, Jakarta - Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) mengkumpulkan 100 orang peraih Kalpataru di berdiskusi mengenai isu lingkungan.
Wakil Ketua II YKRI, Sonny A.Keraf mengatakan, seluruh praktisi penyelamat lingkungan yang dipertemukan merupakan peraih Kalpataru dari tahun 2005 hingga 2019. Disebutkannya penerima mencakup empat kategori yakni perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan dan perlindungan lingkungan hidup.
"YKRI percaya bahwa para peraih Kalpataru ini adalah contoh nyata figur tauladan masyarakat asli Indonesia yang sarat dengan ilmu pengetahuan praktis dan pengalaman lapangan yang mumpuni. Karya nyata para peraih Kalpataru adalah aset pengetahuan yang harus senantiasa dilestarikan dan diturunkan kepada generasi selanjutnya," kata Sonny dalam acara sarasehan kalpataru di JS Luwansa, Kamis (15/8/2019).
Advertisement
Sonny berharap mereka bisa berbagi pengalaman tentang upaya penyelamatan dan perlindungan lingkungan hidup agar bisa ditiru oleh masyarakat lainnya.
"Kami berharap peraihnya menjadi insiprasi di masyarakat," ujar dia.
Sekedar informasi, Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) didirikan Megawati Soekarnoputri, pada tahun 2001 silam.
Lembaga ini fokus dalam melestarikan dan mengelola koleksi tumbuhan Indonesia untuk tujuan konservasi dan pendidikan mengenal pentingnya pelestarian hayati serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas Kebun Raya di Indonesia ke tingkat dunia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo kini telah mulai berlakukan pembayaran iuran rutin warga tidak lagi menggunakan uang tapi pembayaran iuran dapat dilakukan dengan menyetorkan sampah terpilah seperti botol minuman, plastik, kertas dan kardus, dan lain...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gerakan Mencintai Lingkungan
Saat ini, YKRI meluncurkan Gerakan Jaga Bhumi yaitu sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan masyarakat agar mencintai lingkungan dan menjaga bumi khususnya meningkatkan minat terhadap keberadaan Kebun Raya di Indonesia.
Dimana pada periode ke-1 yakni 2017 hingga 2018 telah berhasil membangun Kebun Raya Mangrove pertama di dunia yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya
"Selanjutnya periode ke-2 yaitu 2019 sampai 2020 , YKRI mendorong agar Indonesia memiliki Kebun Raya Tanaman Obat (KRTO). KRTO perlu dibangun mengingat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan Jamu ( nomor dua terbesar di dunia. Berdasarkan Riset Tumbuhan Kementerian Kesehatan RI, tercatat Indonesia memiliki sejumlah 6.000 hingga 7.500 tanaman obat," Sonny menandaskan.
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gerakan Mencintai Lingkungan
Kalpataru
Lingkungan
YKRI
TOPIK POPULER
Populer
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
KPK Sita Uang Rp22 Miliar Atas Kasus Gratifikasi Mantan Bupati Langkat
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
66.611 Jemaah Haji Sudah Terbang ke Tanah Air
HEADLINE: Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?
Polisi Ungkap Pembunuh Istri di Pulogadung Jaktim Karyawan PT KAI
Kinerja Mba Ita dalam Pengelolaan Barang dan Jasa di Pemkot Semarang Dapat Apresiasi dari Hendrar Prihadi
Amanah Goes to Campus Ajak Generasi Muda Aceh Berkreasi di Era Digital
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum