, Jakarta - EH bersyukur bisa kembali ke Tanah Air dan berkumpul bersama keluarga meski memiliki pengalaman yang sangat pahit selama berada di negara orang. Perempuan asal Tangerang itu merupakan satu dari sekian banyak korban perdagangan orang atau human trafficking dengan modus pengiriman TKI ilegal.
Pengalaman tragis itu ia ceritakan saat penyidik polisi membongkar sindikat perdagangan orang di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).
Baca Juga
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
VIDEO: Pemilu Kurdi Suriah Ditunda di Tengah Ancaman Turki
EH tak banyak berpikir saat ada agen yang datang ke rumahnya dan menawari pekerjaan di Arab Saudi dengan gaji Rp 5 juta per bulan ditambah bonus lainnya pada 2018 lalu. Dari lubuk hati, EH sebenarnya ingin bekerja di Indonesia, namun tuntutan kebutuhan ekonomi membuat dia menerima tawaran tersebut.
Advertisement
Saat itu, dia tidak memiliki cukup pengetahuan soal pemberlakuan moratorium penempatan TKI di sejumlah negara Timur Tengah. EH juga tidak menyadari dia akan menjadi korban perdagangan orang.
"Saya berangkat waktu bulan puasa. Dari berangkat ke Jakarta, terus ke Surabaya. Di sana ditampung selama dua minggu, lalu saya diberangkatkan ke Malaysia. Di sana saya bekerja tapi saya tidak digaji," ucap EH menceritakan awal penderitaannya.
Dari Malaysia, EH kemudian dikirim ke Dubai dan ditampung serta diperkirakan beberapa hari. Lagi-lagi, dia tidak memperoleh upah dari pekerjaannya itu. Dia kemudian dioper ke beberapa negara hingga ke Suriah.
"Dari sana (Dubai) saya dilempar lagi ke Turki. Di sana saya kerja selama dua minggu overtime tapi tidak digaji juga. Dilempar lagi ke Sudan. Dari Sudan saya dilempar lagi ke Suriah. Selama di Suriah saya kerja tiga bulan dan tidak dapat hasil sama sekali," katanya.
Meski bekerja tanpa upah bak seorang budak, EH tetap bertahan hingga tiga bulan di rumah majikannya. Dia tak cukup nyali melarikan diri di negara orang. Hingga akhirnya keberanian itu muncul saat teman senasibnya dari Lombok, NTB mengajaknya kabur menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suriah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
, Beijing - Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia di wilayah China Daratan terus mendatangi Kedutaan Besar RI di Bejing, setelah berhasil kabur atau sengaja 'diserahkan' oleh agen ileg...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perlakuan Oknum Pejabat KBRI Suriah
![20161209-Aktivis Sambangi Kemenaker Minta Perlindungan ABK Kapal Asing-Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FDgBgu28Eaef0LkODXkg0PHKpug=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1430930/original/050488700_1481263348-20161209-Aktivis-Sambangi-Kemenaker-Minta-Perlindungan-ABK-Kapal-Asing-Afandi-4.jpg)
Alih-alih mendapat perlindungan dari saudara sebangsanya, EH justru mendapat perlakuan tak baik dari oknum pejabat KBRI Suriah.
"Di sana saya mendapat perlakuan tidak enak dari orang Kedutaan. Di sana saya baik-baik minta pertolongan. Tapi apa jawabannya di sana? Malah mencaci maki saya. Menghina saya dan memulangkan saya ke agen," ucap EH dengan suara bergetar.
EH lantas menirukan percakapannya dengan oknum pejabat KBRI Suriah berinisial KH. Meski mendapat respons kurang baik, EH tetap mengadukan nasibnya yang tidak pernah digaji selama tiga bulan bekerja sebagai asisten rumah tangga di Suriah.
"Tidak digaji tapi tubuh kamu kan sehat, tidak kena pukul, tidak kena apa," kata EH menirukan omongan oknum pejabat KBRI Suriah yang dimaksud.
EH berharap, KBRI Suriah bisa membantu membawanya pulang ke Tanah Air. Atau setidaknya memberikan bantuan agar dirinya mendapatkan pekerjaan yang layak di Suriah.
"Enak saja. Kamu ingin pulang? Kalau ingin pulang tidak usah akting gitu deh. Kalau ingin pulang bisa tidak kamu ganti uang 8.000 dolar. Tahu tidak 8.000 dolar itu berapa? Rp 100 juta lebih. Kalau kamu bisa ngadain uang segitu saat ini juga, detik ini juga, kamu bisa pulang ke Indonesia," ujar EH kembali menirukan.
Oknum pejabat KBRI Suriah itu, kata EH, mengaku tidak memiliki wewenang mengurus kepulangannya atau membantu mencarikan pekerjaan yang layak. Bahkan oknum tersebut menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo bosan mengurus WNI di Suriah.
EH dinilai sama seperti beberapa WNI yang telah dideportasi dari Suriah dan Irak karena disinyalisasi hendak bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
"Jokowi saja sudah capek mengurusi orang-orang seperti kamu. Sudah dipulangkan, sudah tahu negara konflik, tetap saja datang lagi," katanya menirukan.
"Tapi kan Pak saya baru pertama, saya tidak tahu apa-apa, Pak," ucap EH membela.
"Halah itu mah alasan saja. Jokowi itu teh sudah lelah, sudah capek, ngurusin TKW-TKW yang tidak tahu diri. Sudah dipulangin masih saja datang. Alasan saja," ujarnya kembali menirukan.
Hingga akhirnya oknum tersebut memilih menghubungi agen yang mengirimkan EH ke Suriah. Padahal EH sudah memohon agar tidak dikembalikan ke agennya karena takut tidak mendapat solusi tapi justru perlakuan kasar.
"Saya bisa apa? Kamu kan dari negara kamu dijual. Sedikit pun kamu nerima uang, ya harus terima, resiko. Mau dipukul, mau hidup, mau mati. Intinya kamu itu dijual. Saya tidak bisa apa-apa," katanya menirukan oknum pejabat KBRI.
Advertisement
Diperkosa
![20161218-Buruh Migran Lakukan Aksi Damai di Car Free Day-Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dMMvEeN7f9HJQZzz16bKwC38j6w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1438832/original/079270800_1482035151-20161218-Buruh-Migran-Lakukan-Aksi-Damai-di-Car-Free-Day-Antonius-3.jpg)
Setelah kembali ke agen, EH justru dikirim ke Irak untuk dipekerjakan sebagai ART. Peristiwa yang tak kalah tragis menimpanya selama berada di Irak. Dia disiksa dan diperkosa oleh majikannya hingga hamil. Tak sampai di situ, dia juga difitnah hingga masuk bui.
"Kalau bukan karena orang kedutaan, kalau bukan karena dia tidak mau menampung saya, saya tidak akan terjadi seperti ini. Saya kena hukuman mati, saya disiksa, saya diperkosa, saya hamil juga di dalam sel. Saya dituduh mencuri tapi tanpa ada bukti saya dijebloskan ke penjara dalam keadaan hamil tiga bulan," ucap EH.
Dia akhirnya ditolong oleh beberapa pegiat dari organisasi migrasi internasional dibantu KBRI Baghdad, Irak. Dia akhirnya bisa pulang ke Tanah Air dan bebas dari hukuman di Irak meski tetap menyisakan luka batin yang dalam.
"Ini cukup di saya saja. Jangan sampai ada yang lain lagi yang berangkat ke Timur Tengah. Terutama saya ingin ngomong, saya tidak sakit hati, tidak dendam, tapi masih berbekas. Kalau bukan orang kedutaan (KBRI Suriah) saya nggak bakal terjadi begini," ucap wanita yang mengaku setahun menjadi korban human trafficking di negara orang itu menandaskan.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap seorang tersangka bernama M Abdul Halim Herlangga alias Erlangga. Dia merupakan agen yang memberangkatkan ratusan TKI secara ilegal, termasuk EH. Polisi juga masih memburu pelaku lainnya dalam jaringan tersebut.
Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 4 UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO dan Pasal 81 UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 15 miliar.
Terkini Lainnya
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
VIDEO: Pemilu Kurdi Suriah Ditunda di Tengah Ancaman Turki
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perlakuan Oknum Pejabat KBRI Suriah
Diperkosa
Suriah
Human Trafficking
Perdagangan Orang
TKI
Rekomendasi
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
Kedubes AS di Lebanon Diserang Kelompok Bersenjata, Satu Pelaku Ditangkap
Arab Saudi Tunjuk Dubes Pertama untuk Suriah Sejak 2012
Ibu Negara Suriah Didiagnosis Leukemia Myeloid Akut
Jenazah Presiden Iran dan Rombongan Telah Diidentifikasi, Tak Perlu Tes DNA
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
TOPIK POPULER
Populer
Patuhi Putusan Praperadilan, Polda Jabar Segera Bebaskan Pegi Setiawan
Ganjil Genap Jakarta Senin 8 Juli 2024: Pelat Ganjil Dilarang Melintasi 26 Jalan Ini
Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Imbas Cuaca Ekstrem, Ratusan Pohon Tumbang Selama 2022-2023 di Jakarta
Polisi Tangkap Bacaleg DPRD Kota Tangerang Sri Antika Terkait Kasus Narkoba
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
Bos Hutama Karya Minta PMN Rp 13,8 Triliun dari Anggaran Tahun 2025
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya Cek Langsung Suroan di Madiun, Pastikan Berlangsung Aman dan Damai
Tersandung Masalah Emisi, General Motors Didenda Rp 2,3 Triliun
Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan
Harga Gas Murah di Bawah USD 6 per MMBTU Dilanjutkan, Industri Keramik Semringah
Jokowi soal Keppes Pemindahan IKN Belum Diteken: Melihat Situasi Lapangan
6 Potret Raffi Ahmad Makan Bareng Gibran Rakabuming Raka, Singgung Silaturahmi Buka Pintu Rezeki
LG Ajak Orang Indonesia Sebarkan Optimisme lewat Media Sosial
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Nasib Tragis Gadis Belia di Flotim, Dicekoki Miras Lantas Digilir 12 Pria Selama Dua Hari
PSI Jakarta Timur Usulkan 6 Nama Cagub DKI Jakarta, Ada Nama Ridwan Kamil dan Putra Nababan
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
SKK Migas dan Raksasa Minyak Italia Bangun Taman Buah di IKN
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum