, Jakarta - Ujungberung mendadak populer. Daerah di Bandung timur itu belakangan disebut-sebut seiring kasus rumah Eko Bandung di Ujungberung yang terisolasi tembok tetangga.
Di luar kasus yang sekarang sedang dalam tahap mediasi itu, bagaimana wajah Ujungberung?
Ujung Berung adalah salah satu kecamatan di Kota Bandung, lokasinya di sebelah timur. Kecamatan Ujung Berung mempunyai lima kelurahan yaitu Pasirendah, Cigending, Pasirjati, Pasirwangi, Pasanggrahan.
Advertisement
Ujungberung merupakan wilayah bottle neck atau leher botol di Kota Bandung. "Dari Bandung jalan menyempit hingga ke Ujungberung, dan baru pecah lagi di Cibiru," kata Haryanto, karyawan swasta asal Ujungberung.
Baca Juga
Dahulu kala Ujungberung terkesan berada di luar wilayah Bandung. "Istilahnya Bandung coret. Di jalanan Ujungberung dulu pernah jamak terdengar tegur sapa begini 'mau kemana? mau ke Bandung," kata Haryanto.
Kondisi itu dijumpai pada era 1992 ke belakang. Kala itu, dari Ujungberung ke pusat kota Bandung menggunakan bus Damri memakan waktu sekitar 45 menit.
Jarak ke Bandung kian 'dekat' mulai sekitar 1995, ketika angkutan umum sudah mulai buka trayek. "Ongkosnya Rp 150, kalau anak SD simpan uang di dasi," tutur Haryanto, menerawang masa kecilnya.
Kini Ujungberung sudah 'gabung' Bandung. Ujungberung menjadi salah satu daerah tujuan piknik ke Bandung. Pemadangan Ujungberung indah dengan lansekap Gunung Manglayang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ujungberung, Ujungnya Mengumbar Nafsu
![Menyusuri Jejak Sangkuriang di Tangkuban Perahu](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/o1GdypjvHQ8q3HGPJW4Fc4NjBrE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/735484/original/093281700_1410409506-11092014-sangkuriang.jpg)
Ada dua versi sejarah nama Ujungberung, seperti disusun Anto S. Widjaya dalam Ujung Berung Serambi Timur Bandung. Dari versi yang berbeda ikhwal sejarah, semua punya pesan senada. Ujungberung lekat dengan fragmen berhentinya mengumbar nafsu angkara.
Salah satu versi, nama Ujungberung berawal dari kisah pelarian Dipati Ukur, salah satu tokoh silam Sunda. Dipati ukur dan rombongannya dikejar prajurit Mataram, hingga sampai di pinggiran danau Bandung purba sebelah timur Bandung.
Tempat itu ditumbuhi oleh tanaman bambu yang sangat lebat. Dipati Ukur dan pasukannya dapat bersembunyi sehingga tak bisa diitemukan pengejarnya. Tempat itu bernama Bojong Awi. Bojong artinya daerah tepian telaga, Awi artinya bambu.
Peristiwa itu dianggap sebagai Ujung-nya dari upaya pengejaran yang sangat panjang dalam nga-Berung nafsu (mengumbar nafsu) untuk menangkap Dipati.
Versi sejarah nama Ujungberung yang lain lebih klasik lagi, terkait kisah legenda Sangkuriang yang hendak meminang Dayang Sumbi, yang sesungguhnya adalah ibunya sendiri.
Untuk menghalangi keinginan tersebut Dayang Sumbi meminta syarat untuk dibuatkan sebuah perahu dalam semalam. Sangkuriang menyanggupi, bahkan hampir dapat menyelesaikan perahu tersebut menjelang matahari terbit.
Dayang Sumbi merasa khawatir, kemudian berlari ke atas bukit dan melambai-lambaikan selendang mayang miliknya untuk memohon sang surya agar segera terbit. Permohonan tersebut terkabul, matahari terbit.
Sangkuriang marah dan menendang perahunya hingga tertelungkup. Konon perahu yang tertelungkup itu menjelma menjadi Gunung Tangkuban Parahu, sedangkan selendang mayang milik Dayang Sumbi berubah menjadi Gunung Manglayang.
Tempat akhir dari usaha Sangkuriang dalam mengumbar nafsu untuk mewujudkan keinginannya mempersunting Dayang Sumbi disebut Ujungberung, yaitu tempat ujung-na nga-berung nafsu, merupakan akhir dari nafsu mengejar Dayang Sumbi.
Advertisement
Gulat Benjang Ujungberung
![Teknik Bantingan Benjang](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/2M_Ag-4_HrNg6wj--RSYwaW7ktU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1538840/original/087080100_1489656092-Bantingan_-_Khadafi.jpg)
Ujungberung juga dikenal dengan seni beladiri tradisionalnya yang disebut dengan Benjang, perpaduan seni dan beladiri. Ada yang menyebut, benjang berkembang sejak akhir abad ke-19. "Benjang itu konon katanya ada sejak zaman penjajahan," kata Agus Nurrohman (54), Sekretaris Umum Perkumpulan Benjang Jawa Barat kepada , Sabtu, 11 Maret 2017.
Awalnya, sekelompok pemuda yang punya hobi beladiri membentuk perkumpulan berkedok seni melalui jalur agama. Kedok ini dibuat lantaran rezim kolonial tak menghendaki pemuda inlander bebas berlatih beladiri. Rezim khawatir, inlander bisa menghimpun kekuatan dan memicu pemberontakan di Karesidenan Ujungberung.
Saat larangan diberlakukan, surau dan pesantren mulai menjamur di Priangan. Rudat, tarian yang tumbuh bersamaan dengan penyebaran Islam di Nusantara, menjadi wahana pemuda untuk memadukan kesenian dan beladiri.
Perpaduan seni dan beladiri ini tumbuh dari pesantren dan menjadi sebuah permainan. Seperti dodogongan (permainan saling mendorong menggunakan kayu penumbuk padi), seredan (permainan saling mendesak tanpa alat hingga salah satu pemain keluar dari lapangan), dan mumundingan (gerakan saling mendorong menggunakan kepala).
Permainan tersebut terus berkembang dan banyak dimainkan anak laki-laki. Dari permainan ini, benjang lahir. "Artinya, benjang itu dulunya bukan beladiri, tapi permainan," kata Iman Firmasyah (38), seorang pelatih benjang di Kampung Ciborelang, Cileunyi --dahulu kawasan Ciborelang masuk dalam Karesidenan Ujungberung.
Dalam perjalanannya, benjang mengalami banyak modifikasi. Benjang tak semata permainan dan beladiri. Ada unsur hiburan yang kemudian hadir dalam seni tradisional ini.
Umumnya, masyarakat di Kecamatan Ujungberung mengenal iringan musik benjang ini sebagai benjang helaran, sebagai pembeda dari benjang gulat. Benjang helaran ini menggabungkan iringan musik waditra dan bangbarongan dan dihelat pagi hingga sore hari.
"Musik ini untuk ngabewarakeun (memberi tahu) ada benjang, dan menyemangati tukang benjang pas main malam hari," ujar Adin Sutardi (60), tukang benjang sekaligus pegiat benjang helaran.
Benjang terus menjadi permainan, kesenian, sekaligus beladiri, yang digemari masyarakat di Karesidenan Ujungberung. Apalagi, ada nilai tradisi yang diusung benjang.
Namun, Benjang yang saat lahir dilarang pemerintah kolonial, harus kembali dilarang saat zaman Orde Baru. Musababnya, benjang dianggap jadi sumber tawuran di Kecamatan Ujungberung pada 1970-an.
Apalagi, tawuran sampai melibatkan warga dan anggota TNI. "Sampai ramai perang antara Ujungberung dan Seni Pora (anggota TNI)," ucap Abdul Gani, Ketua Paguyuban Benjang Jawa Barat.
Hampir dua dekade lebih, benjang gulat absen dipertunjukkan di Alun-Alun Ujungberung. Hingga akhirnya, Orde Baru tumbang dan menyisakan harapan buat pegiat benjang.
Awal 2000, benjang gulat kembali bisa disaksikan di depan umum, tepatnya di Alun-Alun Ujungberung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Eko Yuli Irawan menambah pundi-pundi medali tuan rumah lewat cabang olahraga angkat berat untuk nomor 62 kg putra.
Terkini Lainnya
7 Fakta Rumah Eko di Ujungberung Sampai Tak Punya Akses Jalan Keluar-Masuk
Fakta di Balik Keindahan Awan Mirip UFO Gunung Ungaran
Sibuk Mencuci, Penghina Ustaz Abdul Somad Juga Diperiksa di Rumahnya
Ujungberung, Ujungnya Mengumbar Nafsu
Gulat Benjang Ujungberung
Ujungberung
Sejarah Ujungberung
Rumah Eko Ujungberung
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Kemenkumham Babel Targetkan Penyerapan Anggaran 75 Persen di Triwulan III Tahun 2024
Buntut Panjang Penutupan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Deretan Jajanan Legendaris Khas Indonesia yang Mulai Langka
Dituding Lakukan Malapraktik, Begini Klarifikasi RS Bhayangkara Makassar
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Wamenkeu Minta Geo Dipa Terus Cari Sumber Energi Panas Bumi Baru
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah
Perbedaan Peran Fadly Faisal di Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) dan di Switchover
Ma'ruf Amin: Hayati Makna Tahun Baru Islam dengan Tingkatkan Iman dan Takwa
Melihat Aksi Flying Trapeze, Pertunjukan Akrobatik Kelas Dunia dengan Sentuhan Nusantara
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Penjualan Chery Group Tembus 1 Juta Unit pada Semester 1 2024, Naik 48,4 Persen!