, Bandung - Punahnya permainan tradisional yang kini mulai ditelan zaman membuat pemuda di Kampung Batuloceng Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berkeinginan kuat mengenalkan, memainkan, dan melestarikan permainan lawas. Mereka menggelar kegiatan balap kadaplak.
Permainan ini mirip dengan mobil-mobilan mini. Namun, tidak bermesin dan hampir semua komponen permainan kadaplak terbuat dari bahan alami seperti kayu dan bambu.
Lokasi digelarnya balap kadaplak juga menarik. Sirkuit yang dipakai justru bukan di atas aspal, melainkan bukit curam yang berbelok-belok dan penuh debu.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang terlihat pada Kamis (21/11/2019). Para pemuda Desa Suntenjaya satu persatu-satu menunggangi kadaplak mereka. Ada yang beroda tiga dan ada beroda empat.
Permainan tradisional ini juga hanya bisa dinaiki satu dan maksimal dua orang. Untuk membelokkan roda depan, terdapat stang berbahan kayu mirip seperti pada sepeda motor. Adapun remnya hanya mengandalkan kaki ke tanah.
Saat permainan berlangsung, di setiap belokan ada saja peserta yang terjatuh bahkan terbalik. Namun mereka hanya mengalami lecet di tangan sedangkan kepala mereka terlindungi helm.
Keseruan bermain kadaplak tidak hanya digemari anak-anak saja, melainkan orang dewasa bahkan orang tua sekalipun. Ada juga kaum perempuan yang menjadi peserta dalam kegiatan balap ini.
Salah seorang peserta balap kadaplak, Fajar Permana (21) mengaku tertarik dengan kadaplak setelah digelar perlombaan. Fajar yang ikut kegiatan di karang taruna desanya kini beralih menyukai kadaplak dan menanggalkan kegiatan balapan motor.
"Waktu saya kelas tiga SD itu masih suka ngadaplak, mengangkut kayu dan rumput. Setelah SMP memang suka balapan karena namanya juga anak muda. Tapi setelah diramaikan seperti ini jadi sadar ada potensinya juga," katanya.
Selain berhenti balapan, Fajar kini berharap kadaplak dapat dilestarikan sebagai permainan tradisional.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan kadaplak. Saya berharap pemuda lain juga termotivasi untuk mengangkat kembali permainan ini," katanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sudah Ada Sejak Lama
Pegiat wisata Kampung Batuloceng, Gunawan Azhari (39) mengatakan, kadaplak merupakan permainan anak-anak yang telah ada sejak lama. Namun permainan tersebut sempat redup karena belakangan sudah tidak dilirik lagi.
"Sampai tahun 2000 rasanya tidak ada lagi kadaplak. Apalagi masyarakat di sini dipermudah transportasinya dengan adanya sepeda motor. Akhirnya permainan ini pun menghilang," kata Gunawan.
Pria yang akrab disapa Gungun itu pada 2014 lalu coba menghidupkan kembali kadaplak. Keprihatinannya terhadap aktivitas muda-mudi di desa, Gunawan pun mengajak karang taruna di Desa Suntenjaya agar tertarik membangun permainan tradisional ini.
"Pada akhir 2013 itu sebenarnya sudah ada wacana menghidupkan kembali kadaplak. Saya melihat anak-anak cenderung ketergantungan pada gawai mereka sementara efek positifnya kurang karena anak-anak jadi individualis. Apa salahnya yang saya rasakan dulu, bisa dirasakan mereka. Caranya dengan memperkenalkan permainan tradisional ini," ungkap Gungun.
Ia bersama para pemuda pun membuat tiga buah kadaplak. Kemudian mereka pun mencoba kadaplak tersebut di bukit yang masih berada tak jauh dari desa.
Sejak 2014 hingga saat ini, permainan kadaplak sering digelar dalam peringatan hari-hari besar dan pasca panen. Selebihnya, di hari-hari biasa warga bisa bermain santai.
"Kalaupun ada kompetisi, juara itu bukan segalanya. Permainan ini lebih mengutamakan kerja sama, hiburan dan kreativitas. Tapi tetap dituntut keahlian mengendalikan permainannya," kata Gunawan.
Kadaplak sempat mengalami masa kepunahan akibat tidak ada lagi yang memainkan. Anak-anak muda di kampung tak ubahnya kaum urban kota. Lebih menyukai hal-hal yang memacu adrenaline seperti balap motor hingga teradiksi penggunaan gawai.
"Waktu itu tidak seramai sekarang ini. Mereka masih memilih bermain game di gawai masing-masing," kata Gunawan.
Untuk memompa semangat anak muda, pada 2016 ia bersama karang taruna membentuk Batuloceng Ecotourism. Tujuannya, menjadikan kampung sebagai tempat wisata yang ramah dengan ekologi. Kadaplak adalah salah satu objek permainan yang bisa mengundang wisatawan itu.
"Sejak 2014 itu, setiap tahunnya kita gelar balap kadaplak. Biasanya dipilih pada hari-hari besar dan juga setelah panen. Saya berharap kegiatan ini dilihat sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan," ujarnya.
Advertisement
Hiburan Rakyat
Gunawan menjelaskan, kadaplak merupakan alat permainan lawas. Belum diketahui pasti sejak kapan kadaplak sudah ada di Batuloceng.
Namun berdasarkan penuturan dari sesepuh kampung, diketahui hiburan rakyat ini sudah ada sejak era tanam paksa. Di mana warga pada masa itu bekerja di perkebunan yang dikuasai Hindia Belanda.
"Program tanam paksa Belanda itu dimulai di daerah Cibodas, kata aki-aki di sini. Batuloceng sendiri sudah ada lebih awal," ujarnya.
Kadaplak yang dibuat waktu itu, kata Gunawan, dibuat mirip seperti motor roda tiga yang sering digunakan para tuan tanah dari Eropa. Di sela-sela panen tembakau, anak-anak menirukan kendaraan yang dipakai para meneer dengan kadaplak yang dibuat dari rimbagan atau alat pemotong tembakau.
Kebiasaan warga Batuloceng memainkan kadaplak adalah saat panen raya tiba. Alat transportasi untuk mengangkut tembakau biasanya dipakai untuk memainkan kadaplak.
"Tujuannya ya suka cita. Untuk menghibur juga," kata Gungun.
Kampung Batuloceng sendiri bukan tanpa asal usul. Diungkapkan Gungun, kampung ini merupakan hasil relokasi pemerintahan Hindia Belanda. Sebekumnya, mereka tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS) hulu Cikapundung.
Karena terkait fungsi dan pemanfaatan Sungai Cikapundung hulu, pada 1907 pihak Hindia Belanda meminta warga untuk pindah. Mereka yang bersedia pindah diberikan lahan baru sekaligus dapat bekerja di lahan itu.
"Awalnya kampung bernama Babakan Salam. Tapi setelah ditemukan situs Batuloceng berubahlah namanya. Setelah kina dan tembakau yang jadi komoditas di sini, tanaman pun berganti menjadi kopi," kata dia.
Simak video pilihan di bawah ini:
Terkini Lainnya
Menelusuri Lebih Jauh Cagar Alam Junghuhn di Lembang
Mengenal Kearifan Lokal Warga Kampung Adat Cireundeu Menjaga Hutan
Permainan Tradisional Lebih Asyik, Sehat dan Hidup daripada Game Online
Sudah Ada Sejak Lama
Hiburan Rakyat
Kadaplak
Lembang
Permainan Tradisional
Balap Kadaplak
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Dukung Presiden Indonesia Terpilih Prabowo Rampungkan Persoalan di Papua
Alasan Indonesia Harus Impor Beras
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Hakim Minta Polda Jawa Barat Hentikan Penyidikan Pegi Setiawan atas Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Mengenal Logo OSIS SMA, Ini Makna dan Sejarahnya
Bantah Wajibkan Wanita Punya 1 Anak Perempuan, Kepala BKKBN Justru Ngomong Begini
Kuasa Hukum Keluarga Afif Maulana Minta Kapolda Sumbar Usut Penyiksaan: Bukan Malah Sibuk Framing
2 Tuntutan Utama Buruh yang Geruduk MK dan Istana Negara Hari Ini 8 Juli 2024
Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas, PN Bandung Sebut Status Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon Tidak Sah
BCA Naikkan Biaya Admin Bayar Tagihan Telkom dan Indihome, Cek Rinciannya!
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
Tampil Menggila, Pembalap Ini Sabet Juara Umum Seri Perdana Trial Game Dirt 2024
Pegi Setiawan Bebas, Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Kasus Vina Cirebon Tidak Sah
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Dukung Presiden Indonesia Terpilih Prabowo Rampungkan Persoalan di Papua
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Ling Tien Kung Terapi Olah Tubuh dengan Gerakan Sederhana Dukung Masyarakat Indonesia Bugar
Michael Olise Resmi Jadi Penggawa Anyar Bayern Munchen
Mabes Polri Beri Asistensi Polda Sumut di Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Karo