, Jakarta Sekuriti sebuah rumah sakit (RS) di Salemba, Jakarta Pusat, berinisial AR, diduga melakukan penganiayaan kepada pria berinisial IK (41), warga Johar Baru. Korban penganiayaan oleh sekuriti itu tewas usai terbaring tak sadarkan diri.
Kasat Reskrim Polres Jakpus Kompol Wisnu Wardana mengatakan, pihaknya telah memeriksa delapan saksi. Penganiayaan terhadap korban terjadi lantaran pria itu mirip dengan seorang pencuri.
Baca Juga
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
VIDEO: Kesal Jadi Pengasuh, Anak, Cucu dan Menantu di Karangasem Aniaya Lansia Lumpuh
VIDEO: Kesal Jadi Pengasuh, Anak, Cucu dan Menantu di Karangasem Aniaya Lansia Lumpuh
"Dari sekuriti kemudian dari pihak rumah sakit, kurang lebih ada 8 orang saksi yang kami periksa," kata Wisnu kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu, 27 Oktober 2021.
Advertisement
Kasus penganiayaan tersebut pertama kali terkuak lewat laporan pihak keluarga ke Polres Metro Jakarta Pusat, Senin, 25 Oktober 2021.
Dindin yang merupakan kerabat dari korban menjelaskan manajemen rumah sakit awalnya mencoba menutup-nutupi kematian korban dengan memberikan keterangan palsu. Disebut, korban mengalami kecelakaan lalu lintas, bukan karena penganiayaan.
Namun, sejumlah kejanggalan terkuak sehingga pihak keluarga meyakini korban meninggal secara tak wajar.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum sekuriti RS hingga menyebabkan seorang pria di Salemba tewas dihimpun :
Seorang kepala sekolah menjadi korban aniaya. Pelakunya adalah orangtua murid di sekolahnya. Penyebabnya karena pelaku kesal dan tak terima anaknya ditegur oleh kepala sekolah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Gara-Gara Wajah Mirip dengan Pencuri
Cuma gegara wajahnya mirip dengan pelaku pencurian ponsel, seorang warga Johar Baru, berinisial IK (40) dikeroyok dan dianiaya oknum sekuriti RS AR di Salemba, Jakarta Pusat hingga meninggal.
Salah seorang kerabat korban, Achmad Syarifudin menceritakan secara rinci soal hal tersebut. Dia sendiri mendapatkan informasi, adik iparnya meninggal dunia secara mengenaskan pada Minggu, 24 Oktober 2021 pagi. Adik kandungnya memberitahukan kabar itu lewat sambungan telepon.
Pria yang akrab disapa Dindin tersebut menuturkan, ada lima orang yang datang ke kediaman korban pada Sabtu 23 Oktober 2021 malam. Dindin menyebut, mereka adalah sekuriti dan manajemen dari RS AR, Salemba.
Advertisement
2. Kronologi Penganiayaan
Sebanyak delapan saksi terkait penganiayaan itu. Adapun latar belakang mereka adalah karyawan dan sekuriti setempat. Pemeriksaan berlangsung di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu, 27 Oktober.
Wisnu menerangkan, berdasarkan kesaksian sejumlah orang yang telah dimintai keterangan. Ia mengungkapkan korban telah dituduh sebagai pencuri.
"Si korban dicurigai sebagai pencuri, tukang ambil barang di rumah sakit," ujar dia.
Wisnu mengatakan, korban ketika itu berada di rumah sakit. Oleh sejumlah sekuriti, kata Wisnu korban lalu di bawa ke pos. Kemudian, terjadilah penganiayaan.
"Karena dicurigai dibawalah ke posnya mereka sekuriti kemudian diduga dilakukan penganiayaan di sana," ujar dia.
3. Polisi Masih Cari Bukti
Terkait siapa orang di balik penganiayaan tersebut, Wisnu belum bisa membeberkan berapa orang yang ikut terlibat.
Menurut dia, pihaknya masih mencari bukti-bukti untuk mengidentifikasi para pelaku. Salah satunya dengan menganalisis rekaman CCTV.
"Ini kan lagi kita selidik, untuk berapa orangnya kita belum tahu. Kita lagi proses memeriksa saksi saksi yang ada, untuk memastikan CCTV dulu," ujar Wisnu.
Namun, Wisnu menyebut, dugaan sementara korban meninggal secata tak wajar. Lebih lanjut, kata dia menunggu hasil autopsi dari RSCM.
"Makanya kita lakukan otopsi nanti tunggu hasilnya," tandas dia.
Advertisement
4. Manajemen RS Disebut Sempat Bohong
Keterangan juga didapat dari pihak keluarga. Salah seorang kerabat korban, Achmad Syarifudin menceritakan kematian korban sempat ditutup-tutupi oleh manajemen rumah sakit dengan alasan kecelakaan lalu lintas.
Pria yang akrab disapa Dindin tersebut menuturkan, ada lima orang yang datang ke kediaman korban pada Sabtu 23 Oktober 2021 malam. Dindin menyebut, mereka adalah sekuriti dan manajemen dari RS AR, Salemba.
