uefau17.com

Posisi Teratas di Bursa Cawapres, Ridwan Kamil: Itu Aspirasi dan Harapan Masyarakat - Pemilu

, Jakarta Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis data temuan terbarunya, soal figur calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan oleh masyarakat. Hasilnya, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menempati posisi teratas dari bursa 19 nama cawapres.

Terkait hal tersebut, pria yang akrab dipanggil RK itu menyatakan bahwa dirinya siap bila memang ada panggilan takdir untuk maju dalam pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden tahun depan. Baik dalam kapasitas kader partai politik maupun sebagai pribadi.

"Jika ada panggilan takdir untuk maju, intinya saya harus siap. Apakah dalam kapasitas ditugaskan sebagai kader partai ataupun harus siap jika dipanggil sebagai kapasitas pribadi. Apapun demi negara tentunya kita harus siap," kata RK, Rabu (4/10/2023).

Menurut pria yang pernah bertugas sebagai wali kota Bandung itu, hasil survei yang menempatkan dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi merupakan akumulasi kerja kerasnya selama mengabdi kepada masyarakat. Baik sebagai gubernur di Jawa Barat maupun wali kota di Bandung.

"Hasil survei itu aspirasi dan harapan masyarakat," kata dia.

Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK juga dinilai sebagai cawapres yang paling pas untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Menurut dia, hasil survei tersebut merupakan persepsi masyarakat.

"Dimana kami pernah sebagai gubernur, sahabat yang baik. Tapi, tentunya kita serahkan keputusan ini kepada pimpinan-pimpinan di partai, bagaimana yang terbaik untuk perjodohan dan untuk kedepannya," jelas dia.

Tak hanya dengan Ganjar, RK menyebut seluruh calon presiden (capres) yang sudah mendapat dukungan merupakan sahabatnya. Baik itu Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan. Kepada Ganjar, Prabowo, dan Anies, RK mengirim doa. Suami Atalia Praratya itu meyakini, peta politik masih akan terus berubah. Menurut dia, dinamikanya sangat dinamis.

Sebagai mantan kepala daerah yang sudah dua kali turut serta dalam kontestasi politik, RK menyampaikan bahwa dinamika yang dinamis itu masih akan terjadi sampai menjelang pendaftaran capres dan cawapres akhir bulan ini.

"Sampai menjelang-menjelang pendaftaran saya menduga akan ada banyak hal-hal yang sifatnya dinamis," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Terlepas dari Sejarah

Untuk kebaikan masyarakat Indonesia, dia mendoakan nantinya hadir pasangan capres dan cawapres terbaik yang disodorkan kepada pemilih tahun depan. Berkenaan dengan pilihan masyarakat muslim dan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang juga terpotret dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK meyakini itu tidak lepas dari sejarah hidupnya.

RK menyebut, dia merupakan cucu dari figur yang pernah menjadi panglima Hizbullah. Yakni KH. Muhyiddin, seorang tokoh NU dari Jawa Barat. Selain itu, selama bertugas sebagai gubernur, dia memiliki program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat muslim. Khususnya warga NU.

"Ada one pesantren one produk, lima ribuan pesantren selama lima tahun mempunyai bisnis dan mayoritas adalah pesantren NU," jelas dia.

Tidak sampai di situ, RK juga melahirkan program keumatan yang dinamai satu desa satu hafiz yang realisasinya sudah tuntas seratus persen. Bukan hanya dengan NU, RK menyampaikan bahwa masyarakat berlatar belakang Muhammadiyah dan masyarakat muslim lainnya pun dekat dengan dirinya.

"Artinya masyarakat juga sudah cerdas melihat mana pemimpin yang punya program-program keumatan yang nyata," terang dia.

 

3 dari 4 halaman

Hasil Survei

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis data temuan terbarunya, soal figur calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan oleh masyarakat. Hasilnya, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menempati posisi teratas dari bursa 19 nama cawapres.

"Hasilnya, sebanyak 16,6 persen memilih Ridwan Kamil. Sisanya 13,9 persen memilih Erick Thohir, kemudian 11,3 persen memilih Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan diterima, Minggu (1/10/2023).

Burhanuddin menambahkan, nama Ridwan Kamil juga mengungguli sosok lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Gibran Rakabuming Raka, Mohammad Mahfud Md, serta Khofifah Indar Parawansa.

Burhanuddin menjelaskan, unggulnya nama Ridwan Kamil merupakan hal yang baru. Sebab, pada temuan sebelumnya nama Erick Thohir lah yang menempati peringkat pertama.

"Tapi di survei terakhir kami, Erick disalip oleh Ridwan Kamil," jelas dia.

Burhanuddin mengakui, faktor pemilihan cawapres masih berkaitan erat dengan benang merah dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU). Dia pun mengakui, NU mendominasi suara responden yang merasa berada dalam keluarga besarnya.

Bahkan, berdasarkan temuan lembaganya, jumlah responden yang mengaku bagian dari NU mencapai 45,5 persen.

"Saat ditanya kepada mereka (representasi NU) siapa figur yang paling pantas menjadi cawapres? sebagian besar mereka menjawab Ridwan Kamil dengan perolehan suara 18,3 persen disusul Erick Thohir 15,6 persen," ungkap Burhanuddin.

 

4 dari 4 halaman

NU Harap Ada Perwakilannya yang Jadi Cawapres

Burhanuddin pun membedah lebih dalam, mengapa Ridwan Kamil bisa unggul dari Erick Thohir terhadap suara yang merepresentasi NU. Padahal yang ramai diketahui, sosok yang memiliki irisan NU adalah Erick Thohir sebagai anggota Banser.

"Ternyata alasannya disebabkan banyaknya warga NU yang tinggal di Jawa Barat. Sementara diketahui bersama dan mereka memilih Kang Ridwan Kamil," jelas Burhanuddin.

Menanggapi temuan tersebut, secara terpisah Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Taufik Damas berharap, cawapres yang dipilih mendampingi para capres nanti adalah perwakilan dari NU.

"Yang penting adalah figur yang memiliki komitmen dan integritas untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia," tutur KH Taufik dalam keterangan tertulis.

Sebagai informasi, survei nasional Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 25 Agustus sampai dengan 3 September 2023 dengan jumlah sampel basis 1.200 orang berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Para responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Jajak pendapat itu dilakukan menggunakan metode simple random sampling. Ukuran sampel basis itu memiliki margin of error atau toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat