uefau17.com

Gembleng Kader Kepemimpinan, PAN Makin Solid Menuju 2024 - News

, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki program unggulan untuk melatih para kader agar sigap mengatasi dan membantu kesulitan rakyat. Sejumlah kader PAN mendapat pembekalan melalui pelatihan bernama LKAD (Latihan Kader Amanat Dasar).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengatakan seluruh kader PAN telah diberikan pembekalan berupa wawasan dan pendidikan politik. Tentu pelatihan ini memiliki tujuan untuk lebih fokus dalam membantu masyarakat sehari-hari.

"Semua kader mendapatkan pendidikan di Sekolah Politik PAN, mereka digembleng dengan pendidikan politik, bagaimana mengenal dunia parlemen dan sistem perpolitikan tanah air, serta mengetahui kapasitasnya," kata Eddy dikutip Senin (10/7/2023)..

Hal itu membuat, Eddy sangat optimistis PAN kembali menjadi salah satu partai besar di Pemilu legislatif 2024 nanti. Saat ini, PAN tengah memperkaya informasi dalam membuat perencanaan strategis untuk memperkuat dari pihak internal.

"Kami yakin para kader yang telah dipercaya adalah garda terdepan yang mampu meningkatkan elektabilitas suara partai secara nasional," tambah Eddy.

Untuk menambah optimisnya, diketahui PAN memiliki program magang sekolah yang diberi nama MAPAN (Magang di PAN) yang dikhususkan untuk generasi muda. Hal itu menjadi perkuat mesin partai dengan memberdayakan anak muda bangsa.

Perlu diketahui, program ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen PAN untuk melahirkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan. Melalui MAPAN, ada banyak manfaat yang didapat oleh generasi muda ketika mengikuti program tersebut.

Adapun manfaat besar seperti meningkatkan keterampilan berpikir, membangun relasi di dunia politik, melatih kepercayaan diri, pengalaman membantu masyarakat, dan membuka wawasan luas.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PAN Jadi Pilihan Warga NU

Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menunjukkan transformasi sukses sebagai partai politik terbuka dengan merangkul semua kalangan termasuk Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, PAN dinilai semakin menjadi wadah bagi warga NU dalam berpolitik.

“PAN saat ini alami perubahan komunikasi yang signifikan, Zulhas berhasil membawa PAN tidak saja lekat dengan Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu, misalnya dengan NU,” kata Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Minggu (9/7/2023).

Dedi juga menyoroti komentar Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf yang pernah melontarkan pernyataan bahwa Nahdliyin diperbolehkan memilih PAN pada Pemilu 2024. Hal tersebut menggambarkan kedekatan PAN dengan NU yang semakin erat.

“Bahkan ketua umum PBNU secara tegas nyatakan jika warga NU tidak haram memilih PAN, justru terbalik dengan statemen pada PKB,” ucapnya.

Kedekatan PAN dengan NU terlihat dari banyaknya tokoh santri Nahdliyin yang bergabung dengan partai besutan Zulkifli Hasan tersebut. Antara lain Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani

. Bergabungnya tokoh-tokoh dari pesantren tersebut, lanjut dia, tentu menambah optimisme PAN menyongsong Pemilu 2024. PAN pun meyakini dapat mengirimkan wakilnya ke DPR RI melalui tokoh-tokoh santri NU tersebut.

“Tentu, ini kabar baik karena ada semacam perluasan target pemilih PAN,” pungkas Dedi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat