, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Salah satu poin yang disampaikan Jokowi adalah menggelorakan semangat penanganan pandemi Corona Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga
Menurut Jokowi, saat ini 215 negara di dunia terkena dampak Corona Covid-19, tak terkecuali Indonesia.
Advertisement
"Sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19. Semua negara, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memberikan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis yang telah berjuang melawan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, perjuangan untuk menghambat penyebaran Covid-19, mengobati yang sakit, dan mencegah kematian sudah luar biasa dilakukan.
Berikut 6 pidato kenegaraan Jokowi gelorakan semangat penanganan Corona Covid-19 di Indonesia dihimpun :
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada sidang tahunan MPR 2019. Jokowi menekankan perlunya pemangkasan aturan yang tidak efektif, dan pentingnya persatuan bangsa.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Indonesia Kejar Ketertinggalan
![Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Qg6cLI6ngy_iryYsSnVl6ZBtDw0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2380924/original/005159300_1539251008-20181011-Jokowi-The-Bali-Fintech-3.jpg)
Presiden Jokowi mengatakan, 215 Negara di Dunia terkena dampak Covid-19. Tak terkecuali Indonesia. Menurut dia, salah satu yang paling dirasakan adalah melambatkan pertumbuhan ekonomi.
"Sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19. Semua negara, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah," kata Jokowi di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (14/8/2020).
Jokowi membeberkan analisis perekonomian Indonesia. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua minus 5,32 persen.
Menurut Jokowi, Indonesia nyaris senasib dengan negara-negara maju lain.
"Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen," ujar dia.
Jokowi menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru melakukan lompatan besar.
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," ucap dia.
"Saatnya bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," sambung Jokowi.
Jokowi melihat situasi ini sebagai peluang dan momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.
Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting.
"Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," ucap dia.
Advertisement
Jadikan Momen Pandemi sebagai Batu Loncatan
![Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LptfRoS_qkpHLHWL0HXMTpTFSDQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3208765/original/019544100_1597375653-WhatsApp_Image_2020-08-14_at_10.03.07__1_.jpeg)
Jokowi memaknai pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk membajak krisis dengan melakukan lompatan besar. Salah satunya dengan dinobatkannya Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas.
"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, perjuangan Indonesia di usia ke-75 ini tak lepas dari seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya. Sehingga, agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru.
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar," jelas Jokowi.
Jokowi merinci, strategi besar dimaksud ada di beragam bidang, mulai dari ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Sehingga pada genap di usia ke-100, Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Pada 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," Jokowi menandasi.
Reformasi Sektor Kesehatan Harus Dipercepat
![Alat Kesehatan (iStockphoto)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EHxGtFG_EyZz_vKa6gNZJd0mrKA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1966469/original/018626900_1520326569-iStock-670803772.jpg)
Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis yang telah berjuang melawan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, perjuangan untuk menghambat penyebaran Covid-19, mengobati yang sakit dan mencegah kematian sudah luar biasa dilakukan.
"Atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada dokter dan perawat, seluruh petugas di RS, laboratorium, klinik kesehatan dan di rumah isolasi, tokoh masyarakat, relawan, awak media, TNI Polri dan ASN di pusat dan daerah," ujar Jokowi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 ini menyadarkan Indonesia agar segera memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang lebih merata dan lebih kuat.
"Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran," kata dia.
Untuk itu, Jokowi mendorong percepatan reformasi fundamental di sektor kesehatan. Reformasi tersebut harus berorientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat. Lalu, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pengadaan obat dan alat kesehatan harus ditingkatkan.
"Penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan," tutup Jokowi.
Advertisement
Indonesia Tak Hanya Cukup Bebas dari Pandemi
![Dedikasi Tenaga Medis Perangi Corona di Italia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/wlWo2ynPoWKdQNzELZeRUEkQLAA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3083536/original/028388400_1584948054-20200313-Pengorbanan-Tenaga-Medis-Perangi-Corona-di-Italia-AFP-6.jpg)
Jokowi menyatakan Indonesia siap menuju usia satu abad. Menurut dia, momentum pandemi Covid-19 yang menyebabkan krisis adalah momentum untuk mengambil langkah yang lebih besar lagi.
"Masih tersedia waktu 25 tahun lagi, krisis memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar," tegas Jokowi.
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki waktu 25 tahun lagi sebelum memasuki usia kemerdekaan satu abad. Dia berharap, pada saat itu, keadaan Indonesia sudah jauh lebih baik.
Oleh karena itu, saat ini merupakan waktu yang harus digunakan untuk membangun Indonesia sesuai yang dicita-citakan masyarakat.
"Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi," yakin dia.
Jokowi mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama pecahkan masalah fundamental yang tengah dihadapi. Caranya, dengan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan.
"Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini," dia menandasi.
Pelajaran dari Krisis Pandemi Bisa Diambil
![Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kYEt27NpS98USmvurt0Dky144Pc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3136330/original/020688100_1590373170-covid-19-5073811.jpg)
Jokowi meminta semua pihak tak menyia-nyiakan pelajaran dari krisis yang tengah dihadapi oleh Indonesia.
"Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis," kata Jokowi.
Dia meminta krisis ini tak membuat mundur Indonesia. Tapi justru, lanjut dia, bisa dijadikan momentum untuk maju.
"Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan," ungkap Jokowi.
Jokowi menyebutkan, krisis ini mengubah pola masyarakat dalam bekerja.
"Krisis ini telah memaksa kita untuk menggeser channel cara kerja," kata Jokowi.
Menurut dia, memang ada perubahan yang terjadi selama krisis. misalnya, dari normal menjadi cara yang agak berbeda.
Jokowi menegaskan, saat ini yang sangat dibutuhkan adalah fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Kemudian memprioritasikan efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Juga meningkatkan kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional.
"Pola pikir dan etos kerja kita harus berubah," tutup Jokowi.
Advertisement
Pemerintah Terus Berusaha Bantu Rakyat
![Kelemahan Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MOYKgkLIobF-RNQ5jFAyM1ZmhR4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3094761/original/041103600_1586150481-people-holding-white-paper-with-pandemic-covid19-text-3952234.jpg)
Jokowi mengatakan, tak mudah menangani krisis akibat pandemi Covid-19. Terlebih, krisis kesehatan akibat Covid-19 ini berdampak pada krisis ekonomi.
"Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat. Ketika krisis kesehatan tersebut berdampak pada perekonomian nasional, kita juga harus cepat bergerak," ujar Jokowi.
Pada bidang kesehatan, pemerintah mengevakuasi WNI yang berada di wilayah pandemi, menyiapkan rumah sakit, tempat isolasi, obat-obatan, alat kesehatan, hingga menerapkan protokol kesehatan.
Sementara dalam menangani krisis ekonomi, pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Mulai dari, bantuan sembako, bansos tunai, subsidi dan diskon tarif listrik, BLT desa, hingga subsidi gaji. Kemudian, membantu tenaga kerja yang terkena PHK.
"Sesuatu yang tidak mudah," ucap Jokowi.
Untuk itu, pemerintah melakukan perubahan rumusan program agar sesuai dengan situasi terkini.
Misalnya, melakukan realokasi anggaran dalam waktu singkat dan menerbitkan Perppu No.1 Tahun 2020, yang kemudian disetujui oleh DPR menjadi UU No.2 Tahun 2020.
Jokowi pun berterima kasih atas dukungan dari Pimpinan dan Anggota lembaga-lembaga negara yang bekerja extraordinary di situasi krisis akibat pandemi Covid-19. Menurut dia, situasi kriris ini harus dijadikan momentum untuk meninggalkan cara kerja yang lama.
"Kita beruntung dan berterima kasih atas dukungan dan kerja cepat dari Pimpinan dan Anggota lembaga- lembaga negara yang melakukan langkah-langkah extrordinary dalam mendukung penanganan krisis dan membajak momentum krisis untuk menjalankan strategi-strategi besar bangsa," tutur Jokowi.
Terkini Lainnya
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Kejar Ketertinggalan
Jadikan Momen Pandemi sebagai Batu Loncatan
Reformasi Sektor Kesehatan Harus Dipercepat
Indonesia Tak Hanya Cukup Bebas dari Pandemi
Pelajaran dari Krisis Pandemi Bisa Diambil
Pemerintah Terus Berusaha Bantu Rakyat
Jokowi
Pidato Kenegaraan
Corona
COVID-19
virus corona
Virus Corona COVID-19
Rekomendasi
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
Begini Modus Pelaku Korupsi Banpres Covid-19 Rugikan Negara Rp125 Miliar
Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya
OPINI: Dari Mana Asal-Usul Pandemi? Belajar dari Pengalaman COVID-19
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Anggota DPRD Lampung Tengah Ditangkap Polisi Diduga Tembak Seseorang Hingga Tewas
Pria di Tangerang Selatan Bunuh Diri, Diduga Terlilit Utang Puluhan Juta
Jokowi Yakin Prabowo Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola dengan Transparan
Ribuan Buruh Turun ke Jalan di Jakarta, Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja
Eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dinilai Bisa Berpotensi Dijerat Korupsi Selain Kasus Etika
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Berita Terkini
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Kontroversi Kontestan Ajang Kecantikan Singapura, Dirujak Warganet karena Dianggap Tak Ada yang Cantik
Bisa Kurangi Beban Rutan dan Lapas, Pidana Kerja Sosial Perlu Perhatian Khusus Pemerintah
10 Kota Ini jadi Destinasi Ekspatriat dengan Biaya Hidup Terjangkau, Indonesia Nomor Berapa?
Manchester United Makin Percaya Diri Bisa Segera Wujudkan Rekrutan Pertama di Musim Panas Ini
Ribuan Buruh Turun ke Jalan di Jakarta, Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja
Polisi Selidiki Asal Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Denny Sumargo Deg-Degan Menanti Kelahiran Anak Pertama, Ungkap Kondisi Kehamilan Sang Istri
Profil Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia Pertama yang Dinobatkan sebagai Miss Supranational 2024
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
8 Fakta Sosok Dewi Paramita, Mantan Tunangan Ibrahim Risyad Suami Salshabilla Adriani
Viral! Brian Clash of Champions Bikin Netizen Terenyuh dengan Pesan Menyentuh, Begini Isinya
7 Perusahaan di Bawah Kemenkeu Sepakat Selamatkan DAS Serayu
Undang Justin Bieber di Pesta Pranikah, Anant Ambani Putra Orang Terkaya di Asia Rogoh Kocek Segini