, Takalar - Tanakeke merupakan salah satu gugusan Kepulauan Spermonde yang terbentang di Selat Makassar, tepatnya berada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Namun, siapa sangka? Sebelumnya, pulau yang bertekstur pasir dan kapur itu hanya dipandang sebelah mata. Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar sempat tidak memperhitungkan sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor hasil buminya.
Alasannya memang mendasar, terutama jika melihat kualitas tanah Pulau Tanakeke yang dominan pasir dan kapur. Tapi, status "anak tiri" sebagai penyumbang PAD pun perlahan lenyap.
Hal itu setelah Pulau Tanakeke berubah menjadi sebuah pulau yang tak hanya dikenal dengan hasil lautnya, tapi hasil buminya pun melimpah dan berkualitas. Bahkan, kawasan Pulau Tanakeke menjadi rebutan usaha minimarket hingga negara tetangga.
Salah satunya produksi melon berbeda dengan yang ada di daerah lain di Indonesia. Hal itu tak terlepas dari tangan dingin Partono, warga asli Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya satu kecamatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partono sudah setahun lebih berstatus sebagai warga transmigrasi di Pulau Tanakeke.
Baca Juga
"Selama ini Pulau Tanakeke dikenal dengan hasil lautnya, sebutlah kepiting, rumput laut, gurita, dan berbagai hasil laut lainnya. Kalau hasil buminya tak pernah diperhitungkan karena tanahnya berkapur," ucap dia saat ditemui di sela-sela memanen melon di kebunnya, Pulau Tanakeke, Sabtu pagi, 29 Juli 2017.
Dahulu, ia menuturkan, masyarakat Pulau Tanakeke yang hendak membeli kebutuhan sehari-hari seperti beras, sayuran kangkung, dan lainnya harus pergi ke daratan. Mereka memerlukan waktu hampir sejam dengan mengendarai perahu kayu yang dikenal dengan sebutan perahu jollorok.
Tak Hanya Melon
Tapi, ceritera itu jangan lagi disematkan kepada masyarakat Pulau Tanakeke. Sebab, menurut dia, Pulau Tanakeke sudah berhasil surplus beras. Mereka bahkan menjual sebagian beras ke daratan, seperti Kota Takalar.
Tak cuma itu, menurut Partono, masyarakat Pulau Tanakeke juga sudah menjual hasil bercocok tanam cabai, tomat, dan jagung manis putih bertongkol dua untuk kebutuhan masyarakat Takalar pada umumnya.
"Jadi tidak berlebihan kalau ada yang mengatakan Tanakeke permata yang terpendam. Meski proses perjuangan dulu sangat berat jika mengingat kondisi lahan Pulau Tanakeke yang berkapur. Bahkan, harapan kami sempat pupus untuk dapat bertahan hidup dengan kondisi itu," ia mengungkapkan.
"Ya, semuanya karena semangat yang tak pernah surut untuk menaklukkan Tanakeke," kata Partono yang tampak berlinang air mata keharuan menceritakan perjuangannya dulu sembari berkata bangga menjadi warga Pulau Tanakeke.
Dengan keberhasilan yang ada saat ini, Partono mengaku bahwa dirinya tak pernah berhenti mengajak masyarakat Pulau Tanakeke lainnya untuk tetap tekun dalam bercocok tanam. Terutama, memanfaatkan lahan yang ada khususnya dalam mengembangkan tanaman melon yang menjadi produksi unggulan Pulau Tanakeke saat ini.
"Memang tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat. Namun, segalanya indah pada waktunya ketika kerja ikhlas serta didukung banyak pihak," katanya.
Ia pun berharap dengan keberhasilan mengembangkan tanaman melon tak berhenti sampai di situ. Dia pun berencana mencoba tanaman lainnya seperti bawang.
"Andai saja ada kemurahan hati dari orang punya kelebihan rezeki menyumbang bibit bawang merah sebanyak 10 kilogram, saya akan tanam," ujar Partono.
Hasilnya, menurut dia, tidak akan dijual. Namun, bawang merah akan ditanam terus hingga mendapat varietas unggul yang cocok dengan iklim serta lapisan tanah kapur Tanakeke.
Terlepas dari itu semua, Partono bermimpi lebih jauh ingin menjadikan Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, menjadi Pulau Agro Wisata. Apalagi, kondisi lahan Pulau Tanakeke yang sekarang subur.
Kini, selain melon, cabai keriting, cabai besar, jagung dua tongkol, Partono sedang menguji coba tanaman pepaya California dan pepaya Thailand. "Namun mimpi itu jadi nyata manakala ada ketersediaan air tawar, sehingga kami sangat berharap ada sumur bor dalam di Pulau Tanakeke," ia berharap.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Melon Jadi Rebutan Negara Tetangga
![Salam Pagi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/WtPf6gnxwNu1tPBOD6HbzZI7ULQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1665878/original/039611900_1501609327-20170802-salam_pagi-melon-takalar.jpg)
Adapun Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Transmigrasi Pulau Tanakeke, Amir, mengaku sangat mengapresiasi dan bangga kepada masyarakat transmigrasi Pulau Tanakeke. Sebab, mereka berhasil menjadikan lahan gersang Pulau Tanakeke menjadi subur, meski kondisi hingga saat ini kekurangan air tawar.
"Pribadi saya sangat senang karena warga binaan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Tanakeke secara luas," kata dia.
Suka duka dalam bercocok tanam di atas lahan berpasir dan berkapur serta kesulitan air tawar, menurut Amir, bukan penghalang bagi warga. Mereka tetap bersemangat dalam memanfaatkan lahan tersebut dengan bercocok tanam meski hanya mengandalkan air tadah hujan.
"Alhamdulillah meski serba kekurangan utamanya kebutuhan air tawar, namun tanaman yang ada seperti melon menjadi produk dambaan bisa masuk dan jadi rebutan supermarket, bahkan negara tetangga, yakni Thailand saat ini," Amir mengungkapkan.
2 Varietas Unggul
Tanaman melon yang diproduksi oleh masyarakat Pulau Tanakeke, berupa dua varietas, yakni jenis rock melon dan sky rocket. Menurut Amir, kedua varietas unggulan itu sudah mencapai 1.500 pohon.
"Melon yang ditanam warga hanya berlangsung 68 hari sudah panen dan hasilnya alhamdulillah lumayan, di mana mencapai Rp 16,2 juta sekali panen," Amir membeberkan.
Kualitas melon produksi masyarakat Pulau Tanakeke yang dinilai sangat bagus menjadi faktor utama tembus hingga pasar mancanegara seperti di negara Thailand.
"Daging yang tebal, kulit tipis, serat sempurna ditambah dengan rasa yang lebih manis membuat melon produksi Pulau Tanakeke menjadi rebutan pasar mancanegara. Sekali lagi ini sebuah keajaiban yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat Tanakeke," kata dia.
Permintaan pasar terhadap melon produksi Pulau Tanakeke cukup tinggi. Para konsumen saat ini membutuhkan melon kurang lebih satu ton per minggu. Namun, imbuh Amir, masyarakat Pulau Tankeke belum siap memenuhi permintaan pasar tersebut. Sebab, sumber air sebagai penunjang produksi tanaman melon minus.
"Sehingga masyarakat sangat membutuhkan adanya bantuan pembuatan sumur bor dalam untuk mendapatkan air tawar. Ini yang menjadi impian besar masyarakat Pulau Tanakeke yang belum terkabulkan," ujar dia.
Amir sangat mengharapkan pemerintah ataupun perusahaan yang bisa mewujudkan mimpi masyarakat atau para petani melon di Pulau Tanakeke, Takalar.
Terkini Lainnya
Senyum Ceria Pemetik Teh Kepahiang Bengkulu di Pagi Hari
Sambut Pagi dengan Panen Kopi Spesial di Lereng Gunung Semeru
Loloda, Kerajaan Islam yang Hilang di Maluku Utara
Melon Jadi Rebutan Negara Tetangga
Salam Pagi
Pulau Tanakeke
Takalar
melon
Rekomendasi
Jenis Melon Premium yang Dibudidayakan di Indonesia, Tidak Perlu Impor
Segar dan Bergizi, Ini 12 Jenis Buah yang Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
UMKM di Bonebol Nangis-Nangis, Usaha Tutup karena Gas Elpiji 3 Kg Langka
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Ada 7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam, Simak Keistimewaan Bulan Muharam dan Hukum Merayakannya
Jumlah Warga Positif HIV/AIDS di Manado Bertambah 101 Orang di Semester Pertama 2024
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
100 Varian Juadah Olahan APJI Lampung Pecahkan Rekor MURI, Sarana Promosi Wisata Kuliner
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Jimly Soal Anwar Usman Gugat Putusan MKMK ke PTUN: Salah Alamat
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Penampilan Barry Likumahuwa Project Reunion feat Teddy Adhitya Hibur Pengunjung Pertamina Weekend Fest 2024
Selidiki Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana di Cipayung, Polisi Buru Pria Ini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya