, Sigi - Kondisi sosial dan ekonomi petani di Sigi 2 tahun pascagempa dan likuefaksi belum benar-benar pulih. Perbaikan irigasi yang belum rampung, konversi pertanian sawah ke hortikultura, hingga pemasaran komoditas di tengah pandemi jadi tantangan petani untuk bangkit.
Baca Juga
Advertisement
Senin sore itu (23/11/2020) Suharianto (56) terus mengitari lahan setengah hektare yang ditanaminya tomat di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Dia menyibak setiap tanaman berusia 3 bulan itu. “Sudah usia penen soalnya. Sayang sekali kalau ada yang rusak," kata Suharianto sambil terus mengamati buah tomat yang sudah kekuning-kuningan.
Pesanan 100 peti tomat untuk dikirim ke Kalimantan menambah semangat petani penyintas bencana itu. Kabar baik lainnya, harga tomat saat ini sedang bagus-bagusnya, yakni Rp3.500 sampai Rp4.000 per kilogram. Suharianto menghitung, dia bisa mendapat hingga Rp260.000 untuk setiap peti tomat berisi 65 kilogram.
"Sekarang ada 8.000 pohon yang saya tanam. Sampai selesai masa panen bisa menghasilkan sampai 10 ton. Ya Alhamdulillah harganya sedang naik. Sebelumnya, anjlok karena situasi pandemi," kata dia.
Musim panen di lahan yang disewanya lebih dari 2 tahun itu adalah ke-4 kalinya sejak dia bercocok tanam kembali usai gempa disusul likuefaksi yang meluluhlantakkan Desa Jono Oge termasuk rumah serta lahan sawah dan hortikultura miliknya seluas 3 hektare yang menjadi sumber ekonominya sejak tahun 1986.
Akibat bencana itu, lahan miliknya belum bisa digarap karena mengalami perubahan komposisi dan struktur yang diperparah dengan terhentinya pengairan Irigasi Gumbasa. Kini, lahan sewa setengah hektare itu menjadi penopang dirinya berserta istri dan 2 anaknya untuk bangkit dari keterpurukan.
Dua tahun lalu, Pak Santeng begitu sapaannya, bercerita, dia mulai bangkit dengan bantuan permodalan dari bank untuk menyewa lahan sawah yang tidak terurus karena berhentinya pasokan air dari irigasi gumbasa. Krisis air juga membuatnya urung bertani padi sawah dan memilih hortikultura dengan bantuan bibit donasi perusahaan pertanian.
"Dulu ini lahan sawah yang kering. Saya bayar lahan ini per tahunnya Rp4 juta. Sekarang mengandalkan sumber mata air alami. Sukarelawan banyak membantu saya waktu awal mulai menanam sampai pengadaan bibit," Suhariyanto mengenang.
Kini, di lahan sementaranya tersebut, Santeng tidak lagi sendiri menggarap pertanian hortikulturanya. Dia dibantu 9 orang penyitas bencana yang masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara). Dia mengakui usaha bertaninya berkembang baik terutama dengan permintaan dari pasar luar Sulawesi Tengah yang selalu ada sepanjang tahun 2019.
Fase bangkit dari keterpurukan pascabencana alam yang dilakukan Suhariyanto itu kini harus berhadapan dengan bencana lainnya; pandemi Covid-19, yang membuat harga komoditas pertanian tidak menentu.
Dia mencontohkan, pada bulan September dan Oktober, 2020, dia dan petani lainnya merugi akibat harga tomat turun hingga hanya Rp25 ribu per peti yang berisi 65 kilogram. Pasalnya, panen yang melimpah hanya terserap di Kota Palu.
"Padahal, biasanya 50 persen hasil panen dari sini bisa dipasarkan di Kalimantan. Belum lagi untuk daerah Sulawesi Barat," katanya.
Menurunkan harga di tengah pengetatan akses keluar masuk ke daerah tujuan pemasaran, kata dia, juga menjadi solusi terburuk untuk meminimalisasi kerugian.
Meski begitu, bagi Suharianto, saat ini, bertani hortikultura masih menguntungkan ketimbang sawah di tengah krisis pengairan yang belum tuntas.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut ini:
Warga di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan fenomena likuefaksi atau berubahnya kekuatan struktur tanah, setelah dua hari sebelumnya diguyur hujan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penurunan Ekonomi hingga Solusi Kala Pandemi
![Suharianto (56 th), petani penyintas bencana di Kabupaten Sigi lahan yang disewanya pascabencana](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Lx0DYSrf4fQ1j8y6OgCto2oMJW4=/0x0:4320x2432/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3314877/original/051646200_1607010344-IMG_4877.JPG)
Situasi yang dialami Suhariyanto sendiri adalah hal jamak yang terjadi di Kabupaten Sigi pascagempa dan likuefaksi tahun 2018 lalu. Bencana ini berdampak signifikan pada kondisi pertanian dan petani di daerah itu terutama yang mengandalkan lahan sawah.
Berdasarkan survei Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah yang dirilis pada Juni, 2019, bencana tersebut berdampak langsung terhadap 5.510 petani di Sigi yang mengalami penurunan pendapatan yang signifikan dibanding dua daerah terdampak gempa lainnya seperti Palu dan Donggala.
Data itu juga menyebut dari 16.913 hektare lahan pertanian di Sigi, 6.611 hektare rusak akibat likuefaksi dan macetnya saluran irigasi.
![Grafis perubahan pendapatan warga sebelum dan setelah bencana](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Sulawesi Tengah, Trie Iriany Lamakampali mengungkapkan, saat ini upaya konversi tanaman di lahan-lahan sawah yang terbengkalai ke jenis tanaman yang adaptif dengan kondisi air yang minim terus diupayakan. Hal ini dilakukan di tengah perbaikan saluran Irigasi Gumbasa yang rusak, Hingga akhir tahun 2019, konversi ini baru menjangkau 1.000 hektare lahan.
“Tanaman hortikultura dan palawija kami dorong untuk menggantikan padi sawah. Harapannya para petani tetap bisa berpenghasilan,” Kadis DPTH Sulawesi Tengah, Trie Iriany Lamakampali mengatakan, Senin (30/11/2020).
Mengatasi dampak pandemi, Trie mengatakan, sesuai intruksi Kementerian Pertanian, pihaknya secara berkala menggelar pasar tani agar produk pertanian bisa langsung diakses masyarakat sehingga meminimalisasi permainan harga tengkulak.
Solusi pemasaran di kala pandemi itu belum dirasakan signifikan dampaknya oleh Suharyanto dan sebagian besar petani di Sigi.
"Kami berharap solusi yang langsung dirasakan petani. Misalnya adanya koperasi atau pihak lain yang siap membeli hasil pertanian kami. Kalau hanya satu atau dua kali tidak ada dampaknya apalagi di situasi pandemi ini," Suharianto mengeluhkan.
Terkini Lainnya
Bak Kubangan, Warga Uji Nyali Lintasi Jalan Desa di Pandeglang
Banjir Lahar Hujan Sisa Material Vulkanik Hantui Warga di Lereng Semeru
Keren, Pemkab Banyuasin Punya Bunda Literasi hingga Tingkat Kecamatan
Simak video pilihan berikut ini:
Penurunan Ekonomi hingga Solusi Kala Pandemi
pertanian kabupaten sigi
nasib petani sigi pascagempa dan pandemi
perjuangan petani
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
TOPIK POPULER
Populer
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Peksiminas 2024, Tiga Mahasiswi UBL Bakal Bawa Nama Lampung
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
Lautan 'Rongsokan Bertuan' Roda Dua di Halaman Mapolres Garut, Kapan Diambil ?
72 Titik Longsor Terjang Kabupaten Tasikmalaya, PJ Gubernur Jabar Pastikan Penanganan Berjalan Optimal
Maria Husnun Mendobrak Tradisi: Perpustakaan Kampus Bukan Tempat Eksklusif
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Hasil Jajak Pendapat Sanrio, Karakter Hello Kitty Ternyata Kalah Pamor, Siapa Unggulannya?
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
50 Anggota DPRD Makassar Bakal Diberi Pin Emas, Total Harga Capai Rp2 Miliar
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Pemprov DKI Luncurkan Platform Digital Pemantau Kualitas Udara di Jakarta
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
3 Resep Sop Kepala Sapi yang Lezat dan Segar, Cocok Jadi Menu Makan Siang
Singgung soal UKT, Megawati: Kurangi Bansos, Pendidikan Harus Gratis
Sinopsis Film Komedi Baby Assassins: 2 Babies di Vidio, Akrobasi Maut dan Humor Garing
Hasil MotoGP Jerman 2024: Asapi Marc Marquez, Jorge Martin Kuasai FP1
Selain Bali, Family Office Juga Bakal Diterapkan di IKN
7 Bumbu Sate Kambing dan Sapi Enak, dari Marinasi Hingga Cocolan
Kartu Prakerja Gelombang 70 Dibuka! Ini Cara dan Link Daftarnya
Bantu Nasabah Kelola Keuangan, BBNI Luncurkan wondr by BNI
Istri Kerja Suami Nganggur, Bagaimana Hukum Wanita Menafkahi Suaminya?
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Novia Bachmid Kini Nyaman di Dunia Seni Peran, Padahal Cuma Berawal dari Rasa Penasaran
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk