, Jakarta - Ledakan demi ledakan mengguncang, Kuta, Bali, 12 Oktober 2002 silam. Orang-orang berteriak ketakutan dan bergidik ngeri melihat bom memporak-porandakan Paddy's Cafe.
Korban selamat dengan langkah gontai berusaha menyelamatkan diri. Barang-barang berserakan.
Tak lama, ledakan kedua terjadi. Bom itu menghancurkan dan membakar Sari Club. Banyak korban yang tak sempat menyelamatkan diri karena ledakan ini lebih besar dari ledakan pertama. Terlebih, bangunan klub tersebut terbuat dari jerami dan kayu.
Advertisement
Satu bom lagi meledak di dekat Konsulat Amerika Serikat.
Awal November 2002, Polri mengumumkan telah mengantongi identitas sejumlah orang yang diduga kuat biang kerok bom Baliyang menewaskan 202 orang itu.
Satu per satu terduga kemudian ditangkap. Salah satunya, Ali Imron. Senin 13 Januari 2003, pelariannya berakhir.
Tepat pada hari ini, 16 tahun lalu, majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, mengganjarnya dengan hukuman penjara seumur hidup.
Majelis hakim yang diketuai Mulyani menyatakan, Ali Imron terbukti sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme. Ale, panggilan Ali Imron, dinyatakan ikut merencanakan dan meledakkan bom di Legian, Kuta, Bali.
Hukuman ini, lebih berat dari tuntutan jaksa, yakni 20 tahun.
Putusan kasus bom Bali itu tersurat pada berkas setebal 400 halaman yang dibacakan majelis hakim di Gedung Wanita Narigraha, mulai pukul 09.00 WIB, Kamis 18 September 2003.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terpidana seumur hidup teroris Bom Bali Ali Imron mengaku menyesali perbuatan ekstrem yang telah dilakukannya pada masa lalu. Alipun berbagi cerita kepada jemaah kajian Ramadan di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta Pusat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tampil Perlente
![Narapidana bom Bali, Ali Imron](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ypvCPadIHFgwSS6hGgrHJPFIWYs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1328670/original/072578800_1472127531-Ali_Imron.jpg)
Tak seperti terpidana kasus bom Bali lainnya, Ali Imron selalu tampil perlente. Dia mengenakan jas, dasi, dan sepatu mengkilap. Sementara, Amrozy, Imam, dan Ali Ghufron yang selalu berpakaian serba putih.
Dia juga tidak banyak melucu seperti Amrozy atau dingin seperti Imam Samudra dan Ali Ghufron.
Tanda-tanda perbedaan sikap Ale sudah terlihat sejak awal ditahan. Dia lah satu-satunya tersangka yang bersedia menjelaskan cara pemasangan bom di hadapan wartawan di Kepolisian Daerah Bali.
Kesan bekerja sama dengan aparat penegak hukum inilah yang menguatkan pendapat jaksa untuk menuntutnya dengan hukuman 20 tahun penjara, walau dia mengaku bersalah turut merencanakan pengeboman Sari Club dan Paddy's Cafe.
Sikapnya yang blak-blakan mengakui teror itu pula yang mengejutkan masyarakat.
Dia juga berharap tidak menginginkan para muridnya di pesantren meniru langkahnya.
Kini, dia bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan deradikalisasi. Beberapa kali dia diajak BNPT untuk menyebarkan ajaran "Stop Terorisme".
Seperti yang dilakukannya di depan jemaah kajian Ramadan di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta Pusat, 28 Juni 2016.
Pada saat itu, Ali Imron menceritakan pengalaman hingga menjadi bomber di Pulau Dewata. Perjalanan masa lalu kelam yang kini membawanya ke balik jeruji besi itu dengan lugas.
Advertisement
Menyesal
![Keluarga Korban Bom Bali Bertatap Muka dengan Ali Imron](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/TbELsvcIK4-QvTPnU03Z2j1sxno=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/946598/original/090979100_1438755186-20150805_Ali_Imron_bertemu_keluarga_korban.jpg)
Terpidana seumur hidup teroris Bom Bali I Ali Imron mengaku sangat menyesali perbuatan ekstrem yang telah dilakukannya pada masa lalu. Demi menebus itu semua, dia berharap bisa mendapatkan grasi dari pemerintah agar dapat dengan mudah bersosialisasi ke masyarakat terkait bahaya terorisme.
"Saya enggak banding. Karena akan menyakiti keluarga korban. Saya hanya mengajukan grasi. Zaman Bu Mega ditolak. Zaman Pak SBY juga. Semoga yang sekarang bisa. Pengajuan dari seumur hidup menjadi 20 tahun. Saya ingin mudah sosialisasi seperti ini tanpa sulit izin-izin. Ini tanggung jawab saya," tutur Ali Imron di Masjid Al Fataa, Jalan Menteng Raya, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
Dia tidak menampik bahwa pengeboman yang terjadi di Bali merupakan ulahnya. Bahkan, dia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mencari-cari kambing hitam terkait aksi brutal yang telah mereka lakukan.
"Jangan ragu bahwa bom itu buatan kami sendiri. Jangan sampai malah membenci lainnya tidak karuan. Menganggap itu bom dari Amerika dan sekutunya. Bukan. Itu memang kami," terang dia.
Pria yang akrab disapa Ali itu pun menjelaskan, dia dan rekan sesama teroris tidak memerlukan bantuan bahan peledak siap pakai dari negara lain. Pasalnya, mereka memiliki keterampilan untuk merakit dan membuat itu semua.
"Kenapa kami bisa buat bom? Kami ini alumni Afghanistan. Hampir 8 tahun. Kami di sana militer. Dari pistol pulpen sampai tank bisa kami bawa. Ini fakta supaya kalian ini mengerti terorisme," jelas dia.
Sebagai seorang muslim, dia juga mengakui bahwa tetap berharap agar Indonesia dapat menjadi negara Islam. Namun, dia menginginkan itu terjadi dengan cara yang membawa kemaslahatan bagi setiap elemen masyarakat.
"Mari kita jadi muslim yang benar. Yang punya niat mendirikan negara Islam monggo. Tapi dengan cara-cara yang benar menurut Alquran dan Sunah, dan Islam Rahmatan Lil Alamin," pungkas Ali.
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tampil Perlente
Menyesal
Ali Imron
Bom Bali I
Bom Bali
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Jelang Munas Desember 2024, Bamsoet: Saya Masuk Gelanggang untuk Bertarung Jadi Golkar 1
Singgung soal UKT, Megawati: Kurangi Bansos, Pendidikan Harus Gratis
Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan
Diduga Tersengat Listrik, Remaja Tewas di Cakung
Komisi II DPR: Proses Penggantian Posisi Ketua KPU Harus Dilakukan Secepat Mungkin
Megawati Kritik Utang Makin Membengkak di Zaman Jokowi: Cara Bayarnya Gimana?
Sanksi Pemecatan Mengintai Prajurit TNI yang Terlibat Judi Online
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Tugas Satgas BLBI Berburu Aset Obligor Diperpanjang hingga 2025, Ini Alasannya
Ini Alasan Pengacara Terdakwa Tol MBZ Berharap Agar Eks Dirut dan Ketua Panitia Lelang JJC Dituntut Bebas
DPR Segera Panggil KPU RI, Komisi II: Tak Bisa Presentasi Sirekap, Batalin Aja
Hujan Guyur Jakarta Siang Ini, 5 RT Banjir
Kiprah Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Raih Predikat Finalis Berbakat Berkat Permainan Musik Kecapi
81 Apk Pinjol Ilegal yang Masih Aktif dan Harus Diwaspadai Bahayanya
Bank Sentral Rusia Akui Pakai Kripto Buat Hindari Sanksi Barat
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Sunnah Terbaik pada pada Malam dan Hari 1 Muharram
Hasil Pengukuran Serentak Intervensi Stunting: 5,8 Juta Balita Indonesia Alami Masalah Gizi
Saham Kripto Gagal Ambil Celah dari Reli Sektor Teknologi
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Pemuda di Gresik Rekam Aksi Gantung Diri Melalui Handphone, Keluarga Menolak Autopsi