, Garut - Pernah mendengar alat musik celentung ? terdengar masih asing di banding seruling, angklung, karinding dan alat musik dari bambu lainnya.
Namun dalam tiga tahun terakhir, masyarakat Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai mengenalkan alat musik baru berbahan bambu tersebut.
Camat Selaawi Rahmat Effendi selaku penggagas dan pemilik ide celentung mengatakan, awal mula munculnya celentung berasal dari pemberian souvenir Upon Surajatnika, salah satu tokoh bambu masyarakat Selaawi.
Advertisement
“Ide awalnya itu mainan, selepas itu saya berfikir bagus sekali kalau dijadikan alat musik,” ujar dia, dalam obrolan hangatnya di kantornya, Rabu (26/6/2019).
Memiliki potensi bambu yang cukup melimpah. Akhirnya ide dan rencana itu mulai disampaikan kepada beberapa komunitas pengolah bambu, termasuk tokoh seni budaya di wilayah Selaawi.
“Kami ajak Kepala Desa, tokoh masyarakat, pengrajin, para seni budaya, kami bersasama-sama mendatangi berbagai daerah, termasuk saung angklung Ujo,” kata dia.
Baca Juga
Mendapatkan ide dari kunjungan itu, ia bersama warga kemudian membuat inovasi sebuah alat musik berbahan bambu, di luar beberapa alat musik yang sudah lebih dulu mendunia, seperti seruling, angklung dan karinding.
”Berawal dari gagasan 2016 itu akhirnya jadilah celentung ini,” kata dia.
Beberapa kali menemui kegagalan, namun hal itu tidak menghentikan semangat Ridwan dan komunitas seni lainnya di wilayah Selaawi untuk menghasilkan alat music ikon masyarakat.
“Saya hubungi pak Oman dan terus berupaya menjadikan alat musik ini bernada diatonik, solmisasi,” kata dia.
‘Man jada wajada’, siapa yang bersungguh-sungguh akhirnya bakal sukses, demikian filsafah arab mengatakan, akhirnya dengan dukungan seluruh masyarakat plus para ahli alat musik dari bambu, celentung pun tercipta sebagai alat musik baru.
“Saya juga ketemu Pak Agus yang menyempurnakan alat musik ini, dan inilah celentung yang saat ini dinikmati,” kata dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Proses Pembuatan
![Beberepa contoh Celentung, alat musik baru dari bambu yang diperkenalkan masyarakat Selaawi, Garut, Jawa Barat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Ic0Jm39NlBGeHzaumnbH_aUAc24=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2838297/original/055692300_1561599302-celentung_3.jpg)
Proses pembuatan celentung terbilang mudah, meskipun terlihat sulit karena bentuknya yang tak biasa dengan menyertakan bandul, namun dalam kenyataannya lebih efisien dibanding pembuatan angklung sekalipun. “Bambunya khusus bambu temen atau bambu hitam,” kata dia.
Rata-rata bambu temen yang akan dipakai sebagai bahan berusia 3-4 tahun dengan diameter tidak lebih dari 3 centimeter. “Tapi tergantung kebutuhan juga,” kata dia.
Selain itu, bambu kemudian dilubangi untuk menghasilkan nada yang diinginkan, tak ketinggalan dua bandul siap menyertai potongan bambu yang telah disiapkan untuk celentung.
“Terlihat memang rumit, padahal jika sudah tahu polanya mudah sekali, lebih mudah dari Angklung sekalipun,” kata dia.
Dibanding angklung yang telah mendunia, Ridwan mengklaim proses pembuatan celentung memiliki banyak keuntungan dan kelebihan. “Pertama bahan baku relatif lebih efisien kalau perbandingkan dengan angklung,” kata dia.
Dalam praktenya pembuatan satu nada dari alat music angklung, bisa menghabiskan beberapa bilah bambu untuk dipotong. “Bisa dua tiga bahkan empat untuk satu nada, kalau ini cukup satu,” kata dia.
Kemudian proses pembuatan yang terbilang mudah dan gampang. “Di beberapa bagian memang ada kesulitan, namun secara umum lebih mudah dikerjakan, kemudian lebih efisien, dan cara memainkan lebih praktis dan dinamis,” papar dia.
Advertisement
Rekor Dunia Versi RHR
![Sekitar 206 siswa dari kecamatan Selaawi saat pemecahan rekor RHR sebagai pemain Celentung terbanyak di dunia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MPGz2Mh7pH3mdvp1VHWS2TXKkAg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2838293/original/065011700_1561598095-P_20190406_100943.jpg)
Dalam perayaan hari ulang tahun Garut April lalu, pementasan alat musik celentung dengan melibatkan 206 peserta, diakui sebagai rekor dunia versi Record Holder Republic (RHR).
“Itu (penghargaan) menjadi awal spirit kami untuk terus maju dan berkembang,” kata dia.
Tak lama setelah pengakuan itu, ajakan manggung dan undangan pementasan pun terus bertambah, hingga bisa dijadikan sarana mengenalkan alat musik celentung lebih luas kepada masyarakat.
”Untuk ke depan sudah menjadi rencana kami tampil di beberapa tempat,” kata dia.
Dalam keterangan resminya Vice President of RHR, Lia Mutisari mengatakan, jenis alat musik ini tidak pernah ada dan masuk kategori unik menurut dunia.
"Semoga menjadi inspirasi gerakan kebudayaan dalam mengharumkan nama Indonesia di mata dunia,” ujarnya saat itu.
Celentung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 30 cm. Dua bandul yang terpasang di sisi bulatan bambu berfungsi sebagai penabuh bagian bamboo. Sementara cara memainkannya dengan cara dikecrek menggunakan satu tangan.
Nada yang dihasilkan pun cukup beragam seperti halnya solmisasi nada do, re, mi, fa, sol, la, si. Sekilas memang hampir sama dengan angklung, namun dalam prakteknya memang berbeda.
Suaranya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi yang memainkannya. Apalagi jika dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti kecapi dan kendang.
Proses Paten Produk
![Sekitar 206 siswa dari kecamatan Selaawi saat pemecahan rekor RHR sebagai pemain Celentung terbanyak di dunia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/zxw6VLX0pP1to91hNRxmlrC4ehM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2838294/original/075028600_1561598095-celentung.jpeg)
Untuk menghindari munculnya plagiat yang merugikan masyarakat, Lembaganya ujar Ridwan telah mendaftarkan celentung, sebagai produk asli warga Selaawi Garut, ke badan Badan Hak Karya Intelektual (Haki) di Kementerian Hukum dan HAM.
“Sudah proses, kami tinggal nunggu resinya,” kata dia.
Upaya itu dinilai penting di tengah ancaman masifnya plagiat dan jiplak massal, yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. “Insyaalloh jika sudah keluar akan kami segera publikasikan segera kepada masyarakat,” kata dia.
Rencannya dalam waktu dekat, Kabupaten Kuningan berencana menggelar event serupa untuk memecahkan rekor yang telah dipegang Garut, pada saat perayaan Hari Jadi Garut beberapa waktu lalu.
“Kemarin kami hanya 206 orang, sekarang di Kuningan direncanakan sampai 1000 celentung,” kata dia.
Ridwan mengatakan, pemakaian alat musik celentung terbilang gampang, tidak mesti harus melibatkan banyak pemain untuk memainkan alat musis bamboo tersebut. “Oleh satu orang pun bisa,” kata dia.
Bahkan seiring meningkatnya kebutuhan pementasan, komunitas kesenian Selaawi telah membuat celentung renteng atau celentung toel, yang sudah memiliki solmisasi atau diatonik nada yang khas.
“Nah itu kala ada celentung toel di luar (Selaawi) saya rasa itu sudah plagiat,” ujar Ridwan menegaskan.
Untuk satu set celentung toel (sentuh), yang sudah mulai memiliki banyak penggemar di kalangan penikmat musik dari bahan bambu, harga yang ditawarkan berada di kisaran angka Rp 1,5 juta. “Sesuai dengan tingkat kerumitan,” kata dia.
Ridwan menambahkan, penamaan celentung, berupakan ungkapan spontanitas yang berasal di kalangan pelaku seni budaya pengguna alat musik bambu tersebut.
“Bunyinya kan tung tung, kemudian dari bunyi itu menimbulkan ceria, dengan bunyi tung tung dan memiliki keceriaan itu akhirnya keluar Celentung, logika sederhananya seperti itu,” ujar dia.
Terkini Lainnya
206 Anak Memainkan Musik Celentung di Garut Berhasil Ukir Rekor Dunia
Ada Pemecahan Rekor Dunia Musik Celentung di GPBG 2019
Ketika Domba Garut Bertemu Dorper Australia
Proses Pembuatan
Rekor Dunia Versi RHR
Proses Paten Produk
Celentung
Selaawi
Alat Musik Bambu
Seni Budaya Garut
Rekor RHR Celentung
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Jumlah Warga Positif HIV/AIDS di Manado Bertambah 101 Orang di Semester Pertama 2024
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Jimly Soal Anwar Usman Gugat Putusan MKMK ke PTUN: Salah Alamat
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Penampilan Barry Likumahuwa Project Reunion feat Teddy Adhitya Hibur Pengunjung Pertamina Weekend Fest 2024