, Jakarta - Banyak jawara asal Betawi yang berjuang melawan penjajah, seperti si Pitung dan Sabeni. Ternyata, di luar nama itu ada juga jawara asal Senen, Jakarta Pusat, yang mungkin kurang dikenal di kalangan umum, yakni Kapten Syafi'ie atau Bang Pi'ie.
Perjuangannya bukan hanya mengamankan keamanan wilayah Jakarta dan sekitarnya, tapi juga ikut berjuang melawan kolonial Belanda.
Melalui organisasi yang ia pimpin bernama Cobra pada 1950-1960, Bang Pi'ie membuat kepolisian tidak kerepotan meladeni aksi kejahatan. Pada masa liberal itu Jakarta dan sekitarnya aman.
Advertisement
Alkisah, nama organisasi yang banyak beranggotakan para pejuang kemerdekaan sekaligus anak buah Bang Pi'ie pada masa revolusi fisik itu, berasal dari film.
Seperti diceritakan putranya, Asmawai Syafi'ie, dalam buku Robin Hood Betawi, pada awal 1950 di bioskop Rex--kini sudah menjadi pertokoan dekat Terminal Senen, diputar film berjudul Darna.
Film Filipina yang menjadi box office di Jakarta kala itu banyak menampilkan ular cobra. "Kebetulan waktu itu banyak juga ikut dalam sebuah orkes Melayu yang juga dinamakan Cobra," kata Asmawi.
Bang Pi'ie dibesarkan di Senen dan sejak muda memang sudah disegani di pasar tertua di Jakarta ini. Bang Pi'ie mengumpulkan para jawara dari berbagai tempat di Jakarta, bukan saja yang berasal dari Betawi.
Boleh dibilang di Pasar Senen semua jawara atau preman berada di bawah pengaruhnya. Mereka menganggap Bang Pi'ie pemimpinnya.
Pasukan Istimewa
Pada saat Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan, Bang Pi'ie mengumpulkan para jawara. Mereka diajak bergabung dalam Pasukan Istimewa (PI) yang langsung di bawah komandonya.
Berbagai pertempuran dilakukan pasukan ini di berbagai tempat di Jakarta yang sedang bergolak melawan pasukan Belanda, NICA. Banyak serdadu Belanda dan kaki tangannya yang mati di tangan Bang Pi'ie dan pasukannya.
Seperti dalam pertempuran di wilayah Jakarta Pusat antara lain belakang bioskop Rex, bioskop Rialto--yang kini bernama Gedung Wayang Orang Senen, Kwitang, dan Gang Sentiong.
Setelah penyerahan kedaulatan pada awal 1950 karena banyak anggotanya yang tidak mendapat tempat di TNI, Bang Pi'ie menghimpun para pejuang kemerdekaan itu dalam organisasi Cobra.
Pada masa itu, pria bernama Imam Syafi'ie itu yang berpangkat kapten merupakan perwira yang diperbantukan di Komando Militer Kota Besar Djakarta Raya (KMKBDR).
Di organisasi Cobra, Bang Pi'ie mendidik anggotanya dengan disiplin. Anggota yang melakukan kejahatan akan ditindak tegas, dengan terlebih dulu menanyakan alasan dia berbuat kejahatan.
Jika alasan anggotanya melakukan kejahatan karena tidak memiliki pekerjaan dan modal, maka Bang Pi'ie pun memberikan modal usaha. Untuk itu, Bang Pi'ie tak segan-segan meminta bantuan tauke Tiongkok.
Namun, bila anggota tersebut sudah mendapat bantuan modal kembali melakukan kejahatan, Bang Pi'ie tak akan memberi ampun.
"Biasanya bapak akan memukulnya dengan buntut ikan Pari yang berduri tajam dan bergerigi. Hukuman ini lebih baik bila dibandingkan kalau ayah memukul dengan tangan, apalagi tangan kirinya yang merupakan pukulan maut," ujar Asmawi.
"Tidak peduli orang sekuat apa pun, dia tidak akan tahan menghadapi pukulan tangan kiri bapak," dia menambahkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dekat Ulama
Apa yang dikatakan Asmawi dibenarkan H Irwan Syafi'ie, orang yang pernah dekat dengan Bang Pi'ie. Keberhasilan Cobra membantu aparat keamanan mengamankan Jakarta, tak lepas dari pendekatan Bang Pi'ie. Termasuk kedekatannya dengan ulama, yang pada kala itu tokoh yang disegani di Betawi.
"Saat itu banyak toko dan tempat hiburan di Jakarta yang menempatkan foto Syafi'i. Biasanya foto jago Betawi ini diletakkan di dekat meja kasir," ujar Irwan.
Adanya foto Bang Pi'ie biasanya merupakan jaminan toko tersebut tidak ada yang berani mengganggu. Tapi jangan kira menumpas kejahatan di Jakarta kala itu tidak rawan. Apalagi dalam keadaan negara darurat perang (SOB). Dalam keadaan ini Bang Pi'ie ditugaskan mengamankan Ibu Kota dan sekitarnya.
Para preman di Jakarta pada masa itu benar-benar tidak berkutik dengan keberadaan organisasi Cobra. Seperti seorang yang kehilangan atau kecopetan di suatu tempat, ia dapat mengadukan ke tokoh masyarakat setempat. Lebih-lebih terhadap para ulamanya.
Pada masa itu memang hubungan antara ulama dengan para jagoan tidak konfrontatif. Bahkan, banyak jawara Betawi yang mendapat ilmu kanuragan dari para ulama.
Kedekatan Bang Pi'ie dengan para ulama dapat dilihat dari hubungannya dengan Majelis Taklim Kwitang.
"Bapak sering ke pengajian setiap Ahad pagi," ujar Asmawi, yang juga tokoh Betawi itu.
Meskipun sampai akhir hayatnya belum sempat menjalankan rukun Islam kelima, Bang Pi'ie sudah memberangkatkan belasan temannya ke Tanah Suci.
Advertisement
Menteri Keamanan Nasional
Menurut Asmawi, sang ayah yang merupakan anak Betawi kelahiran Pejaten, Jakarta Selatan, dan besar di Senen disebut-sebut juga pernah menikahi bintang film cantik era 1950-1960, Ellya Rosa.
Lulus Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SSKAD) 1958 dengan pangkat Letkol, Syafi'ie yang memiliki 16 anak sering mengawal perjalanan Presiden Sukarno.
Oleh Bung Karno, Bang Pi'ie pernah ditawari jabatan Komandan Cakrabirawa, tapi ia menolak. Mungkin karena keberhasilannya mengamankan Kota Jakarta, pada 24 Februari 1966, Bang Pi'ie oleh Bung Karno dilantik sebagai Menteri Pertahanan Nasional dalam Kabinet Dwikora yang disempurnakan.
Namun, setelah kabinet ini dibubarkan Soeharto melalui Supersemar pada 11 Maret 1966, Bang Pi'ie diburu. Semua tempat tinggalnya dan keluarganya selalu diperiksa. Bang Pi'ie kemudian ditahan tanpa pengadilan.
Ketika dibebaskan dari tahanan militer, Bang Pi'ie sakit parah hingga mengembuskan napas terakhir pada 9 September 1982 pada usia 59 tahun.
Terkini Lainnya
Dekat Ulama
Menteri Keamanan Nasional
Kapten Syafi'i
Bang Pi'ie
Jawara Betawi
Jakarta Tempo Dulu
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Masih Dalami Kasus Penembakan Warga oleh Anggota DPRD Lampung Tengah
Kampanye Jaga Kesehatan, Amanah Ajak Ratusan Wanita Aceh Pound Fit
Bocah di Tangsel Diduga Jadi Korban Pelecehan Teman Sepermainan
BPK Beri Predikat WTP ke LKPP 2023, Jokowi: Ini Bukan Prestasi, tapi Kewajiban
Pegi Setiawan Segera Bebas dari Tahanan Usai Penetapan Tersangka Tidak Sah
Anggota DPRD Lampung Tengah Ditangkap Polisi Diduga Tembak Seseorang Hingga Tewas
Pria di Tangerang Selatan Bunuh Diri, Diduga Terlilit Utang Puluhan Juta
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Berita Terkini
Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan, Persidangan Kasus Korupsi Berlanjut
Ladies, Coba 5 Langkah Ini Menjadi Perempuan yang Mandiri Finansial
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Tanggal Terbaik Puasa di Bulan Muharram Menurut Buya Yahya, Paling Utama
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Ibrahim Risyad Menikahi Salshabilla Adriani Pakai Beskap Motif Sulur, Simbol Cinta Tumbuh Bersemi
Korban Terakhir Longsor Blitar Ditemukan, Tim SAR Dibubarkan ke Satuan Masing-Masing
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
13 Ide Ice Breaking MPLS Seru, Penghilang Kebosanan Siswa di Masa Orientasi
Kantongi Izin CEOR Minas, Pertamina Tancap Gas Dongkrak Produksi Blok Rokan
Viral Video Firli Bahuri Main Bulutangkis Bareng The Minions, Ini Kata Pengacara
Pendiri Twitter Lirik Bitcoin Buat Gantikan Dolar AS