, Jambi - Provinsi Jambi terletak di tengah Pulau Sumatera. Posisinya diapit gugusan Bukit Barisan di sisi barat dengan puncak tertinggi adalah Gunung Kerinci. Di sebelah timur menghampar dataran rendah gambut hingga berujung pantai.
Kedua sisi ini terhubung oleh Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Sumatera. Kondisi ini menjadikan Jambi sebagai daerah yang subur. Jambi pun dipercaya sudah banyak dihuni kelompok penduduk sejak ratusan tahun lampau. Kelompok-kelompok ini kemudian membentuk suku-suku Melayu Jambi.
Berdasarkan sejumlah catatan di Museum Negeri Jambi, salah satu suku tertua di Jambi adalah suku Bathin. Suku Bathin adalah keturunan Proto Melayu atau Melayu Tua.
Advertisement
Baca Juga
Jejak tempat tinggal suku tertua di Jambi ini masih bisa dilihat hingga saat ini. Yang paling dikenal adalah sebuah perkampungan purba di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jejak peninggalan Suku Bathin ini adalah Rumah Tuo.
Oleh warga sekitar, perkampungan purba ini biasa disebut dengan Dusun Tuo. Disebut Dusun Tuo karena di perkampungan ini terdapat sekitar 60 rumah tua peninggalan nenek moyang Suku Bathin.
Kawasan Dusun Tuo di Desa Rantau Panjang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin atau sekitar lima sampai enam jam perjalanan darat dari Kota Jambi.
Menuju perkampungan purba di Desa Rantau Panjang serasa kembali ke masa lampau. Deretan rumah penduduk bergaya panggung berderet di sisi kanan dan kiri jalan. Hijau perkebunan karet tua milik warga membuat perjalanan makin terasa segar dan sejuk. Belum lagi diselingi indahnya gundukan perbukitan di sekitarnya.
"Sekarang sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan, termasuk turis asing juga," ujar Andre, salah seorang warga Kota Jambi yang sudah dua kali berkunjung ke Dusun Tuo pada akhir 2017 lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Trip Wisata Merangin
![Rumah Tuo Merangin](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/N6JhO-EVXBm4fRjqP2MXC9v2IAA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2009954/original/058181300_1521443217-Rumah_Tuo_Merangin-7.jpg)
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Merangin, Dedi Darmantias, mengatakan di daerahnya ada dua lokasi wisata unggulan. Yakni Rumah Tuo dan kawasan Geopark Merangin yang saat ini tengah diusulkan agar diakui UNESCO sebagai warisan dunia.
"Agar lebih dikenal, kita sudah beberapa kali menggelar trip wisata bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi," ujar Dedi.
Kini, dengan gencarnya promosi yang dilakukan, wisatawan baik lokal maupun luar negeri mulai banyak yang datang ke Merangin. Khususnya ke Rumah Tuo dan Geopark Merangin.
Tak hanya promosi, Pemkab Merangin juga sibuk memperbaiki sejumlah fasilitas. Salah satunya adalah akses menuju lokasi wisata. Hal ini agar wisatawan menjadi betah dan mudah saat berkunjung.
Untuk menuju Kabupaten Merangin bisa ditempuh melalui jalur darat maupun udara. Bandara terdekat adalah Bandara Muarabungo di Kabupaten Bungo. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Bandara Muarabungo menuju Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin.
Kedua adalah Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi. Dari bandara ini dibutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan darat menuju Kota Bangko. Dari Kota Bangko dibutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan darat menuju kawasan Rumah Tuo.
Akses jalannya cukup mudah karena sudah bisa dilewati menggunakan mobil.
Advertisement
Rumah Tua Berumur 700 Tahun
![Rumah Tuo Merangin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/rBhlc7fQTFI0mRSG873_NCaD90o=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2009955/original/060894000_1521443217-Rumah_Tuo_Merangin-11.jpg)
Gugusan Rumah Tuo terlihat seragam dengan ciri khas panggung terbuat dari kayu. Jenis kayu yang digunakan sebagai rumah adalah kayu besi yang memang terkenal keras, makin tua makin kuat. Jenis kayu ini disebut sudah semakin langka di Jambi, bahkan di hutan sekali pun.
Bentuk rumah tampak memanjang ke samping dengan sebuah tangga menyamping di bagian depan. Sebuah pintu masuk dan beberapa jendela dengan ukuran besar. Bentuk rumah terlihat sederhana, tapi kokoh. Sejumlah ukiran menghiasi beberapa bagian rumah.
"Dulu atap Rumah Tuo dari ijuk, tapi sekarang diganti seng karena untuk mendapatkan ijuk saat ini sudah sulit," ucap Deni, salah seorang warga Dusun Tuo.
Dari sekian banyak rumah di Dusun Tuo, ada satu rumah yang kini dijadikan museum Suku Bathin. Meski statusnya museum, rumah tersebut masih ditinggali oleh keluarga Iskandar. Iskandar merupakan keturunan ke-14 Puyan Bungkul atau pendiri Dusun Tuo.
Menurut Iskandar, rumah yang ditinggalinya itu adalah rumah tertua di Dusun Tuo. Umurnya sudah mencapai 700 tahun. Awalnya, rumah tersebut merupakan kediaman raja.
Halaman rumah Iskandar tampak luas. Ini berfungsi sebagai tempat berkumpul warga maupun sebagai ajang gelaran tari semayo (tarian selamat datang) saat ada tamu yang bertandang. Warga Dusun Tuo memang dikenal ramah dan menjunjung tinggi nilai budaya gotong royong.
Iskandar menjelaskan, Rumah Tuo pertama kali dibangun pada masa Kerajaan Koto Rayo sekitar 700 tahun lalu. Pada prosesnya, rumah dibangun dengan kayu tanpa paku. Hanya menggunakan tali dan pasak.
"Awalnya hanya 19 rumah. Namun semakin bertambahnya warga, jumlah rumahnya bertambah," ujar Iskandar.
Menurut dia, penduduk di Dusun Tuo awalnya adalah penganut animisme yang percaya kepada roh halus. Namun, sejak tahun 1600-an, mereka sudah memeluk agama Islam.
Yang menarik, sekalipun tumbuh dan memiliki adat budaya tersendiri, warga Dusun Tuo ini tidak anti terhadap pengaruh atau asimilasi budaya. Sebagian besar mata pencaharian warganya adalah petani karet dan sawah.
Sejak beberapa tahun terakhir, Dusun Tuo di Desa Rantau Panjang ini dijadikan sebagai desa wisata oleh Pemkab Merangin. Sejumlah perbaikan fasilitas juga terus dilakukan di sana.
Rumah Sarat Nilai Sosial dan Budaya
![Rumah Tuo Merangin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/1lVgxxWvEsSIlsYURDcd739XCrg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2009956/original/063952500_1521443217-Rumah_Tuo_Merangin-15.jpg)
Tak hanya umurnya yang tua, Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang ternyata sarat akan nilai sosial dan budaya masyarakatnya.
Untuk masuk ke dalam Rumah Tuo kita harus membungkuk. Ini karena ketinggian pintu masuk ke dalam rumah itu hanya sekitar satu meter.
"Itu adalah simbol kesopanan dan rendah hati," ucap Iskandar.
Memasuki bagian dalam, terdapat ukiran bagian dinding, kayu penopang, dan tiang penyangga rumah. Motif ukiran itu disebut sebagai hiasan keluk paku yang keloknya seakan tidak berujung pangkal. Oleh Iskadar, motif ukiran itu melambangkan semangat berkesinambungan.
Kemudian ada hiasan di bagian tiang penyangga bermotif tali bapilin tigo (tali berikat tiga) yang melambangkan persatuan kaum agama, kaum adat, dan ninik mamak (nenek moyang atau tetua).
Rumah Tuo terbagi menjadi tiga ruangan. Ruang pertama merupakan tempat pertemuan untuk tamu maupun keluarga. Di ruangan ini juga dipajang sejumlah peralatan suku Bathin, seperti aneka keramik tua, ambung atau keranjang tempat mengangkut hasil pertanian, dan tempat sirih.
Lalu ada tempat minum dari labu serta berbagai jenis tempat menaruh barang dari dedaunan yang konon juga merupakan alat untuk mengusir setan.
Selain itu, ada juga dipajang sebuah mushaf Alquran dari tulisan tangan serta kain adat kuno yang tersimpan di lemari kaca.
Di bagian ujung kanan ruang pertemuan terdapat Balai Melintang. Posisinya sedikit lebih tinggi. Pada zamannya, Balai Melintang ini diperuntukkan bagi raja, ninik mamak, dan alim ulama. Kemudian di sisi kirinya terdapat lantai lorong menuju ruangan kedua yang disebut Gaho. Ini diperuntukkan bagi pekerja.
Ruang kedua disebut Mengalam, yakni kamar tidur keluarga. Di ruangan inilah seluruh keluarga beristirahat. Kemudian ruangan ketiga difungsikan sebagai dapur.
Advertisement
Rahasia Kokohnya Rumah Tuo
![Rumah Tuo](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Giw8xYqbg0IAQCxho7kKdnxEACU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2009957/original/066763000_1521443217-Rumah_Tuo_Merangin-9.jpg)
Menurut Iskandar, ada perawatan khusus hingga Rumah Tuo bisa tetap kokoh berdiri hingga ratusan tahun. Perawatan tersebut dilakukan dengan memberikan sapuan getah dari pohon ipuh. Oleh warga setempat, getah pohon ipuh dikenal bisa mengusir rayap dan memperkuat bangunan kayu.
"Getah ipuh dicampur air dan disapukan ke rumah lima tahun sekali," ucap Iskandar.
Iskandar menyarankan, bagi yang ingin berkunjung ke Dusun Tuo agar datang pada hari ketujuh Lebaran Idul Fitri. Saat itu, warga Dusun Tuo berkumpul dan memeragakan Silek Penyudon.
Silek Penyudon adalah adat istiadat yang diperagakan para pria Dusun Tuo sebagai penanda berakhirnya Lebaran dan dimulainya kembali aktivitas warga. Selain berkumpul, warga juga menyajikan berbagai hidangan khas Dusun Tuo, seperti nasi kukai, lepek pucung, gudok memantai dan pakis gulai belut.
Terkini Lainnya
Geopark Berusia 300 Juta Tahun Terancam Penambang Emas Liar Rakus
Ditolong, Emak-Emak Ini Malah Copet Istri Polisi
Terungkap Motif Pertengkaran Perempuan Bercadar dan Sopir Ojek Online di Jalan
Trip Wisata Merangin
Rumah Tua Berumur 700 Tahun
Rumah Sarat Nilai Sosial dan Budaya
Rahasia Kokohnya Rumah Tuo
Jambi
Wisata
Merangin
Rumah Tuo
Wisata Jambi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"