uefau17.com

Senyum dan Tepuk Tangan Ganjar Saat Jokowi Sebut Capres PDIP dari Kader Sendiri - News

, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikn rasa senangnya sebab Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebutkan kisi-kisi bahwa calon presiden (Capres) yang akan diusung PDI Perjuangan adalah kader partai sendiri.

“Ibu Ketua Umum menyampaikan calonnya dari kader sendiri,” kata Jokowi pada perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Tepuk tangan lantas bergemuruh usai pernyataan Jokowi tersebut. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang duduk dua baris di belakang kursi Jokowi dan Megawati juga nampak tersenyum dan  ikut bertepuk tangan.

Tak hanya itu, Megawati yang mendengarkan pidato Jokowi juga nampak tersenyum dan menutup mulutnya dengan satu tangan.

Menurut Jokowi, Megawati sangat hati-hati dan tak pernah terburu-buru dalam memutuskan sesuatu, termasuk soal capres.

“Dan yang saya senang Bu mega dalam memutuskan snagat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grusa grusu seperi lainnya.Didesa& tidak goyah meski nama sudah di kantong bu mega,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memastikan tidak akan ada pengumuman soal pengusungan capres pada perayaan HUT ke-50 PDIP. Menurut dia, apa yang menyangkut soal pencalonan presiden adalah hak prerogatif dirinya.

"Orang ngono saiki nungguin? (orang sekarang itu menunggu) Tidak ada! urusan gue! gile enak aja," kata Megawati saat HUT ke-50 PDIP, seperti dikutip dari siaran daring, Selasa (10/1/2023).

Namun Megawati tidak menampik, banyaknya awak media yang hadir di acara HUT PDIP semata menunggu nama itu diumumkan pada hari ini. Bahkan dia menyebut, pengumuman nama capres yang akan diusung bisa menjadi ajang taruhan.

"Saya bilang ngapa toh ya orang? ini seremonial 50 tahun gitu, karena ini kan yang ditunggu, kalau orang main taruhan udah masang sing arep diumumkan ibu sopo?," kelakar Megawati.

Megawati memastikan, sebagai ketua umum terpilih di kongres partai dan menjadi institusi tertinggi partai maka, hanya dirinyalah yang berhak memberi tiket pengusungan calon presiden PDIP untuk 2024.

"Dengan segala hormat saya dengan teman parpol lain saya mau konsolidasi rumah tangga saya aja deh. Ketum terpilih memiliki hak prerogatif untuk menentukan," Megawati menutup.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sindir Parpol Lain Dompleng Kader PDIP

Pada kesempatan ini, Megawati juga menyindir partai politik yang mendompleng dukungan calon presiden kepada kader PDIP. Megawati heran, seakan partai politik tersebut tidak punya kader sendiri yang bisa didukung sebagai calon presiden.

"Aku sampai liatin aku bilang orang berpolitik kok kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri? yang keras dong," ujar Megawati saat pidato HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Megawati pun mempertanyakan apakah aturan soal pencapresan di KPU masih seperti pemilu sebelumnya.

"Iya dompleng-dompleng aturannya piye toh aku tanya Hasto, KPU aturannya dah lain? 'ga bu masih sama' jadi samanya gimana to," katanya menirukan pembicaraan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati menegaskan, aturan pencalonan presiden adalah calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai atau gabungan partai politik.

Kalau memang partai politik mendompleng kader partai lain khususnya PDIP, seperti partai tersebut punya kader yang mumpuni.

"Sorry aduh gawat dah. Kalau kayak gini konotasinya partai kayak enggak punya kader coba bayangin padahal jelas pemilu ada calon itu ada," kata Megawati.

Dia mencontohkan di PDIP untuk menjadi kader harus mendaftar dulu ke partai. Lalu ada jenjang masuk struktur partai, kemudian menjadi calon legislatif hingga eksekutif. Maka di PDIP juga ada penggemblengan internal melalui sekolah partai.

"Jadi pertanyaan saya. Mau bikin partai untuk opo. Jangan lupa itu organisasi partai politik. Internal harus mempersiapkan. Saya enggak tahu lain partai gimana persiapkannya kalau di kita jadi kader susah," tegas Megawati.

Megawati tidak menyebut siapa kader PDIP yang didompleng.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat