Makassar - Pernikahan merupakan salah satu acara sakral ketika dua orang saling mengikat janji dengan memenuhi ketentua agama, norma hukum, dan norma sosial yang berlaku.
Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.
Di Indonesia, pernikahan tidak hanya persatuan dua mempelai tetapi merupakan persatuan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu, pada zaman dahulu, bibit bebet bobot masih memegang peranan penting dalam pelaksanaan pernikahan.
Advertisement
Baca Juga
Begitu pun dengan orang Bugis Makassar. Seringkali, orangtua pihak laki-laki lah yang mencarikan jodoh untuk anaknya. Mereka akan mencari gadis dari keluarga yang dianggap sederajat.
Namun pada zaman modern ini, telah terjadi pergeseran. Nilai-nilai yang dianut pada zaman dahulu mulai banyak perubahan. Hal ini karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Termasuk dalam upacara adat pernikahan Bugis Makassar. Banyak ritual yang dulu digunakan untuk membedakan derajat keningratan seseorang kini tidak berlaku lagi. Semua orang bisa menggunakannya tanpa peduli silsilah keturunan dari keluarga calon pengantin.
Begitu juga tahapan-tahapan saat hendak melaksanakan pernikahan. Sebagian masyarakat memilih untuk melewati tahapan-tahapan yang dianggap kurang penting. Sedangkan, sebagian lagi masih menjalankan tahapan-tahapan tersebut secara detail karena masih menjunjung tradisi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabarmakassar.com, berikut ini tahapan-tahapan pernikahan yang harus dilalui ketika menggunakan adat Bugis Makassar.
Baca berita menarik lainnya dari Kabarmakassar.com di sini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mammanu-manu dan Madduta
![Pernikahan Pria Korea dan Gadis Bugis](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3UsNamUBDFIvQ0lNOJyuf25STYw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1581764/original/008871400_1493696049-Pria_Korea_Nikahi_Gadis_Bugis.jpg)
Mammanu'-manu' merupakan tahap awal dalam persiapan pernikahan adat Bugis Makassar. Dulu, mammanu'-manu' merupakan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga laki-laki untuk menyelidiki status dari gadis yang hendak dipinang.
Kegiatan tersebut untuk memastikan apakah gadis tersebut sudah terikat atau belum. Selain itu, diselidiki juga apakah sang gadis sesuai bibit bebet bobotnya. Biasanya mammanu'-manu' diwakili oleh perempuan dari keluarga laki-laki yang dianggap mampu untuk melakukan hal tersebut.
Jika belum terikat, maka dilanjutkan oleh madduta untuk menyampaikan lamaran. Setelah lamaran diterima oleh keluarga wanita, akan ada perwakilan keluarga yang membicarakan mengenai tanggal pernikahan, mahar, dan lain-lain. Orang yang ditunjuk harus orang yang mampu berbicara dan bernegosiasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesepakatan bisa tercapai dengan baik.
Di zaman modern ini, Mammanu'-Manu' , Madduta', dan pembicaraan lanjutan masih dilakukan oleh segelintir masyarakat tetapi dengan lebih ringkas. Biasanya semuanya sudah digabung menjadi satu agar lebih efisien.
Mappetuada
Setelah tahap Mammanu'- manu' dan Madduta' selesai, dilanjutkan dengan tahap Mappetuada. Acara Mappetuada' ini bertujuan untuk mengumumkan apa yang telah disepakati sebelumnya mengenai tanggal pernikahan, mahar, dan lain-lain. Biasanya pada Mappetuada, pinangan diresmikan dengan diberikan hantaran berupa perhiasan kepada pihak wanita.
Mappasili
Mappasili sendiri merupakan prosesi siraman. Prosesi siraman ini bertujuan untuk tolak bala dan membersihkan calon mempelai lahir dan batin. Biasanya air siraman atau Mappasili diambil dari 7 mata air dan juga berisi 7 macam bunga. Selain itu, terdapat juga koin di dalam air Mappasili.
Selesai Mappasili, tamu undangan yang hadir akan berebut koin yang terdapat di dalam air Mappasili. Koin yang didapatkan akan diberikan kepada anaknya yang belum menikah.
Ada kepercayaan orang Bugis Makassar kalau anaknya akan mudah mendapatkan jodoh setelah memiliki koin tersebut. Selain itu, saudara dan sepupu dari calon mempelai yang belum menikah biasanya akan ikut dimandikan setelah calon mempelai selesai. Semua itu dilakukan agar saudara dan sepupu dari calon mempelai juga menjadi enteng jodoh.
Mappanre Temme dan Mappaci
Mappanre temme merupakan ritual khatam Alquran dan juga permohonan doa kepada Allah SWT agar rencana pernikahan tersebut berjalan lancar. Pelaminan selama prosesi acara pernikahan di rumah. Sementara itu, yang berada di meja merupakan Bosara berisi berbagai macam kue-kue tradisional.
Mappaci merupakan ritual adat sesudah Mappanre temme. Mapacci sendiri bisa diartikan memberikan daun pacar ke calon mempelai sebagai bentuk doa restu.
Biasanya jumlah orang yang diundang untuk memberikan daun pacar tersebut tergantung status sosial calon mempelai. Orang-orang yang dipanggil pun biasanya pasangan yang pernikahannya bahagia dan kedudukan sosialnya baik.
Semua itu dimaksudkan agar calon mempelai kelak bisa mengikuti jejak pasangan tersebut. Perlengkapan Mapacci berupa sarung 7 susun sesuai derajat keningratan, daun pisang, daun pacar yang ditumbuk halus, rokok, jagung kering, dan lain-lain.
Advertisement
Akad Nikah
![Ilustrasi pernikahan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ed5MvDF_NCGocnH49daSZfMjoiw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1345472/original/044823200_1473850231-hand-engagement-ring_431cab447162d922.jpg)
Pada zaman dahulu, calon mempelai pria datang ke rumah calon mempelai wanita hanya ditemani kerabat dan tokoh masyarakat. Orangtua mempelai pria tidak akan ikut serta. Calon mempelai pria akan membawa mahar, uang pa’naik, seserahan berupa perlengkapan pribadi dan juga kue-kue.
Karena Sebagian besar orang Bugis Makassar merupakan penganut agama Islam maka pelaksanaan akad nikah pun dilakukan dengan cara Islam. Yang berbeda yaitu saat melakukan ijab kabul, calon mempelai wanita tidak hadir di samping calon mempelai pria. Calon mempelai wanita hanya menunggu di kamar pengantin hingga acara ijab kabul selesai.
Mappasikarawa
Selesai ijab kabul, mempelai pria akan dibimbing untuk masuk ke kamar pengantin dan bertemu dengan istrinya secara resmi. Sebelum memasuki kamar, biasanya ada ritual ketuk pintu.
Ketuk pintu ini dimaksudkan untuk meminta izin kepada keluarga mempelai wanita agar diperbolehkan masuk. Setelah memasuki kamar, kemudian dilakukan ritual Mappasikarawa.
Mappasikarawa merupakan sentuhan pertama dari suami ke istrinya. Sentuhan ini biasanya dilakukan dengan menyentuh ubun-ubun, pundak, dada, atau perut. Biasanya sentuhan tersebut lebih disukai ke pundak yang melambangkan hubungan sejajar antara suami dan istri di dalam rumah tangga.
Pemakaian sarung yang kemudian dijahit menandakan agar pasangan yang baru menikah terus bersatu dalam pernikahan tersebut. Setelah ritual Mappasikarawa selesai, dilanjut dengan sungkem kepada orangtua dan juga keluarga yang dituakan dari mempelai wanita.
Mapparola
Mapparola merupakan kunjungan mempelai wanita ke rumah orangtua mempelai pria. Mempelai wanita datang ditemani iring-iringan dari keluarga mempelai wanita.
Mempelai wanita juga membawa seserahan berupa perlengkapan pribadi dan kue-kue untuk mempelai pria. Kunjungan ini sangat penting bagi masyarakat Bugis Makassar karena kunjungan tersebut menandakan kalau mempelai wanita diterima dengan baik di keluarga mempelai pria.
Di Mapparola inilah, mempelai kembali sungkem kepada orangtua dan kerabat yang dituakan dari mempelai pria. Setelah acara Marola atau Mapparola selesai, kedua mempelai akan kembali ke rumah mempelai wanita.
Simak video pilihan berikut ini:
Kuliner Bugis Makassar yang cukup terkenal seperti yang ada di Kota Pare-Pare ini.
Terkini Lainnya
Jurus Berkebun 1 Jam Bisa Untung ala Warga Cilacap
Pria Brebes Pulang Setelah 25 Tahun Hilang, Sang Ibu Menangis Tak Karuan
Kaesang Pangarep Blusukan Temui Peternak Sapi di Lamongan
Mammanu-manu dan Madduta
Akad Nikah
Makassar
Kabarmakassar.com
Bugis
Bugis Makassar
Pernikahan Bugis
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Mensos: KPM PKH di Jabar yang Berhasil Lulus, Dibekali Modal Usaha Gerobak Serta Produk
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Pengisi Suara Sabo One Piece dan Toru Amuro Detective Conan Mengundurkan Diri
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Dituding Lakukan Malapraktik, Begini Klarifikasi RS Bhayangkara Makassar
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Penjualan Chery Group Tembus 1 Juta Unit pada Semester 1 2024, Naik 48,4 Persen!
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Suasana Hati
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Bisnis Kue Oleh-Oleh Teuku Wisnu Terus Berkembang dan Manjakan Pelanggan
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Beri Kado ke Francesco Bagnaia, Marc Marquez Runner-up
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Batang dan Pekalongan, Ini Pemicunya
Smartfren Run 2024 Sukses Ajak Ribuan Orang Berlari