, Gunungkidul - Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di wilayah kabupaten Gunungkidul. Kali ini ada 8 warga Kapanewonan Purwosari yang pekerja pabrik rambut palsu (wig) yang berada di Kalurahan Sriharjo Kapanewonan Imogiri, kabupaten Bantul. Ternyata, pabrik wig tersebut tidak terpantau oleh kalurahan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengakui ada 8 warga Kapanewonan Purwosari yang dinyatakan positif Covid19. Mereka semuanya adalah buruh pabrik wig yang ada di wilayah kabupaten Bantul. Mereka terpapar dari tempat kerjanya di Bantul.
Saya berharap tidak ada penambahan lagi kasus Covid-19 yang berasal dari para pekerja pabrik rambut palsu wilayah kabupaten Bantul tersebut," ujar Dewi, Jumat (12/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Untuk langkah pencegahannya secara teknis mereka bahas dengan beberapa instansi. Karena memang cukup banyak warga Gunungkidul yang menjadi buruh pabrik wig di wilayah Bantul, Sleman dan juga Kota Yogyakarta. langkah antisipasi secara menyeluruh diperlukan agar kasus serupa tidak terulang.
Namun untuk pencegahan awal ini pihaknya meminta kepada warga Kabupaten Gunung Kidul yang bekerja di pabrik rambut palsu di wilayah kabupaten Bantul untuk segera melapor diri ke Satgas Covid-19 tingkat Kelurahan. agar nanti seluruh program pencegahan bisa dikoordinasikan.
"Kita upayakan pendataan terlebih dahulu. Nanti kita akan ada tindak lanjut," ucapnya.
Dewi menambahkan pada hari Jumat 12 Maret 2021 ini pihaknya mencatat ada penambahan 25 orang pasien Covid-19 di wilayah kabupaten Gunungkidul. Sehingga secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 sampai saat ini mencapai 2059 orang.
"Tetapi 1.854 orang yang sembuh dan 103 orang lainnya dirawat,"ungkapnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mengintip Suasana Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Banyumas
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Klaster Wig Gunungkidul, 8 Positif
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penyebaran Covid-19 di pabrik wig di kalurahan Sriharjo. Dari temuan tersebut pihaknya langsung melakukan uji swab kepada seluruh karyawan. Uji swab dilakukan sebanyak dua kali tergantung kontak eratnya.
"Awalnya dari 1 orang yang positif kita swab 35 orang. Dan sekarang (hari ini) setidaknya ada 105 orang karyawan yang menjalani uji swab," ujar lelaki yang akrab disapa Oki ini, Jumat (12/3/2021).
Ia menjelaskan, klaster pabrik wig yang berada di Sriharjo, Kapanewon Imogiri, diketahui pertama kali dari adanya laporan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta yang memeriksa salah seorang karyawan pabrik tersebut. Di mana awalnya karyawan mengalami gejala berupa kehilangan indra perasa (anosmia) pada Selasa (2/3/2021) lalu.
Setelah dilakukan tes swab PCR oleh puskesmas Imogiri II, karyawan tersebut dinyatakan positif pada Kamis (4/3/2021). Mengetahui adanya karyawan pabrik wig yang positif Covid-19, pihak Puskesmas Imogiri II langsung melakukan tracing terhadap karyawan lain yang kontak erat dengan pasien tersebut.
"Dalam trecing itu ditemukan 35 orang karyawan lain yang berkontak erat," terangnya.
Sesaat kemudian, pihak Puskesmas langsung melakukan uji rapid test antigen. dan dari testing itu ditemukan 14 orang positif dan ada tambahan 1 orang tenaga kesehatan yang memeriksa kasus pertama. Sehingga secara keseluruhan menjadi 15 orang karyawan yang terpapar Covid-19.
Untuk memastikan tidak terjadi penyebaran lebih jauh, sebanyak 105 karyawan lainnya dilakukan tes swab PCR pada Jumat (12/3/2021) pagi. Untuk sementara, ada 15 orang dan 1 nakes dari fasyankes swasta positif Covid-19.
"Pabrik dan satu fasyankes swasta ditutup sementara," kata Oki.
Advertisement
Kalurahan Sriharjo Mengakui Lalai
Terpisah, Lurah Sriharjo, Titik Istiwayatun Hasanah mengakui bahwa keberadaan pabrik wig di kalurahan yang ia pimpin memang kurang terpantau. Sehingga ada ada kelalaian dari kalurahan dan berakibat munculnya klaster pabrik tersebut, dan jumlahnya lumayan banyak.
"Ada miss yang terjadi dari penyebaran klaster ini," kata Titik.
Karena ada kasus Covid-19 di pabrik wig tersebut, pihaknya lantas meminta kepada pengelola pabrik untuk meliburkan sementara semua karyawannya selama dua hari, Senin (8/3/2021) dan Selasa (9/3/2021). Satgas Covid-19 Kalurahan langsung melakukan desinfeksi dan kemudian pada Kamis pabrik kembali dibuka.
Ia mengakui pada hari Kamis saat pabrik kembali beroperasi, karyawan yang belum di swab tetap bekerja. Padahal pihaknya sudah meminta kepada pemilik agar pabrik ditutup dahulu agar tidak ada penambahan kasus Covid-19. Hal ini tentu membuatnya terpaksa bertindak tegas.
"Bersama satgas kalurahan saya sudah meminta kepada pemilik pabrik untuk menutup pabrik," ucap dia.
Alasannya, muncul keresahan dari warga agar pabrik tersebut ditutup sementara. Dan hari Kamis kemarin, pihak pengelola pabrik memutuskan untuk beroperasional setengah hari dan hari ini ada tes swab.
Tak Hanya Pabrik Wig, Klaster Hajatan Juga Muncul Di Imogiri
Klaster baru penyebaran Covid-19 ditemukan di wilayah Kapanewonan Imogiri, Kabupaten Bantul. Tak hanya satu namun ada dua klaster penyebaran berbeda ditemukan di Imogiri. Dua klaster tersebut masing-masing adalah karyawan pabrik wig (rambut palsu) dan juga klaster hajatan (boyongan manten).
Panewu Imogiri, Sri Kayatun ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya membenarkan adanya dua klaster tersebut. Dua klaster tersebut muncul di wilayah ini nyaris bersamaan. Hal ini membuat Kapanewonan Imogiri harus bekerja ekstra keras.
"Untuk klaster Pabrik Wig berlokasi di Kalurahan Sriharjo dan Klaster hajatan berada di Kalurahan Selopamioro," terangnya, Jumat (12/3/2021).
Untuk klaster pabrik, meskipun pabriknya ada di Sriharjo namun penyebarannya sudah mencapai kabupaten lain. Di mana klaster pabrik wig hari ini akan dilakukan swab setidaknya terhadap 70 karyawan yang kontak langsung dengan karyawan lain yang sudah terkonfirmasi positif.
Terkait adanya klaster karyawan pabrik wig, pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Termasuk pertimbangan apakah akan melakukan penutupan sementara pabrik wig tersebut atau tidak.
"(Soal penutupan) masih kita komunikasikan dengan Pemkab," tambahnya.
Lurah Sriharjo, Titik Istiwiyatun mengatakan, pabrik wig tersebut berada di wilayah Sriharjo. Pada tahap pertama kemarin terjadi penularan Covid-19 di pabrik tersebut dan dua orang yang terpapar. Sementara gelombang kedua ini ada belasan orang karyawan yang terpapar Covid-19.
Di wilayah operasional Puskesmas Imogiri II tercatat 2 karyawan pabrik wig asal Kalurahan Sriharjo yang positif Covid-19. Sementara dari wilayah Kalurahan Selopamioro ada 7 orang. Untuk di luar wilayah kerja Puskesmas Imogiri II, ia mengaku tidak mengetahuinya.
"Di pabrik tersebut ada 136 karyawan yang bekerja dan mereka berasal dari seputaran Imogiri. Tak hanya itu, karyawan-karyawan pabrik tersebut juga banyak berasal dari Kabupaten Gunungkidul," paparnya.
Advertisement
Klaster Hajatan Karena Boyongan Ke Brebes
Mantan anggota KPU Bantul ini mengungkapkan hari ini ada 70 karyawan pabrik wig yang akan menjalani test swab. Ia berharap tidak akan ada lagi penambahan pasien Covid-19 dari klaster pabrik wig tersebut.
Soal penutupan pabrik tersebut, ia mengatakan bukan kewenangan tim satgas kalurahan. Namun demikian menurutnya tidak perlu ada penutupan pabrik tersebut. Karena karyawan di sana sudah berjanji akan patuhi protokol kesehatan.
"Dan mereka meminta agar pabrik jangan ditutup, karena banyak yang rugi nanti," kata dia.
Sementara untuk klaster hajatan, Sri Kayatun mengungkapkan semuanya bermula ketika ada warga Selopamioro yang menyelenggarakan hajatan pernikahan. Usai hajatan, mereka lantas melakukan tradisi boyongan ke rumah besan yang berada di Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah.
"Info dari pamong mereka ke Brebes, positif 8," dia menerangkan.
Saat ini tim Satgas Covid-19 sudah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Di mana warga yang positif sudah diminta melakukan isolasi mandiri sedangkan yang kondisinya tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri dibawa ke shelter
Sampai berita ini ditulis, Lurah Selopamioro Sugeng belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirim ke nomor pribadinya sama sekali belum dibaca. Kendati demikian, salah seorang relawan Satgas Covid-19 Selopamioro, Anang mengatakan sebenarnya yang terpapar hajatan hanya 1 orang.
"Hanya saja kan bareng-bareng sama yang pabrik wig. Jadi biar ndak ribet ya datanya disatukan saja," ungkapnya.
Upaya sterilisasi sudah dilaksanakan dengan melakukan penyemprotan tempat tinggal pasien positif Covid-19 termasuk juga tempat-tempat publik. Namun karena jumlah relawan sangat kurang maka pelaksanaan penyemprotan dilakukan secara bertahap.
Terkini Lainnya
Kronologi Munculnya Klaster Covid-19 Klub Senam Tasikmalaya
7 Jenazah Pasien Covid-19 di Parepare Hilang dari Liang Lahad
Alasan WNA Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Belum Didenda Rp1 Juta
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Klaster Wig Gunungkidul, 8 Positif
Kalurahan Sriharjo Mengakui Lalai
Tak Hanya Pabrik Wig, Klaster Hajatan Juga Muncul Di Imogiri
Klaster Hajatan Karena Boyongan Ke Brebes
COVID-19
Covid-19 di Gunungkidul
Klaster Pabrik Wig
Klaster Hajatan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Travel Show Terbaru Jimin dan Jungkook BTS 'Are You Sure?!' Segera Tayang 8 Agustus 2024
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
Bantah Salah Tangkap, Polda Jabar Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Sudah Sesuai Prosedur
Profil Audrey Davis, Putri David Bayu Eks Naif
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau 3 Hari Berturut-turut, Korupsi Apa?
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Kolom Abu Letusan Capai 800 Meter
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
Sineas Gorontalo dan Maluku Merapat, Fesbul Buka Pendaftaran untuk Seleksi Lokus 6
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Viral di Swedia Jual Tanah Hanya Rp 1.548 per Meter
Misteri Mutilasi ODGJ di Garut Temui Titik Terang
Tidak Benar Video Rumah Baru Ketua MK Suhartoyo Ambruk
Pengusaha Minta Dilibatkan Soal Bea Masuk Barang China 200%
Pengelola KFC Ambil Bagian Saham Jagonya Ayam Senilai Rp 160,42 Miliar
7 Status Nyeleneh Cowok Lagi Galau dan Patah Hati Ini Kocak Banget
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Jokowi: Peretasan PDN Juga Terjadi di Negara Lain, Bukan Hanya Indonesia
KY Jamin Tindaklanjuti Laporan Masyarakat Terkait Pelanggaran Etik Hakim
Populasi Satwa Prioritas di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Terus Meningkat, Macan Tutul Ada 36 Ekor
Kata Sri Mulyani saat DPR Minta Roadmap Perkeretaapian Jadi Syarat PNM PT KAI dan INKA
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya