, Padang - Sempatkah terbesit dalam pikiran kita tentang seluk beluk air laut yang asin? Sebenarnya ini adalah salah satu proses dari pembentukan bumi hingga menjadi seperti sekarang.
Alhasil, terciptalah keseimbangan alam yang ada saat ini, semua kebutuhan sudah ada di alam dan saling berhubungan satu sama lain.
Namun, apakah kamu pernah mengira apa yang akan terjadi jika air laut berubah menjadi tawar? Ya, pastinya sumber air akan sangat melimpah ruah dan manusia bakal mendapat banyak keuntungan.
Advertisement
Baca Juga
Namun nyatanya, dugaan tersebut salah besar. Jika hal itu terjadi malah kehancuran yang akan datang. Air asin secara literasinya adalah zat yang amat banyak di permukaan bumi dan sungguh merupakan zat yang sangat penting untuk planet ini.
Berikut adalah ilustrasi tentang fakta-fakta terkait air laut dan perkiraan jika air laut yang asin itu berubah rasa menjadi tawar. Untuk pemahaman lebih lanjut, ini 10 hal menakjubkan terkait air laut.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Air Laut Mengandung Garam Berlimpah
Bila kita mau menguras laut dan menyaring garam yang terdapat di dalamnya, bisa saja tingginya akan menutupi seluruh permukaan bumi.
Bahkan, gedung dengan 25 lantai pun, masih akan tertutup oleh garam dari laut ini. Namun, kabar baiknya, garam tetap di samudra dan sama sekali tidak mengalami mengalami evaporasi.
Advertisement
Air Asin Tidak Beku Saat Musim Dingin
Air biasa lebih mudah membeku dari pada air garam, itulah mengapa air laut tidak pernah beku. Jadi, bayangkan bila air laut menjadi tawar, hingga musim dingin akan menjadi sebuah bongkahan es.
Dengan jumlah es sebanyak itu, jelas akan menjadi masalah ketika es tersebut mencair. Terjadinya perubahan jumlah air dari es ke bentuk air lagi nantinya bisa menyebabkan tsunami raksasa yang akan amat membahayakan segala makhluk hidup di bumi, tentunya bagi manusia.
Lalu pertanyaannya, bagaimana es di kutub utara dan selatan? Bongkahan es raksasa ini sama sekali tidak mengandung garam, karena garamnya telah memisah ke laut di sekitar kutub tersebut.
Kecepatan Evaporasi di Laut Sangat Tinggi
Diketahui garam juga berguna dalam proses evaporasi. Pengendapan garam pada saat evaporasi terjadi sehingga akan menghambat proses ini berjalan sedikit lama.
Namun, ketika tidak ada garam, maka penguapan akan sangat cepat hingga berpengaruh terhadap keadaan cuaca. Intensitas hujan hingga banjir dan badai akan terjadi lebih banyak dari biasa.
Advertisement
Apa yang Terjadi Pada Biota Laut Jika Laut Tidak Asin?
Jelas, seluruh biota laut akan mati. Dengan didahului kematian biota-biota kecil seperti plankton akan menjadi reaksi berantai mematikan dalam ekosistem bahari laut, menuju kematian hewan sel satu hingga makhluk sebesar Orca akan mati bahkan punah.
Begitu pula dengan keadaan terumbu karang serta tanaman-tanaman laut lainnya. Kemudian, ekosistem laut akan digantikan oleh makhluk-makhluk yang hidup di air tawar. Namun, siapkah kita dengan tergantikannya pula puncak rantai makanan?
Akan Ada Istilah Raja Nyamuk Jika Laut Tanpa Garam
Perkembangbiakan nyamuk tidak akan terkendali jika lautan sebesar itu menjadi tawar, maka andai saja hewan seperti nyamuk berkembang biak di sana, akan menjadi sebuah mimpi buruk yang mengerikan.
Dengan jumlah jentik-jentik yang amat banyak akan leluasa untuk berkembang. Dengan adanya air laut yang asin saja, nyamuk masih menjadi masalah apalagi tidak ada.
Hasilnya, nyamuk akan mendominasi dan jelas manusia lagi dan makhluk lain yang akan menjadi korban. Populasi yang tidak dapat dikendalikan membuat keseimbangan alam tidak dapat dijaga.
Apalagi nyamuk-nyamuk seperti malaria dan demam berdarah. Kita patut bersyukur akan hal ini.
Advertisement
Air Asin Laut Pembawa Sinyal Listrik bagi Kehidupan
Air asin dibuat ketika sebuah padatan garam, seperti garam tablet atau sodium klorida NaCl, ditambahkan ke air dan memecahkan diri menjadi partikel yang bergerak bebas bernama ion.
Ada banyak sekali jenis air asin, tergantung pada jenis ion yang ada. Ion-ion tersebut bertindak layaknya balon yang digosokkan pada rambut kita.
Merekalah pembawa muatan listrik yang nantinya akan memungkinkan air asin mengantarkan listrik. Tubuh kita menggunakan air asin untuk mengirim sinyal listrik yang membuat jantung berdetak dan otak berpikir.
Untuk melakukan hal ini, tubuh memiliki molekul-molekul khusus yang disebut pompa ion yang bergerak di sekitar ion tersebut. Banyak penyakit timbul saat pompa ion ini tidak berfungsi.
Pompa tersebut juga penting saat ion-ion membawa sinyal berkerja sama dengan zat kimia otak bernama Neurontransmiter.
Misalnya, mengganti sodium dengan kerabat unsur terdekatnya pada tabel periodik juga memberikan pengobatan untuk penyakit bipolar dalam kasus litium atau bahan suntik yang mematikan dalam kasus potasium.
Air Asin Layaknya Ban Berjalan untuk Bumi
Seperti yang sudah dikenal dalam film The Day After Tomorrow, Eropa dan Amerika Utara tetaplah hangat akibat pengaruh Gulf Stream, layaknya arus besar air hangat yang mengalir ke utara dari daerah tropis.
Gulf Stream adalah sebuah aliran besar air ke utara yang berasal dari daerah tropis. Hal ini sangat didorong oleh perubahan rasa asin di air laut.
Saat es di kutub menjadi membeku pada musim dingin, air laut di sekitarnya akan menjadi lebih asin. Air asin lebih berat sehingga tenggelam ke dasar laut, mengaduk samudera dan menggerakkan arus ini dalam bumi.
Ketika perubahan iklim mencairkan puncak es, arus ini mungkin terganggu. Ini akan mengganggu aliran panas dan nutrisi di seluruh dunia dengan cara perputaran yang amat rumit.
Advertisement
Hisap Karbon Dioksida dari Udara
Untuk mencegah efek terburuk dari perubahan iklim,tentu perlu pengekstraan karbon dioksida (CO₂) dari udara dan menyimpannya dalam sebuah wadah skala besar.
Lautan saat ini siap melakukan hal itu, laut telah memindahkan lebih dari seperempat total CO₂ yang dimasukkan manusia ke udara.
CO₂ bereaksi dengan air untuk membentuk ion-ion yang akan meningkatkan keasaman laut. Hal ini adalah sebuah masalah besar untuk hewan-hewan yang hidup di dalam laut dan hanya menguntungkan manusia.
Secara sengaja mengekspos volume besar air ke air berisi ion-ion potasium (serupa dengan air asin) dapat secara efektif menangkap CO₂ dengan sangat hemat dalam segi biaya.
Hal ini dapat dilakukan di mana pun, murah dan ada tempat tertentu untuk menyimpan CO₂.
Pembuatan Baterai dengan Air Laut
Pembuatan baterai yang menggunakan air garam dapat memecahkan masalah penyimpanan energi. Turbin angin dan panel surya sangat efektif dalam menangkap energi.
Namun, untuk mengatasi perubahan iklim tentu kita perlu cara terbaru dan lebih murah untuk melakukannya. Itulah baterai ion litium, teknologi yang paling umum digunakan, menggunakan ion-ion litium yang dilarutkan dalam cairan untuk membawa listrik bolak-balik pada tiap kutub baterai antara terminal positif dan negatifnya.
Cairan yang saat ini digunakan mahal, memperlambat pengisian baterai, dan dapat terbakar. Penggantian cairan ini dengan air garam adalah sebuah kunci utama dari riset baterai yang pernah ada, dengan mengharapkan benefit pada biaya murah dan aman.
Tipe-tipe baterai tersebut juga lebih mudah memproduksinya, yang juga penting untuk menjawab meningkatnya permintaan baterai.
Advertisement
Laut Tak Terprediksi
Seabad yang lalu pemahaman air asin telah diakui, beberapa pikiran pemenang Nobel yang terbaik di bidang sains telah bekerja untuk hal ini.
Mereka masih membuat kemajuan menarik pada pertanyaan ini hingga pada hari ini, sebagian melalui penggunaan superkomputer dan mekanika kuantum yang kuat untuk menyimulasikan bagaimana air garam berperilaku.
Sayangnya, kemampuan kita untuk memprediksi sifat air asin masih perlu jalan penelitian yang panjang. Misalnya, air yang sangat asin dapat membuat larutan jenuh yang dapat digunakan untuk membuat penghangat tangan, ini masih belum terbantahkan hingga sekarang bukan?
Jika jenis larutan ini dibiarkan cukup lama maka secara spontan akan membentuk padatan garam, tapi prediksi teoritis saat ini masih terlalu cepat. Besarnya kesalahan perhitungan ini memberi tahu kita bahwa kita kehilangan sesuatu yang mungkin saja vital.
Studi tentang air garam sederhana adalah studi kurang menarik dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti studi soal lubang hitam atau penyembuhan kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa riset air asin kurang penting.
Pada hakikatnya, pemahaman tentang air asin sangat penting untuk memahami tubuh kita sendiri dan planet bumi ini. Itu bahkan bisa menjadi kunci untuk menyelamatkan semua makhluk.
Terkini Lainnya
Air Laut Bungus Padang Berubah Jadi Hijau, Mengapa?
Penumpang Selamat Ungkap Detik-Detik Bus Jatuh ke Jurang di Pagar Alam
Mengerikan, Pantai Padang Berair Hitam dan Berubah Jadi Lautan Sampah
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Air Laut Mengandung Garam Berlimpah
Air Asin Tidak Beku Saat Musim Dingin
Kecepatan Evaporasi di Laut Sangat Tinggi
Apa yang Terjadi Pada Biota Laut Jika Laut Tidak Asin?
Akan Ada Istilah Raja Nyamuk Jika Laut Tanpa Garam
Air Asin Laut Pembawa Sinyal Listrik bagi Kehidupan
Air Asin Layaknya Ban Berjalan untuk Bumi
Hisap Karbon Dioksida dari Udara
Pembuatan Baterai dengan Air Laut
Laut Tak Terprediksi
Air Laut
manfaat air laut
rahasia laut
laut Indonesia
Rekomendasi
Fakta Menarik Laut Indonesia yang Jadi Idola Wisatawan Mancanegara
Ekspor Tembus Rp 14 Triliun, Pengusaha Harus Terlibat Jaga Penangkapan Tuna Indonesia
Negara yang Berbatasan Langsung dengan Daratan Indonesia Adalah Mana Saja?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Cuaca Ekstrem Menerjang Sulut, 1.893 Warga Bolmong Terdampak Banjir
Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di 7 Kecamatan di Minahasa Tenggara
Ulah Konyol Maling Perabotan Jual Curiannya di Marketplace, Akhirnya Begini
Mengenal Lupis Mbah Satinem, Kuliner Legendaris di Jogja
Aktivitas Lempeng Indo-Australia Jadi Pemicu Gempa M5,1 di Pangandaran
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Ungkap Keperibadian Seseorang dengan Tulisan Tangan yang Rapi
Cara Merebus Jengkol Agar Tidak Bau dan Tetap Empuk Saat Dimakan
Penuhi Hak Kesehatan Andikpas, Klinik Pratama LPKA Pangkalpinang Resmi Dibuka
Menteri ATR BPN Fokus Percepat Target Sertifikat di Jabar
Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Berita Terkini
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024
6 Zodiak yang Sulit Dipuaskan dalam Hubungan, Kamu Termasuk?
Dealer ke-10 Sea-Doo Can-Am Indonesia Berdiri di Pantai Indah Kapuk, Bisa Sewa Jetski
7 Potret Angga Yunanda Rambut Mirip D.O. EXO, Bintangi Film My Annoying Brother
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Mengenal Stone Garden, Tempat Wisata Alam Bersejarah dan Mempesona
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Angelina Sondakh Antar Keanu Massaid ke Spanyol, Serasa Dijaga dan Ditemani Adjie Massaid dari Atas
Metro Sepekan: Sempat Dapat Perlawanan, Ratusan Lapak PKL di Puncak Bogor Dibongkar Satpol PP
7 Gaya Pemotretan Aura Kasih Bareng Arabella, Tampil Curi Perhatian
NIK Resmi Jadi NPWP Mulai 1 Juli 2024
PKS dan PDIP Kota Bogor Sepakat Bangun Koalisi di Pilkada 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Transaksi Saham GOTO Sentuh Rp 6 Triliun di Pasar Negosiasi, Begini Penjelasan Manajemen
Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli