uefau17.com

Cuaca Besok Selasa 19 Desember 2023: Tak Ada Hujan, Jabodetabek Cerah dan Cerah Berawan hingga Malam - News

, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca di Ibu Kota, pada esok hari, Selasa, 19 Desember 2023 cenderung cerah dan cerah berawan. Cuaca cerah tersebut terjadi pada pagi hingga malam hari.

BMKG juga tidak mengungkap adanya potensi hujan yang bakal turun maupun disertai petir dan angin kencang yang bakal terjadi di seluruh DKI Jakarta.

Begitu pun untuk keempat kota penyangga Jakarta. Tidak ada peringatan dini cuaca yang disampaikan BMKG untuk wilayah Depok, Tangerang, Bekasi serta Depok hingga malam hari.

Ada pun kondisi cuaca besok pagi hingga siang hari di kota penyangga diprediksi cerah dan cerah berawan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Berawan  Cerah  Cerah
 Jakarta Selatan  Cerah Berawan  Cerah   Cerah Berawan
 Jakarta Timur  Cerah Berawan  Cerah   Cerah Berawan
 Jakarta Utara  Berawan  Cerah  Cerah
 Kepulauan Seribu  Berawan  Cerah  Cerah
 Bekasi  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Depok  Cerah Berawan  Cerah  Berawan
Bogor Cerah Cerah Berawan Berawan
Tangerang  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).

3 dari 3 halaman

Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat