, Tanah Datar - Di sebuah rumah pada tepian ladang sayur, seorang wanita tengah sibuk menyusun benang emas di antara benang-benang lainnya di atas sebuah rangkaian kayu yang dikenal masyarakat dengan panta.
Dikutip dari Antara, hawa dingin menyelimuti Pandai Sikek siang itu sebuah nagari setingkat desa yang berada di kaki Gunung Singgalang Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Di hadapannya, suri yang merupakan sebutan pengrajin tenun untuk benang yang membentang di sepanjang panta diregangkan dengan sebilah kayu bernama sangka. Sesekali dentangan kayu terdengar ketika wanita tersebut merapatkan benang emas yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah motif.
Advertisement
Baca Juga
Puti Centia Wulan, wanita berumur 25 tahun, duduk di ujung panta. Tangannya meliuk-liuk di antara ratusan benang. Di hadapannya lebih kurang sepanjang 1 meter songket hampir selesai ditenun.
Semenjak beberapa hari yang lalu, dia sudah sibuk mengerjakan sebuah selendang songket dengan ukuran lebar 50 sentimeter dan panjang 2 meter.
"Saya belajar menenun secara otodidak, berawal dari melihat ibu yang juga seorang pengrajin songket," katanya.
Menenun, menurutnya, merupakan keahlian yang biasa dimiliki oleh setiap perempuan di kawasan Pandai Sikek yang telah diwarisi secara turun-temurun.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Upah Kerja
![Sawahlunto Internasional Songket Carnival 2017 Akan Digelar pada 25-27 Agustus 2017](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Bl8KRvDKEdJZsa04xjo0ZwVLu8Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/903110/original/019530300_1434511928-Hasil-CAT-CPNS-Kota-Sawahlunto.jpg)
Tanpa melalui pelatihan khusus, Puti yang mulai menenun sejak 2011 tersebut menyebutkan, selama ini dia telah menerima upah untuk menenun dengan bahan disediakan oleh pengusaha songket yang ada di daerah tersebut.
Dari sekian banyak motif Songket Pandai Sikek, menurutnya yang paling rumit untuk dikerjakan adalah motif Pucuak Tari Bali dikarenakan motifnya yang halus sehingga dituntut ketelitian yang lebih saat mengerjakan.
Sembari melanjutkan pekerjaannya, Puti menceritakan dalam 1 bulan mampu menyelesaikan empat hingga lima helai songket dengan upah yang beragam.
Untuk menyelesaikan sebuah selendang songket bermotif tabur dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 50 atau 30 sentimeter, dia menerima upah sebanyak Rp 300 ribu dengan lama pengerjaan selama lima hari.
Apabila selendang tersebut dipenuhi oleh benang emas atau yang biasa dikenal dengan istilah balapak, upah per helainya adalah Rp 400 ribu.
Untuk songket dengan ukuran lebih besar, ia dapat menghabiskan waktu hingga 10 hari. Bahkan, untuk songket berbahan sutra bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Upah tersebut diterima untuk pengerjaan songket dengan bahan katun. Apabila menggunakan bahan sutra, upahnya bisa mencapai Rp 600 ribu.
Penghasilan sebagai pengrajin songket selama ini, kata dia, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta untuk biaya sekolah anaknya.
Advertisement
350 Motif Klasik
![20151013-Sambil Pelesir Sekaligus Belajar Menenun di Sukarara Lombok-NTT](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uHjaBkeDM4g0zK5SbtZpWCwJSa8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1018920/original/040208900_1444710551-tenun-Desa-Sukarara2.jpg)
Pengusaha Songket Pandai Sikek yang telah merintis usaha sejak 1985, Erma Yulnita, mengatakan bahwa pihaknya memiliki pengrajin sendiri yang saat ini berjumlah lebih kurang 250 orang.
Para pengarajin tersebut merupakan perempuan-perempuan di Nagari Pandai Sikek yang sejak dahulu sudah terkenal sebagai penenun songket. Karena sudah ada sejak lama, motif-motif yang ada pada tenun songket merupakan motif klasik yang begitu identik dengan Minangkabau.
Setidaknya terdapat 350 motif klasik. Akan tetapi, yang sering kali diproduksi adalah motif Itiak Pulang Patang, Saik Ajik, Lapiak Ampek, Pucuak Rabuang, dan Kunang-kunang.
Ia menyebutkan hingga saat ini songket masih memiliki daya tarik bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Sumbar, terutama ke Pandai Sikek. Dari seluruh wisatawan yang berbelanja songket kepadanya, sebanyak 80 persen di antaranya adalah wisatawan lokal yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain pengunjung yang datang berbelanja langsung, dia juga melayani pesanan ke beberapa daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Lampung, dan Sulawesi.
Keunikan motif Songket Pandai Sikek menjadi salah satu alasan bagi para wisatawan untuk menjadikannya sebagai cendera mata dari Sumbar. Tidak hanya wisatawan dalam negeri, menurut Erma, bahkan wisatawan mancanegara juga sangat tertarik dengan songket.
Selain berbelanja ketika berkunjung, dia juga mengirimkan songket ke luar negeri. Sekalipun tidak serutin pengiriman di dalam negeri, permintaan dari luar negeri tetap ada dan relatif cukup tinggi, seperti dari Amerika, Australia, dan Jepang.
Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari yang termurah seharga Rp 1,5 juta hingga yang paling mahal seharga Rp 15 juta, tergantung pada bahannya. Untuk bahan dari sutra, katanya lagi, akan dihargai sebesar Rp 15 juta, sementara songket termurah dimulai dari harga Rp 1,5 juta terbuat dengan bahan katun.
Kesulitan Bahan Baku
![20151013-Sambil Pelesir Sekaligus Belajar Menenun di Sukarara Lombok-NTT](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9cAiv8kpJdedmx7sRJhxV8cj_tw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1018919/original/039993300_1444710551-tenun-Desa-Sukarara1.jpg)
Kadangkala, pihaknya cukup mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, terutama benang emas yang harus didatangkan dari luar negeri, yaitu India dan Jepang.
Apabila kondisi dolar tidak stabil, Erma akan kesulitan mendapatkan bahan tersebut sehingga berdampak pada produksi, seperti beberapa waktu lalu sempat terhenti selama 1 bulan lantaran ketiadaaan bahan.
Pada pertengahan Ramadan lalu, dia menyebutkan pasokan benang emas sempat terputus, sementara permintaan songket tinggi sehingga mau tidak mau produksi tidak dapat dilakukan.
Selain benang emas yang harus didatangkan dari luar negeri, bahan lain yang dibutuhkan adalah katun dan sutra. Kedua bahan ini lebih mudah didapatkan karena tersedia di dalam negeri.
Selain itu, Puti Centia Wulan mengatakan bahwa menenun merupakan keahlian yang harus tetap dipelajari oleh setiap perempuan Minang, terutama Pandai Sikek, sebab dengan keahlian tersebut setiap generasi muda dapat ikut melestarikan tradisi.
"Suatu saat nanti pun, saya akan mengajarkan anak saya tentang tata cara menenun, apalagi keahlian ini sudah dilestarikan secara turun-temurun," tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Anna Mariana akan perkenalkan tenun dan songket Betawi ke Amerika Serikat. Keberangkatan ini membanggakan karena mengusung unsur tenun daerah.
Terkini Lainnya
Gaun Malam Songket Palembang Bernuansa Timur Tengah di PFW 2018
Fenomena Embun Es di Dieng, Dampak Aphelion?
Kisah Kelahiran Darurat Bayi Perempuan di Mobil Dinas Koramil Bengkayang
Upah Kerja
350 Motif Klasik
Kesulitan Bahan Baku
Songket
Songket Pandai Sikek
pandai sikek
Minang
Rekomendasi
Deretan Pasangan Artis yang Menikah dengan Adat Minang, Terbaru Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad
Lamine Yamal
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Spanyol Sapu Bersih Seluruh Trofi di Euro 2024, Rodri, Olmo dan Yamal Lengkapi Kesempurnaan
Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Lamine Yamal Dijamin Cetak Rekor Baru
Donald Trump
Elon Musk Sumbang Kampanye Donald Trump di Pilpres AS, Nilainya Rp 729,1 Miliar
Kala Foto Donald Trump Ditembak Berlumuran Darah Jadi Cuan, Laris Manis Jadi Suvenir
JD Vance Jadi Cawapres Dampingi Donald Trump di Pemilu AS, Segini Kekayaannya
6 Fakta JD Vance, Senator Ohio yang Jadi Cawapres Donald Trump di Pilpres AS 2024
6 Fakta Senator JD Vance, Cawapres AS yang Digandeng Donald Trump Menuju Pemilu AS 2024
Euro 2024
Spanyol Kirim 6 Pemain ke Tim Terbaik Euro 2024, Bek Inggris Catat Prestasi Unik
Inggris Gagal Juara Euro 2024, Gareth Southgate Putuskan Mundur
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Tumpah Ruah Warga Spanyol Sambut Parade Kemenangan Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Berapa Nilai Hadiah yang Diterima?
Copa America 2024
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Top 3 Berita Bola: Hasil Final Copa America 2024 Argentina vs Kolombia: Bukti Kedigdayaan Albiceleste
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Daftar Lengkap Juara Copa America Sepanjang Masa, Argentina Kuasai Podium Tertinggi
James Rodriguez jadi Pemain Terbaik di Copa America 2024, Segini Harganya jika Dibanding Messi
Lionel Messi Berlinang Air Mata Usai Alami Cedera di Final Copa America
TOPIK POPULER
Populer
Direktorat Narkoba Polda Sulsel Lakukan 'Tangkap Lepas' Terduga Pelaku Narkoba
4 Perusahaan di Sukabumi Gulung Tikar, Puluhan Ribu Buruh Kena PHK
Sosok Kontroversial Munawir Aziz, Staf Khusus Pj Bupati Kudus yang Bertemu Presiden Israel
Kasus 'Tangkap Lepas' Terduga Pelaku Narkoba di Wajo, Aktivis Desak Propam Tak Diam
Viral Video Pria Tembak Kucing di Krobokan Semarang, Pelaku Ditangkap
Gibran Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Ketua DPRD Solo
Aplikasi Dapodik Versi 2025 Resmi Dirilis, Berikut Cara Instalnya
Profil JD Vance, Senator yang Dipilih Donald Trump Jadi Cawapresnya di Pilpres AS 2024
3 Pimpinan dan Sekretaris DPRD Bantaeng Sulsel Jadi Tersangka Korupsi
Proyek Awal Mandiri Putuskan RJ, Kajati Sulsel Setujui 3 Perkara dan Tolak 1 Perkara
Piala Presiden 2024
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
Daftar Hadiah Piala Presiden 2024: Juara Rp 5 Miliar, Match Fee Rp 350 Juta
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Piala Presiden 2024 Dipastikan Tanpa Suporter Tandang, Ketum PSSI Erick Thohir Beber Alasannya
Berita Terkini
10 Hewan yang Diizinkan oleh Allah Masuk Surga, Apa Saja?
Respons PBNU soal Pansus Hak Angket Haji Bentukan DPR
Gus Yahya Sebut 5 Nahdliyin Disponsori NGO untuk Bertemu Presiden Israel, Siapa?
Top 3 Berita Hari Ini: 6 Fakta Menarik Pegunungan Cycloop di Papua yang Dianggap Keramat
Selesaikan Seri Semarang, Road to MILO ACTIV Indonesia Race 2024 Bakal Kunjungi 4 Kota Lagi
Tak Hanya Menyerang Manusia, TBC Juga Menyerang Hewan! Begini Cara Mengetahuinya
6 Fakta Nagita Slavina Diisukan Hamil Lagi, Bermula dari Rafathar yang Diduga Keceplosan Sebut Sedang Berbadan Dua
Jelang Pilkada 2024, Kemenag Siapkan Langkah Cegah Konflik Sentimen Agama
70% Volume Perdagangan Aset Kripto di Indonesia Diawasi Ketat CFX
Holding BUMN Jasa Survei Dukung Upaya Dekarbonisasi di Indonesia, Apa Langkahnya?
Respons Kubu Sexy Goath Soal Sidang Mediasi dengan Juliette Angela yang Gagal
Cara BNI Ventures Perkuat Ekosistem Startup Lewat BNV Arcade
Google Bantah Laporan Dugaan Pelanggaran dari KPPU Soal Google Play Billing
Lada Putih Muntok, Bukti Kekayaan Rempah Indonesia yang Mendunia