Mereka menginformasikan kondisi adik iparnya sedang terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri di RS AR. Mendengar penjelasan rumah sakit, adiknya lantas syok.
"Di situ disampaikan ke istri korban, bahwa suaminya kecelakaan. Ibu harus tanda tangani surat agar besok segera dioperasi. Kaget lah istrinya, padahal tadi pas berangkat tidak apa-apa kok tiba-tiba kek gini," ucap Dindin saat dihubungi, Rabu, 27 Oktober 2021.
Dindin mengungkapkan, pihak manajemen juga memboyong adiknya ke rumah sakit. Di lantai dua RS AR, Salemba, pihak rumah sakit kembali mengintrogasi adik kandungnya itu.
"Ditanyakan segala macam, suami kerja apa, anaknya berapa, kemudian istri korban bertanya, 'Emang kenapa suami saya?' Dijawab, suami ibu kecelakaan," kata Dindin menceritakan kembali.
5. Keluarga Temukan Kejanggalan
Pada kesempatan tersebut, Dindin mengungkapkan adiknya dipaksa mendatanggani surat persetujuan operasi yang rencana dilakukan pada esok hari dan dengan berat hati, adiknya menuruti permintaan dari pihak rumah sakit.
"Istri korban akhirnya tanda tangan," ujar dia.
Dindin menerangkan, adik kandungnya meminta izin pihak rumah sakit untuk menemui suaminya di UGD. Dindin mengatakan, diam-diam adiknya mengambil foto.
"Kondisinya koma, waktu itu belum meninggal," ujar dia.
Dari foto yang diambil secara diam-diam oleh istri korban dan kemudian dikirim ke keluarga besar melalui singkat WhatsApp Messenger, Dindin melihat ada yang janggal antara alasan kematian dan kondisi tubuh korban.
Dirinya menyatakan dalam foto tersebut terlihat adanya memar pada mata dan kepala, tak seperti luka kecelakaan lalu lintas.
"Kalau kecelakaan itu paling tidak ada memar, memar di badan. Ini timbul kecurigaan dari pihak keluarga," ucap dia.
Apalagi, yang memberitahukan kondisi adik ipar adalah pihak rumah sakit, bukan kepolisian.
Dindin mengatakan, ia memutuskan berangkat ke rumah sakit pada Minggu sore. Dindin ingin mencari informasi dari beberapa karyawan rumah sakit. Hasilnya, nihil.
"Siapa yang antar korban ke rumah sakit, kalau memang kecelakaan. Saya kemudian minta jadwal piket di UGD, tidak dikasih. Saya minta lihat CCTV juga tidak dikasih," jelas Dindin.
Advertisement
6. Ada yang Mengaku Pukul Kepala Korban
Setelah berkelit dengan drama kematian sang adik ipar, akhirnya Dindin mengatakan pihaknya telah menerima informasi ada seorang sekuriti yang mengaku telah menganiaya adik ipar.
"Katanya ada yang mengaku pukul si korban pada bagian kepala sebelah kiri sampai keluar darah," ujar dia.
Dindin berharap kasus ini diusut tuntas oleh pihak berwajib. Ia yakin korban meninggal secara tak wajar. Selain dari luka, sepeda motor korban juga tak mengalami kerusakan.
Cindy Violeta Layan
Terkini Lainnya
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
VIDEO: Kesal Jadi Pengasuh, Anak, Cucu dan Menantu di Karangasem Aniaya Lansia Lumpuh
VIDEO: Kesal Jadi Pengasuh, Anak, Cucu dan Menantu di Karangasem Aniaya Lansia Lumpuh
1. Gara-Gara Wajah Mirip dengan Pencuri
2. Kronologi Penganiayaan
3. Polisi Masih Cari Bukti
4. Manajemen RS Disebut Sempat Bohong
5. Keluarga Temukan Kejanggalan
6. Ada yang Mengaku Pukul Kepala Korban
Penganiayaan
Oknum Sekuriti
Sekuriti
Polres Metro Jakarta Pusat
Rekomendasi
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Pria di Duren Sawit Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Viral Wanita Korban KDRT di Pulogadung Tewas, Suami Ditangkap Polisi
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ma'ruf Amin: Hayati Makna Tahun Baru Islam dengan Tingkatkan Iman dan Takwa
BMKG Ungkap Penyebab Jakarta Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau
Pria di Tangerang Selatan Bunuh Diri, Diduga Terlilit Utang Puluhan Juta
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Komisi IV DPR Buka Peluang Pembentukan Pansus untuk Selesaikan Kisruh Impor Beras
DPR Soroti Harga Obat di Indonesia Mahal: Perlu Intervensi Negara
Akhir Pekan Minggu 7 Juli 2024 Semua Kendaraan Bebas Melintas, Tak Ada Aturan Ganjil Genap
Bertambah Dua, Tersangka Kisruh Konser Lentera Festival di Tangerang Jadi 3 Orang
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System