, Malang - Matahari baru muncul dari balik punggung Gunung Bromo. Aris Hidayat tampak membidikkan lensa kameranya di kawasan Lautan Pasir Bromo. Di atas pasir, tampak butiran embun es atau embun upas (frost) tipis. Ada pula yang terlihat di rerumputan.
Pagi itu sekitar pukul 07.00, Aris dan rekannya baru tiba di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu. Mereka tertarik usai melihat foto unggahan di media sosial, embun es terbentang di lautan pasir. Mereka datang untuk mengabadikan fenomena alam itu.
“Mungkin ini datang sudah sedikit siang, jadi embun es tampak sudah sangat tipis,” ucap Aris akhir pekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut fenomena alam ini mulai terjadi sejak pertengahan Juni. Sebenarnya ini merupakan siklus tahunan. Hanya saja peristiwa embun beku tahun ini tiba lebih cepat dibanding tahun lalu.
“Frost tahun ini datang lebih awal, pertengahan Juni sudah muncul. Padahal tahun lalu baru pada pertengahan atau akhir Juli,” ujar Sarif Hidayat, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Senin, 1 Juli 2019.
Fenomena butiran es di kawasan taman nasional biasanya berakhir sampai awal September. Titik beku tersebar hampir di sebagian kawasan. Selain di lautan pasir yang suhu udaranya bisa mencapai 3-5 derajat Celsius, embun es juga tampak di Blok Bongkah Penanjakan.
Di jalur pendakian Gunung Semeru, embun es juga terlihat di kawasan Ranupani yang suhu udaranya mencapai 0-8 derajat Celsius. Serta di Ranu Kumbolo dengan suhu udaranya bisa mencapai minus 5 derajat Celsius.
“Kami ada alat ukur suhu ruangan, bisa melihat data dari itu. Soal ketebalan embun es kami tidak bisa memastikan,” ujar Sarif.
Meski udara dingin ekstrem sampai muncul embun es, tidak memengaruhi kunjungan wisatawan. Selama Juni ini sudah 106 ribu pengunjung datang ke taman nasional. Sedangkan Mei lalu hanya 53 ribu pengunjung.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Merusak Tanaman
Embun es atau embun upas. Upas dalam istilah jawa bermakna bisa alias racun. Di taman nasional, butiran es ini berdampak ke tanaman bawah seperti di padang sabana. Rerumputan jadi lebih cepat kering dan mati kala tertutup buliran es.
“Tapi setelah itu bakal bersemi lagi, berganti dengan rumput yang jauh lebih hijau dan segar,” ujar Sarif.
Di Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, sebuah desa terdekat Gunung Bromo – Semeru fenomena alam itu juga turut terasa. Namun petani di desa ini berusaha cepat bereaksi begitu embun es ada di lahan pertanian mereka.
Kepala Desa Ngadas, Mujianto mengatakan sejauh ini tidak ada lahan pertanian yang sampai merusak tanaman sayuran akibat terdampak embun es. Sebab para petani sudah mengantisipasinya.
“Kalau ada es di tanaman, sebelum matahari terbit kami segera menyemprot dengan air agar cepat mencair,” ucap Mujianto.
Jika tidak begitu, tanaman bisa cepat membusuk dan gagal panen. Para petani sudah punya mengalami kerusakan akibat embun upas itu beberapa tahun silam. Peristiwa ini jadi pengalaman berharga bagi mereka.
Advertisement
Pertanda Kemarau Panjang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang menyebut puncak suhu dingin di wilayah Malang Raya bisa terjadi pada Agustus mendatang. Suhu rata – rata selama Juni masih 17,9 derajat Celsius, belum mencapai titik terendah.
“Ini masih bisa lebih dingin lagi, umumnya puncaknya terjadi pada Agustus,” kata Anung.
Pada Juni 2019 ini suhu terdingin di wilayah dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat mencapai 14,4 derajat Celsius. Suhu rata – rata sudah minus 1,2 dejarat Celsius dibanding suhu normalnya.
Tapi itu masih kalah ekstrem dibanding Juni 1994 silam. Masa itu, suhu terdingin bisa mencapai 11,1 derajat Celsius. Dengan suhu rata – rata saat itu bisa minus 1,7 derajat Celsius dibanding normalnya.
“Tapi sekarang sudah membuat tubuh menggigil karena suhu indeks tubuh akan merasakan jika di bawah normalnya,” ucap Anung.
Ia meyakini cuaca dingin akan jauh lebih tajam terasa di wilayah topografi tinggi seperti di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Namun BMKG tidak bisa memastikan rata – rata suhu udaranya karena tidak memasang alat di sana.
“Tapi yang juga harus diantisipasi apakah ini jadi pertanda titik awal musim kemarau akan berlangsung lebih panjang atau apa. Ini masih kami kaji,” kata Anung.
Suhu dingin ekstrem di selatan khatulistiwa itu terjadi seiring angin muson timur dari Australia yang sedang mengalami musim dingin. Ini sebuah siklus tahunan dengan salah satu dampaknya adalah kemunculan fenomena embun es.
Terkini Lainnya
Pagi Menakjubkan Tatkala Dieng Berselimut Embun Es
Berburu Hamparan Embun Es di Gunung Bromo
Mengenal Embun Es Dieng, 'Salju' Cantik nan Mematikan
Merusak Tanaman
Pertanda Kemarau Panjang
Embun Es Bromo
Embun Es
embun upas
Bromo Semeru
Gunung Bromo
Rekomendasi
Jazz Gunung Bromo Janjikan Konser Musik Jazz Paling Romantis di Indonesia dengan Suasana Alam
Sudah Dibuka Kembali, Pengelola Gunung Bromo Ungkap Aksi Pemadaman Api yang Dilakukan Siang Malam
50 Hektare Vegetasi Hangus Akibat Kebakaran di Kawasan Gunung Bromo
Cegah Kebakaran Terulang, DPRD Jatim Minta Petugas Perketat Pengawasan Wisatawan Gunung Bromo
Kebakaran di Gunung Batok Kawasan Bromo Tidak Mengganggu Ritual Yadnya Kasada
Gunung Bromo Kebakaran Lagi, Lokasinya Dekat Area Gunung Batok
Karhutla di Kawasan Bromo Berhasil Dipadamkan, Petugas Lakukan Proses Pendinginan
Savana Widodaren Gunung Bromo Kebakaran, Lokasi Wisata Masih Dibuka
Libur Panjang Idul Adha, Kunjungan Wisatawan di Gunung Bromo Capai 8.169 Orang
Copa America 2024
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
Populer
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat
Cerita Inspiratif Rahmawati Menyulap ‘Gudang Buku’ Jadi Perpustakaan Keren di Aceh
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Ada Kereta Cepat Whoosh, Kunjungan Wisatawan ke Jabar Melesat
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Berita Terkini
Wall Street Melesat, Indeks S&P 500 Tembus Level Tertinggi Baru, Ini Pendorongnya
Cuaca Besok Minggu 7 Juli 2024: Langit Pagi Cerah Berawan Bakal Payungi Jabodetabek
AIPKI: Pemberhentian Dekan FK Unair Tidak Hargai Kebebasan Akademik dan berdampak negatif
4 Zodiak yang Paling Suka Traveling, Jadi Tidak Ragu Jika Liburan Bersama Mereka
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Kapolda Metro: Problemnya Server Judi Online Banyak di Luar Negeri, Mati Satu Tumbuh Dua
Mpok Alpa Doakan Kebaikan Raffi Ahmad, Sebut Sang Presenter Siap Membiayai Persalinan Anak Kembarnya
Pola Makan yang Melibatkan 3 Jenis Makanan Ini Disebut Bisa Perpanjang Usia Pasien Kanker
Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Usai Rilis Data Pekerjaan AS
Berkas Kasus Firli Bahuri Belum Lengkap, Kapolda Metro: Mohon Waktu, Semua Perlu Koordinasi
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Doa Akhir Tahun 1445 Hijriah dan Keutamaannya, Baca Ba’da Ashar Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024