, Brebes - Presiden Joko Widodo secara khusus meminta tim Badan Ekonomi Kreatif ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, untuk membantu masyarakat di Kecamatan Salem membuatkan produk inovatif dan kreatif batik.
Memang nama batik salem di telinga khalayak luas masih belum setenar batik asal Solo, Yogyakarta, atau Pekalongan. Batik produksi itu pun masih sebatas industri rumah tangga.
Namun, siapa sangka batik buatan masyarakat Desa Bentar dan Bentarsari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, tersebut mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki batik mana pun di daerah lain yang memang sudah dikenal sebagai sentra batik.
Advertisement
Maestro sejarawan di Kabupaten Brebes, Atmo Tan Sidik, menuturkan asal-muasal kemunculan batik Salem mulai sekitar awal 1900-an lalu. Menurut sejarah yang diungkapkan para sesepuh setempat, tepatnya pada 1917.
Pada saat itu, seorang putri pejabat dari Pekalongan mengunjungi daerah Salem. Saat berkunjung itulah, sang putri jatuh hati kepada seorang pemuda di sana.
Baca Juga
Singkat cerita, mereka berdua pun akhirnya menikah dan menetap di Desa Bentar. Sang puteri dari Pekalongan itulah yang mulai mengajarkan kerajinan batik di sana.
Lambat laun setelah sang putri mulai mengenalkan batik, masyarakat di Salem, terutama kaum wanita, mulai memahami dan minat dengan kerajinan batik tersebut.
"Dari sejak awal mula kerajinan batik di sana, memang kaum wanita atau ibu rumah tangga yang minat dan mau belajar, sehingga mau menguasai keterampilan batik," ucap Atmo Tan Sidik di Brebes, Jateng, Sabtu, 23 Oktober 2016 di sela-sela Pameran Desain Produk Pameran Desain Produk Inovatif dan Kreatif Kolaborasi Nusantara (IKKON) Brebes.
Warga Jawa Berbahasa Sunda
Meskipun termasuk di wilayah Jawa Tengah, hampir sebagian besar masyarakat di Kecamatan Salem menggunakan bahasa Sunda untuk berinteraksi satu sama lain.
Memang Kecamatan Salem sendiri berada di paling barat di Kabupaten Brebes yang berbatasan langsung dengan Kuningan, Jawa Barat.
"Interaksi masyarakat di sana memang menggunakan bahasa Sunda sejak dulu. Jadi kalau ngomong Jawa sulit dipahami, dan kebanyakan kalau kesulitan jika ada warga yang datang. Warga setempat menggunakan bahasa Indonesia," dia menambahkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Batik Salem 100 Persen
![Batik Salem](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/AlnOXKNtQtyqLQOD87jgFmS8bjY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1385922/original/099985400_1477476340-Batik_Salem_pameran_Brebes.jpg)
Para perajin batik di Kecamatan Salem memang masih berskala rumah tangga. Sehingga tidak sama dengan perajin batik dari Yogya, Solo, ataupun Pekalongan yang kini sudah dikelola secara industrial.
Perajin di Kecamatan Salem, para ibu di sana membuat batik hanya untuk mengisi waktu luang selesai melakukan tugas rumah tangga. Sedangkan, sebagian lainnya para ibu yang membatik sambil menunggu warung ataupun kios di depan rumah mereka.
"Di sana itu, para ibu perajin batik dilakukan di sela-sela waktu luang saja. Jadi memang hasil produksinya tidak banyak. Namun, kualitas nya bisa dibandingkan dengan batik dari daerah lainnya," kata dia.
Atmo membeberkan, Batik Salem merupakan satu-satunya batik yang masih orisinil 100 persen dari pada batik lainya yakni, masih mempertahankan pembuatan batik salem dengan canting atau tangan.
"Jadi batik salem itu semuanya ditulis atau decanting pakai tangan. Belum ada yang sampai dibuat dengan cap ataupun print seperti industri batik yang berkembang sekarang ini. Hal inilah yang disebut masih orisinil 100 persen," jelasnya.
Meskipun dibuat menggunakan tangan dan membutuhkan waktu yang lama, kualitas batik salem mampu bertahan lebih lama dibandingkan batik cap ataupun printing.
Di daerah lain, kebiasaan itu telah lama ditinggalkan para perajin, karena dianggap kurang produktif dan efisien.
Menurut dia, beberapa kelebihan batik tangan dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan cap. Yang paling utama, hasil karya batik tangan lebih artistik. Nilai lebih itulah yang membuat batik tangan diburu para kolektor batik.
Selain itu, batik tangan juga lebih panjang dari segi usia. Di Kecamatan Salem, lanjut dia, terdapat 20 lebih jenis motif yang dibuat perajin batik salem.
Lebih dari 20 motif, tiga di antaranya merupakan yang terbaik dan paling diminati pembeli. Ketiga jenis motif tersebut tidak dapat diproduksi secara industrial, tetapi hanya dapat dibuat dengan tangan.
"Batik salem dengan tiga motif ini pun hanya perajin yang berpengalaman bertahun-tahun dan memiliki ketelitian ekstra yang mampu melakukannya. Ketiga motif tersebut adalah motif kopi pecah, manggar, dan sawat rantai. Dari beberapa motifnya susah untuk ditiru dan memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi," kata dia.
Advertisement
Pesan Jokowi untuk Brebes
![Batik Salem](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qyabbsA09IxdS5LrxxK7EgfHVTo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1385943/original/002260300_1477476577-Batik_Salem_Pameran_Bekraf.jpg)
Ketua Tim IKKON Bekraf, Sylvie Arizkiany Salim, mengatakan, Badan Ekonomi Kreatif menggelar Pameran Desain Produk Pameran Desain Produk Inovatif dan Kreatif Kolaborasi Nusantara (IKKON) Brebes.
"Atas perintah pak Presiden Jokowi secara khusus kami datang ke sini (Brebes) untuk membantu perajin batik di Kecamatan Salem mengembangkan ide inovatif dan kreatifnya," ucap Sylvie Arizkiany.
Selama tiga bulan melakukan penelitian di Kecamatan Salem, Tim Bekraf pun menyelenggarakan pameran desain produk kreatif batik Salem.
"Pameran desain produk ini menampilkan produk-produk kreatif baru hasil kerja kolaborasi antara pendesain pelaku usaha ekonomi kreatif dengan pendesain lokal selama tiga bulan terakhir," jelasnya.
Para pendesain pelaku usaha ekonomi kreatif tergabung dalam Tim IKKON Brebes yang beranggotakan 11 orang dengan berbagai keahlian seperti desain produk, desain interior, desain grafis, desain busana, fotografi, videografi, dan juga pakar antropologi.
IKKON merupakan program inisiatif Bekraf yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif di daerah.
Maklum, saat ini perkembangan industri kreatif lokal yang belum optimal karena kurangnya apresiasi industri ekonomi kreatif terhadap kreatifitas lokal serta pengembangan konten, inovasi, dan teknologi ekonomi kreatif lokal yang belum optimal.
Untuk meningkatkan kapasitas industri kreatif di daerah, lanjut dia, terutama daerah yang kekurangan tenaga pendesain, program IKKON menggelar kolaborasi antara pendesain lokal dengan pendesain pelaku ekonomi kreatif yang selama ini penyebarannya cenderung tidak merata dan terkonsentrasi di kota-kota besar.
Dari hasil kolaborasi dengan perajin setempat itu, diharapkan lahir gagasan dan produk kreatif yang bernilai tambah. Tahun ini, Bekraf telah meluncurkan IKKON di lima daerah, yaitu Sawahlunto, Lampung, Rembang, Ngada, dan Brebes.
"Brebes menjadi salah satu daerah yang dipilih lantara memiliki potensi produk kreatif unggulan, yaitu Batik Brebesan atau Batik Salem, yang belum luas di Indonesia," kata dia.
Batik Brebesan, kata Sylvie, hanya diproduksi di tiga desa di Kecamatan Salem, yaitu Desa Bentar, Desa Bentarsari, dan Desa Ciputih.
"Di sana (Salem) terdapat sekitar 300 orang pembatik yang semuanya adalah perempuan, baik ibu-ibu maupun remaja putri," imbuh dia.
Pameran 3 Benua
![Batik Salem](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SQIlaJ0vOyNDBMcF2xJljgUL3_Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1385920/original/047057100_1477476280-Batik_Salem_Brebes.jpg)
Setelah melakukan penelitian, tim IKKON Brebes mengadakan pameran hasil produk ciptaan mereka yang kebanyakan kombinasi dari sejumlah bahan. Misalnya, produk bantal yang dikombinasikan antara batil Salem dengan anyaman daum pandan.
Pameran pertama produk IKKON Brebes dipamerkan di Pendopo Brebes selama dua hari, Jumat-Sabtu (21-22/10/2016). Selanjutnya, mereka akan melakukan pameran di sejumlah negara.
"Memang sampai saat ini sudah ada tawaran pameran di Jepang, Amerika dan Inggris untuk menampilkan produk-produk Brebes. Terutama produk khas Brebes, yakni batik Salem," ucap Ketua Tim Bekraf Sylvie Arizkiany Salim.
Sejumlah produk yang dikembangkan dengan perpaduan potensi lokal itu dinilai akan mempunyai nilai lebih untuk dipasarkan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian pengrajin.
Selama penelitian, eksplorasi dan cipta produk, kata Sylvie, tidak ada kendala bagi tim. Namun, tim tidak menemukan motif yang benar-benar khas atau khusus Salem.
Ketika batik Salem dipamerkan dan dijejerkan dengan batik dari daerah lain, orang belum bisa mengidentifikasi bahwa itu batik Salem dengan melihat corak dan motifnya.
"Dari berbagai motif batik khas Salem memang ada, namun mirip dengan daerah lain. Artinya batik Salem belum mempunyai karakter khusus. Oleh karena itu, kami menciptakan motif batik khas Salem," ujar wanita berkacamata itu.
Tim menciptakan motif berbentuk tangan yang yang akan bersalaman. Hal itu dikarenakan asal kata Salem yang berasal dari Salam atau Selamat.
Kemudian, motif berlatar belakang daun yang merupakan ciri batik Salem yang cenderung memakai motif flora dan fauna.
Sedangkan motif tersebut meruncing atau menunjuk ke atas yang bermakna warga Salem sangat religius yang menjunjung Tuhan Yang Maha Esa.
"Selama kami di sana (Salem), berdasarkan penelitian, orang Salem itu lekat dengan Tuhan, manusia,dan alam. Yang kemudian kami implementasikan ke motif batik dengan dipadukan motif ciri khas batik Salem yang besar," jelasnya.
Dia berharap dengan adanya motif dengan karakter khusus itu, batik Salem akan lebih dikenal masyarakat luas. Seperti batik Mega Mendung, hanya dengan melihat motifnya, orang sudah paham bahwa itu batik khas Cirebon.
Seperti diketahui, IKKON merupakan satu program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang di miliki di setiap daerah.
IKKON 2016 dilaksanakan di lima daerah. Yaitu Sawahlunto, Sumatera Barat dengan kain tenun, Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), dan Ngada, Flores dengan tenunnya.
Terkini Lainnya
Selamat, Detektor Merkuri Portabel UGM Dapat Emas di Kanada
Selamat, Detektor Merkuri Portabel UGM Dapat Emas di Kanada
Kelempiau, Primata Berwajah Imut Bernasib Sendu
Batik Salem 100 Persen
Pesan Jokowi untuk Brebes
Pameran 3 Benua
Batik
Batik Salem
Batik Brebes
brebes
Rekomendasi
Ibu Hamil Keguguran Usai Ditabrak Minibus di Jakarta Pusat, Pelaku Kabur
Paramitha Ungkap 3 Hal Harus Diperhatikan Pemda Agar Brebes Tak Lagi Berpredikat Miskin
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cerita Napi Lapas Pohuwato Pamerkan Karya Lukisan dari Balik Jeruji Besi
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Ustaz di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Memupuk Sukma dengan Senam Tera
Festival Musik Tradisi Indonesia Digelar di Lampung, Kenalkan Budaya Lokal
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Profil Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia Pertama yang Dinobatkan sebagai Miss Supranational 2024
Pegi Setiawan
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Hakim PN Bandung Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Cukup Bukti
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Dompet Bitcoin Jerman Merosot di Bawah 40,000 BTC, Nilainya Rp 37 Triliun
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
Jatim Cetak Sejarah Pertama Kali Angka Kemiskinan Tembus 1 Digit, Ternyata Ini Rahasianya
8 Potret Detail Penampilan Salshabilla Adriani saat Akad dan Resepsi Pernikahan
Istri Song Joong Ki, Katy Louise Saunders Hamil Anak Kedua
Seekor Macan Tutul Tertangkap Kamera Pengunjung di Taman Nasional Baluran Situbondo
Semangat Siswa SLB YPAC Jakarta di Hari Pertama Masuk Sekolah
Bobby Nasution Resmi Diusung PKS di Pilgub Sumut 2024
Bank Mandiri Sukses Gelar Mandiri Jogja Marathon 2024 dengan Segudang Inisiatif Ramah Lingkungan
Selain Pernikahan dan Kehamilan, Ash Island dan Chanmina Juga Umumkan Tetap Berkarier dan Janji Jadi Orangtua yang Keren
2 Crosser Astra Honda Raih Poin di MXGP Indonesia 2024
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya, Ini Jejak Kejahatannya