butuh makan kak bukan buku,” kata Pande kepada , Rabu (18/8/2021).
Simak juga video pilihan berikut ini:
Presiden Joko Widodo menyampaikan akhir pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan bisa berakhir. Menurut Presiden dalam pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia secara virtual, banyaknya varian baru setelah varian delta.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ponsel untuk Sekolah Daring
![Putu Pande Setiawan saat di University of Victoria, Kanada](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/B4dRcLlgo5-VellSb1e0YdkLWtc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3544337/original/047382300_1629312768-WhatsApp_Image_2021-08-19_at_01.30.29__1_.jpeg)
Mengetahui perpustakaan yang dibangunnya itu dibakar anak asuhnya, Putu Pande Setiawan melanjutkan dirinya tidak lantas marah atas tindakan bocah-bocah itu. Namun, dirinya berusaha melakukan pendekatan humanism kepada mereka. Atas izin kedua orang tuanya bocah-bocah tersebut Pande mulai mengajak mereka bereinteraksi lebih dekat dengan menginap di kediaman mereka.
“Saya tidak marah. Saya melakukan pendekatan lagi. Saya berbulan-bulan bersama mereka. Saya menginap dari satu rumah ke rumah lainnya. Saya menyelami betul kehidupan mereka untuk mengetahui lebih dekat dengan kehidupan mereka dan apa yang harus saya lakukan,” ujarnya.
Ketika Pandemi Covid-19 mewabah Indonesia khususnya Bali, dirinya dan rekan-rekannya tak tinggal diam. Pande terus berjibaku singgah dari desa ke desa lainnya melintasi pegunungan-pegunungan Kintamani dan beberapa desa di wilayah Karangasem demi memberikan pendidikan kepada anak-anak asuhnya. Pandemi Covid-19 membuat gerakan pendidikan pun tentu harus beradaptasi.
Hampir satu tahun lamanya sejak dimulainya pandemi Covid-19 di Bali sekitar bulan Maret, kegiatan di komunitas sekolah alam secara tatap muka serta kelas-kelas belajar yang tersebar di beberapa desa di Bali juga nyaris terhenti. Tentu kesehatan anak-anak di semua kelas belajar tersebut adalah pertimbangan utama.
“Masih tetap gerak (mengajar). Tapi karena masih pandemi kita batasi kegiatan kumpul-kumpulnya. Namun kegiatan kita ganti dan dimulai lagi pada bulan juni dengan pendistribusian sabun, vitamin, dan masker ukuran anak-anak dengan kunjungan sukarelawan yang sangat terbatas.” ujar dia.
Advertisement
Menginspirasi Orang Lain
Menurutnya, Pandemi memunculkan adaptasi dan kreativitas bagi dirinya. ia bersama rekan-rekannya mulai melakukan pengajaran online. Tak terpikirlan sebelumnya untuk kegiatan berbasis online, karena faktanya hampir seluruh anak-anak asuhannya di pedesaan yang tersebar di beberapa kabupaten di Bali tidak memiliki ponsel.
Hingga menginjak bulan ke lima pandemi, setelah melakukan pendataan terhadap anak-anak, lebih dari setengah dari keseluruhan anak-anak tersebut memiliki handphone untuk keperluan belajar daring di sekolah.
"Kelompok belajar di Kunyit, Besakih. Enama bulan lalu kami berikan satu buah HP dan diberikan paket internet, untuk dapat mengakses anak-anak. Kurikulum mata pelajaran kami sesuaikan, sebagai penyeimbang kurikulum akademik di sekolah. Dengan materi belajar kecakapan hidup/life skills diberikan lebih banyak tanpa membebani anak-anak dengan tugas tambahan yang banyak," kata Pande.
"Beberapa materi ajar yang kami berikan diantaranya, kamis sehat, Jumat dongeng, Sabtu berbuat baik, dan minggu Bahasa Inggris. Dengan tambahan mata ajar lingkungan hidup. Semua materi kami siapkan secara mandiri dan kami kirimkan berupa foto, rekaman suara, poster, video dan diaertai tambahan penjelasan untuk mempermudah anak-anak memahami," tutur dia.
Pande menambahkan, dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang juga didesain oleh tim sukarelawan, membantu dirinya bersama rekan-rekannya agar dapat mengukur pencapaian dari proses pengajaran informal.
"Konteks lokal menjadi acuan dalam pembelajaran, sehingga pendidikan yang kami kirim dapat lebih mudah mereka pahami. Sebagai contoh, kosa kata bahasa inggris. Yang mereka pelajari disesuaikan dengan ligkungan keseharian anak-anak pohon, sapi, dan benda-benda yang ada di seputar mereka," katanya.
"Salah satu pelajaran favorit anak-anak binaannya adalah sabtu berbuat baik. Setiap hari sabtu, tugas yang mereka harus kirimkan adalah foto perbuatan baik yang mereka pilih dan lakukan sendiri," ujar nya.
Putu Pande Setiawan berharap kegiatan tersebut dapat menginspirasi masyarakat tentang Pendidikan kontekstual, pendidikan yang menimbulkan kepercayaan diri pada anak-anak.
"Pendidikan yang mengintegrasikan moral dan karakter sebagai pencapaian selain kecakapan akademik dan kecakapan hidup. Kelak ketika pendidikan menjadi hal yang masyarakat yakini, maka kami harap mereka dapat berdaya dan secara mandiri membangun kualitas sumber daya manusia mulai dari lingkungan terkecil mereka di desa." katanya.
"Semua kegiatan dilakukan berbasis sukarelawan dan melibatkan masyarakat khususnya anak-anak muda. Agar kelak di kemudian hari pun anak-anak muda tersebut dapat menjadi bagian utuh dari pembangunan masyarakat. Mereka (anak asuhnya) dapat memulainya lebih dini dan dengan cara-cara kecil di seputar mereka," ujarnya memungkasi.
Terkini Lainnya
Lonjakan Kasus Covid-19 di Bali Meningkat, Stok Oksigen Menipis
Intip Mal Tertua dan Terbesar di Jawa yang Bisa Kamu Kunjungi di Masa PPKM
Pantai-Pantai Indah yang Wajib Dikunjungi Saat di Bali
Simak juga video pilihan berikut ini:
Ponsel untuk Sekolah Daring
Menginspirasi Orang Lain
pendidikan non formal
lentera pendidikan
Pandemi Corona Covid-19
Pendidikan di Bali
Covid-19 di Bali
Bali
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Kanker Bisa Serang Siapa Saja. Yuk Cegah dengan Cara Ini
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi
Cerita Perjuangan Tunardi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Periode September 2022-Maret 2023, Pemerintah Klaim Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Turun
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Deretan Final Lineup Member izna, Grup Kpop Jebolan I-LAND 2
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Dalam 1 Bulan, 10 Juta Pengguna Kendaraan Terjaring Tilang Elektronik ETLE di Jakarta dan Sekitarnya
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
10 Ide Quality Time Bersama Anak yang Tidak Menguras Kantong
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
Jersey Tim Indonesia di Olimpiade 2024 Tuai Pujian, Desiannya Ternyata Gratis
7 Potret Vicy Melanie Hamil Pertama Pamer Baby Bump, Kevin Aprilio Beri Pujian
Semua Mobil Baru di Eropa Wajib Dipasangi Pembatas Kecepatan Mulai 7 Juli 2024
Pesan Kapolda Metro Jaya pada Jajaran: Selalu Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
Mengintip Aquarium Pangandaran, Wisata Edukasi Cocok untuk Libur Sekolah
Pupuk Indonesia Siapkan 4.800 ton Pupuk Subsidi, Genjot Produktivitas Padi di Bone
Ayu Ting Ting Tenang Usai Kembalikan Seserahan: Alhamdulillah Nggak Ada Beban Lagi
Tugas Satgas BLBI Berburu Aset Obligor Diperpanjang hingga 2025, Ini Alasannya
Ini Alasan Pengacara Terdakwa Tol MBZ Berharap Agar Eks Dirut dan Ketua Panitia Lelang JJC Dituntut Bebas
DPR Segera Panggil KPU RI, Komisi II: Tak Bisa Presentasi Sirekap, Batalin Aja