Jumlah Pemakaman Akibat Covid-19 di Kota Tangerang Selatan Menurun

Jumlah Pemakaman Akibat Covid-19 di Kota Tangerang Selatan Menurun - News

, Jakarta - Angka kematian akibat paparan Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus menurun. Tercatat, angka kematian harian di Tangsel, tidak sampai 10 kasus dibanding dibanding pada Juli 2021 yang mencapai 48 kasus per hari.

Pemakaman dengan protokol Covid-19 di Tangsel juga menurun seiring dengan menurunnya angka kematian di wilayah tersebut.

"Alhamdulillah, saat ini jumlah pemakaman harian di TPU Jombang sudah turun. Dari yang paling tinggi hampir 50 jenazah dimakamkan sehari, kini angkanya di bawah 10 jenazah yang dimakamkan," tutur Kepala TPU Jombang, Tabroni dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Dia menjelaskan, pada Senin 9 Agustus 2021 hanya tiga jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Jombang. Dia menyebutkan, saat ini lahan zona dua TPU Jombang di Gang Damai, Rawa Lele itu ada 179 makam.

"Sejak awal pandemi, total keseluruhan jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU Jombang, sebanyak 2.030 jenazah. Angka penurunannya signifikan. Pada Juli ada 873 jenazah, sedangkan Agustus ini total 54 jenazah," kata Tabroni.

Bocah bernama Arga ini hanya seorang diri menghadiri pemakaman orangtuanya yang meninggal akibat Covvid-19. Ketiga saudaranya tak bisa menemani karena terpaksa menjalani isolasi akibat Covid-19.

2 dari 2 halaman

Diharapkan terus menurun

Lahan Baru Pemakaman COVID-19 di Tangerang Selatan — Keluarga korban mengantarkan jenazah di lahan baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten,Senin (26/7/2021). Pembukaan lahan baru TPU khusus COVID-19 dikarenakan tingginya angka kematian COVID-19 di wilayah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)

Tabroni berharap, jumlah pasien meninggal dunia, akibat Covid-19 di Tangsel, semakin menurun. Bahkan hingga tidak ada lagi yang meninggal karena Covid-19.

"Kuncinya ya kita harus mematuhi protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun. Itu harus jadi kebutuhan kita, tidak perlu dipaksa lagi," kata dia.