, Jakarta - Suasana mencekam terjadi di sebuah rumah di Jalan Flamboyan A1 Nomor 7, Kelurahan Songgokerto, Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005 silam. Hunian tersebut menjadi target pengamatan dan penyergapan tim Densus 88 Antiteror Polri.
"Hai Polis, kalau berani, masuk sini," ancam Dr Azahari bin Husin, penebar teror asal Malaysia dan merupakan otak di balik Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005.
Seperti ditulis Arif Wachjunadi dalam bukunya, Misi Walet Hitam 09.11.05-15.45 Menguak Misteri Teroris DR Azhari yang dikutip , Selasa (9/11/2021), kala itu pasukan dari tim surveillance Densus 88 Antiteror mengawali perburuan Dr Azahari dengan melakukan penyamaran.
Mereka menyaru sebagai gelandangan, hingga pedagang keliling untuk berseliweran di depan Vila Flamboyan yang diyakini menjadi tempat persembunyian gembong teroris nomor wahid, Dr Azahari. Semua gerak-gerik penghuni rumah kontrakan diawasi.
Advertisement
Operasi penyamaran didukung dengan tiga vila yang disewa dekat lokasi persembunyian Dr Azahari, sementara para petinggi Densus 88 Antiteror dan Bareskrim Polri berkumpul di Vila Mawar. Tidak ketinggalan empat mobil dan 15 motor sewaan untuk keperluan transportasi.
Kepala Densus 88 yang saat itu dijabat Irjen Bekto Suprapto merasakan momentum. Dia lantas memanggil Crisis Response Team (CRT) Walet Hitam dari Mako Teratai sebagai pasukan striking force atau pasukan pemukul yang akan menyelesaikan misi rahasia.
Lewat koordinasi bersama Komandan Satuan Pasukan Terlatih Polri Kombes Arif Sulistyo, 12 personel CRT terbang menggunakan pesawat VVIP Polri dari Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, menuju Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, Sabtu 6 November 2005. Mendarat di Skadron Teknik 022, pesawat buru-buru ditarik ke hanggar dan pintu segera ditutup rapat.
"Karena ini misi rahasia. Saya khawatir ada pihak-pihak lain yang melihat kedatangan mereka," kata Bekto saat menghubungi Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Abdul Rachman Saleh, Marsma Yushan Sayuti.
Pasukan CRT Walet Hitam yang terdiri dari Briptu Yudi, Iptu Bram, Brigadir Diaz, Brigadir Dedi, Brigadir Andi, Brigadir Fran, Brigadir Seto, Brigadir Feri, Brigadir Heru, Brigadir Heri, Brigadir Doni, dan Brigadir Jaka kemudian meninggalkan hanggar usai menerima pengarahan Bekto. Mereka istirahat sejenak di Hotel Kusuma Agro yang dijadikan posko taktis prajurit CRT.
Usai menyambut, Petinggi Densus 88 Anriteror Polri Komjen Gories Mere meminta semua anggota CRT mengumpulkan ponsel.
"Tak boleh ada pihak lain yang mengetahui kehadiran kalian di sini, bahkan petugas kepolisian setempat sekali pun," tegas Gories.
Terpidana seumur hidup teroris Bom Bali Ali Imron mengaku menyesali perbuatan ekstrem yang telah dilakukannya pada masa lalu. Alipun berbagi cerita kepada jemaah kajian Ramadan di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta Pusat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyergapan Dimulai
![Penanggulangan Antiteror](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/cMe-gupCtheUAA8hGnMTfHxY9vY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1973691/original/015664500_1520493735-Penanggulangan-Antiteror4.jpg)
"Kevin ayo pulang, dicari ibu nak," kata Sutoyo di depan pintu pagar rumah target.
Kevin Ernando, bocah 7 tahun sempat buat geger lantaran bermain dengan murid Dr Azahari, Arman di ruang tamu rumah persembunyian saat momentum penyerbuan, Rabu 9 November 2005.
Petugas lantas meminta bantuan Kepala Keamanan Perumahan Flamboyan, Sutoyo, untuk menjemput Kevin. Setelah dirayu, akhirnya dia keluar.
Tim serbu sendiri mulai beraksi usai kegaduhan yang terjadi pukul 04.00 WIB. Cholily yang merupakan murid Dr Azahari terdeteksi meninggalkan rumah tersebut dengan membawa tiga ransel ukuran jumbo, yang diduga berisi bahan peledak dan senjata api.
Terlebih, polisi preman gagal membuntuti Cholily yang menghilang di antara kerumunan orang. Meski begitu, petugas berhasil meringkusnya di Demak dengan memanfaatkan pemantauan lewat sinyal ponsel.
Penangkapan Cholily memantapkan niat tim melakukan penyerbuan. Evakuasi warga sekitar pun dilakukan, termasuk Kevin yang digandeng Sutoyo menuju rumah lain sejauh 200 meter dari target.
Di tengah evakuasi, kaki Brigadir Yamin, personel tim intelijen ditembus timah panas yang datang dari rumah sasaran. Rentetan suara tembakan pun terdengar. Kadensus Bekto yang melihat situasi kritis langsung mengontak Posko Taktis, tempat prajurit CRT berkumpul.
"Segera lakukan penyergapan," perintah Bekto kepada CRT.
Personel CRT yang mengepung hunian Dr Azahari disambut ledakan sejumlah bom rakitan yang dilempar dari dalam rumah. Perlawanan Dr Azahari dan Arman terbilang sengit.
"Azhari keluar, menyerahlah. kamu sudah terkepung," teriak Iptu Bram.
"Saya mau keluar, jangan tembak," kata Azhari.
Dr Azahari mulai terlihat di dekat pintu. Hanya saja, kejanggalan terlihat di bagian tubuhnya yang dibalut rompi. Dadanya menggelembung diyakini petugas berisikan bom.
"Kamu berhenti di situ, lepaskan baju kamu dan lekas angkat tangan," teriak Iptu Bram.
Di luar harapan, Dr Azahari nyatanya menolak menyerah dan malah mengacungkan senjata ke arah Brigadir Fran seraya mengancam.
"Hai Polis, kalau berani, masuk sini," katanya.
Iptu Bram kemudian memerintahkan Brigadir Fran yang berada tepat lurus di pintu rumah untuk menembak Dr Azahari, yang kembali masuk ke rumah sambil mengarahkan senjata ke petugas.
Dor..!!!
Dr Azahari roboh. Arman yang kalut melihat kondisi gurunya langsung meledakkan bom rompi yang dikenakan dan ikut meninggalkan dunia. Tercatat, Azahari bin Husin tewas tepat pukul 15.45 WIB, Rabu 9 November 2005 sore.
Advertisement
Warisan Vila Flamboyan
![20161012-Tragedi-Bom-Bali-I-AFP](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/WiWtIY81hKV_gzvvFYZYCc7rgUg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1372044/original/050224900_1476272408-20161012-Tragedi-Bom-Bali-I-AFP5.jpg)
Berdasarkan artikel Majalah Tempo: Warisan Dari Vila Flamboyan edisi 12 Juni 2006 yang dikutip , Dr Azahari rupanya meninggalkan banyak peninggalan, mulai dari detonator siap pakai, video dan buku manual cara membuat bom, hingga dokumen berisi persiapan serangan bom Bali II.
Dokumen berjudul 'Proyek Bali' setebal 34 halaman itu ditemukan dalam komputer Dr Azahari yang ada di rumah penyerbuan. Laporan yang tersusun dalam lima bab itu dimulai dengan alasan memilih Bali sebagai target bom, salah satunya lantaran lokasinya pasti mendapat sorotan media internasional.
Kemudian survei berbagai tempat hiburan dengan pilihan utama lokasi yang memiliki sebagian besar tamu asal Eropa. Tidak ketinggalan mengamati gaya berpakaian hingga merek tas, demi mendukung aksi membaur para pelaku bom bunuh diri tanpa dicurigai.
Survei dilakukan oleh si calon pengebom itu sendiri agar lebih mengenali target sasaran. Peledakan akan dilakukan pada jam terpadat tempat hiburan yang menjadi sasaran.
Dalam dokumen tersebut, Dr Azahari membuat jadwal menit per menit, mulai dari meninggalkan tempat kos hingga saat pengeboman. Termasuk jalur yang harus dilintasi pelaku bom, lengkap dengan denah posisi meja dan kursi demi mendapat hasil pengeboman paling dahsyat.
Pada halaman 27 terdapat catatan, yakni pukul 17.25 WIB pelaku harus berkemas dan mengurus check out dari kos, pukul 17.30 WIB mencari ojek berangkat ke Pantai Legian, ledakan menurut rencana ditetapkan bersamaan pukul 19.34 WIB.
Dalam eksekusinya, Restoran Me-neg a dan Kafe Nyoman di Jimbaran meledak pukul 19.40 WIB, sementara Restoran R.Aja's di Kuta Square terjadi tiga menit kemudian. Angka yanh tidak terlalu jauh dengan rencana dalam dokumen Dr Azahari.
Terkini Lainnya
Penyergapan Dimulai
Warisan Vila Flamboyan
malang
Dr Azahari
Teroris
Bom Bali
Bom Bali I
Bom Bali II
Vila Flamboyan
Batu
Densus 88
Densus 88 Antiteror
Densus 88 Antiteror Polri
Sahrini
Sejarah Hari Ini
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya, Ini Jejak Kejahatannya
Jokowi Soroti soal Perizinan: Prosedur Birokrasi yang rumit Masih Banyak
Prabowo Minta BPK Lebih Ketat Awasi APBN: Kita Tak Ingin Ada Kebocoran
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Mabes Polri Beri Arahan ke Polda Sumut Terkait Kasus Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo Sumut
Jokowi Yakin Prabowo Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola dengan Transparan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Cuaca Besok Selasa 9 Juli 2024: Jakarta Seharian Diprediksi Cerah Berawan
Kemendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Sinergi untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Pangan
Jokowi Jawab Pernyataan Mahfud MD yang Komentari KPU Pasca Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Jokowi Minta BPK Dukung Transisi Pemerintahan Prabowo Subianto
Kuasa Hukum Keluarga Afif Maulana Minta Kapolda Sumbar Usut Penyiksaan: Bukan Malah Sibuk Framing
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Mahfud MD: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda