, Kepahiang - Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sebagai daerah penghasil kopi terbanyak di Provinsi Bengkulu mulai mengembangkan pola pengolahan biji kopi kelas premiun. Tujuannya untuk meningkatkan harga jual dan kualitas kopi yang dihasilkan dari dataran tinggi 800 hingga 1.200 meter dari permukaan laut tersebut.
Likwan Johari, salah seorang koordinator komunitas petani kopi Kepahiang mengatakan, saat ini petani sudah belajar untuk melakukan panen kopi petik merah. Kebiasaan lama yang memetik kopi secara asalan mulai ditinggalkan.
"Harga jual jauh lebih bagus, kami hanya memetik buah merahnya saja," ujar Likwan di Kepahiang Sabtu 31 Maret 2018.
Advertisement
Ada tiga wilayah yang menjadi konsentrasi pengembangan kopi premium di Kabupaten Kepahiang. Desa Bandung Baru yang berada tidak jauh dari perkebunan teh Kabawetan, Desa Batu Bandung dan Desa Ujan Mas. Saat ini di tiga desa tersebut sudah berdiri rumah pengolahan kopi yang siap menampung buah kopi petik merah milik petani.
Rumah pengolahan kopi yang dibina Komunitas Kopi Bengkulu tersebut juga menjadi sarana para petani untuk belajar mengolah buah kopi untuk menghasilkan biji kopi hijau atau gereenbeans premium.
Ketua Komunitas Kopi Bengkulu Heri Supandi mengatakan, pola kerja sama sistem kekeluargaan dikembangkan dalam pengelolaan kopi di Kepahiang. Jika selama ini petani memetik dan mengolah buah kopi secara asalan dan penjualannya dikendalikan para tengkulak, akan diubah dengan sistem yang lebih menguntungkan.
"Petani hanya mengurus kebun dan menunggu buah kopi masak, petik lalu diolah bersama-sama sambil belajar," tukas Heri Supandi.
Baca Juga
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sistem Pengolahan Kopi Premium
![Kepahiang Kembangkan Kopi Premium Fine Robusta](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Dalam pengolahan biji kopi petik merah ada tiga cara atau metode yang bisa dilakukan, proses cuci bersih atau full wash, proses fermentasi buah atau honey proces dan proses traditional.
Tomi Agusaputra, salah seorang peracik kopi atau Barista menjelaskan, proses paling rumit dari ketiganya adalah full wash. Buah kopi merah saat diterima rumah pengolahan kopi, harus direndam dalam bak air atau perambangan. Hanya yang ternggelam saja yang diproses untuk dikupas dengan mesin Pulper.
Setelah itu dilakukan perendaman selama sepuluh jam, dalam tempo tiga jam sekali air perendaman diganti dengan penyemprotan. Tujuannya supaya lendir yang masih melengket di kulit dalam terlepas. Setelah itu baru dijemur di dalam rumah penjemuran dengan suhu 50 derajat celcius selama 5 hingga 7 hari atau samapi kadar air menjadi 12 hingga 14 persen saja.
"Full wash akan mengasilkan kopi kualitas terbaik dengan kadar kaffein 2,1 persen untuk Robusta dan 1,2 persen untuk jenis Arabica," ujar Tomi.
Metode fermentasi atau Honey Proces lebih ringan dilakukan. Setelah dilakukan pemisahan dalam bak rendam, biji kopi dikupas dengan mesin pulper dan dimasukkan ke dalam karung untuk didiamkan selama tiga hari.
Setelah itu baru dijemur di rumah penjemuran selama satu minggu hingga kering mencapai kadar air 12 persen saja. Tujuan fermentasi dilakukan supaya kopi yang dihasilkan memiliki kadar gula yang tinggi atau menimbulkan rasa manis buah secara alamiah. Sedangkan proses tradisional, buah kopi mereh tidak perlu dikupas, bisa langsung dijemur saja.
"Honey proses baik dikonsumsi pencinta kopi yang menghindari pencampuran gula saat dseduh," lanjut Tomi.
Advertisement
Kampung Wisata Kopi
![Kepahiang Kembangkan Kopi Premium Fine Robusta](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Keberadaan rumah pengolahan kopi di Kepahiang ternyata membuat antusias petani meningkat. Tidak hanya menggantungkan harapan harga kopi yang meningkat, para petani binaan komunitas kopi Bengkulu ini juga mendapat banyak pengetahuan tentang kopi.
Kepala Desa Bandung Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Suprianti bahkan berharap desa mereka dijadikan kampung wisata kopi. Hamparan kebun kopi yang sangat luas di sisi pegunungan Bukit Barisan dengan udara yang sangat sejuk sangat tepat untuk wisatawan berlibur dan menenangkan diri.
"Sayangnya belum ada satu pun hotel berdiri di sini," ungkap Suprianti.
Untuk mewujudkan menjadikan desa mereka menjadi kampung kopi, saat ini tengah dilakukan pendataan rumah warga yang bisa difungsikan sebagai home stay. Mayoritas penduduk Desa Badung Baru adalah pendatang dari Jawa Barat dan Jawa Tengah melalui program transmigrasi. Artinya untuk beradaptasi dengan tamu, mereka sangat siap dan terbiasa.
Selain daya tari kopi, Desa Bandung Baru juga memiliki potensi dua Air Terjun masih sangat alami. Terbesar adalah air terjun Sengkuang yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari pemukiman warga. Jalan menuru Desa Bandung Baru juga melewati perkebunan Teh Kabaweta yang memiliki hamparan kebun hingga ratusan hektare.
"Semua lengkap dan harus dikembangkan dan dikelola dengan baik," kata Suprianti.
Pengolahan kopi premium Kepahiang Bengkulu
Terkini Lainnya
Senyum Petani Kopi Kepahiang Bengkulu Menyongsong Panen Raya
Pagi Lebih Nikmat dengan Kopi Kepahiang Tanpa Gula
Sintaro Andalan Kepahiang dan Cerita Raja Kopi Pembangkit Gairah
Sistem Pengolahan Kopi Premium
Kampung Wisata Kopi
Kopi robusta
Kepahiang
Kopi Bengkulu
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
Populer
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Kisah Gias, Bocah Cilik yang Dipaksa Berjualan Demi Lunasi Utang Orang Tua
Pemprov Jabar Perkuat Kapasitas SDM dan Infrastruktur Guna Mengantisipasi Serangan Siber
Manisan Buah Pala, Camilan Manis Khas Purwakarta dengan Segudang Manfaat
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Deretan Final Lineup Member izna, Grup Kpop Jebolan I-LAND 2
Kemunculan Solusi Jaringan dan Pengawasan Terintegrasi Terbaru di APAC Enterprise Partner Summit 2024 Bangkok
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Banjir Rendam Rel Kereta Stasiun Kebayoran - Pondok Ranji, Perjalanan Terlambat
Pria Ini Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan Akibat Bisnis Jual Beli Mobil, Polisi Lamban?
Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia
DPRD Minta Pj Wali Kota Malang Patuh Aturan, Segera Mundur Jika Maju Pilkada 2024
4 Langkah Ini Bisa Hilangkan Rasa Pahit pada Lobak Putih
Serius Garap Ekosistem EV, Aion Gandeng PLN untuk Tambah SPKLU di Jakarta
Zodiak-zodiak yang Tidak Cocok Satu Sama Lain, Kamu Gimana?
Manchester United dan Manchester City Berebut Bocah 16 Tahun dari Tottenham
BNI Siapkan Kocek Rp 1,9 Triliun untuk Belanja IT
Jadi Mualaf, Marcell Darwin Tiap Malam Hafalan Surat Pendek Bareng Anak: Istri Kayak Guru Ngaji
Kumpulan Hoaks Seputar Peristiwa di Malang, Simak Faktanya
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu