, Jakarta - Kedua tangan Sriah menyilang mengapit kain samping yang membopong badan Ulfi Silviana di punggungnya. Bopongan itu tak jua dilepaskan Sriah, meski Ulfi sudah berusia 3 tahun. Ibu berusia 28 tahun itu terus menggendong Ulfi ke mana pun pergi. Itu pula yang terjadi saat tim , menemuinya di sekitar rumahnya di Dataran Dieng, pada awal Agustus 2016. Tanpa lelah, Sriah terus mengendong putri kecilnya yang berambut gimbal itu.
Ulfi merupakan satu di antara anak-anak berambut gimbal yang ada di Dataran Dieng. Tubuhnya lemas lantaran sering sakit-sakitan. Kerap kali, dia merengek kepada ibunya. Kondisi ini sudah berlangsung hampir satu tahun. Sriah percaya penyakit dan perilaku manja tersebut hadir lantaran gembel--sebutan masyarakat setempat untuk rambut gimbal--yang dimiliki anaknya.
Advertisement
Sriah menceritakan, mulanya ia sempat khawatir dan membawa Ulfi ke puskesmas. Maklum, putrinya sakit hampir satu bulan. Panasnya tak juga reda meski sudah lama terjadi. Tak dinyana, dokter yang menangani Ulfi berujar, si buah hati tengah mengalami fase tumbuhnya rambut gimbal. “Awalnya panas, dibawa ke puskesmas. Lalu kata dokter, gembel-nya mau tukul (tumbuh),” ucap Sriah.
Peristiwa itu dialami hampir seluruh anak saat akan menjadi anak gimbal. Warga Dieng menyebut mereka sebagai anak bajang alias anak titipan. Naryono, pemangku adat di Dieng, menuturkan, rambut gimbal merupakan ciri khas dari Dieng. Rambut tersebut hadir begitu saja. Anak-anak berambut gimbal ini punya ciri khas tersendiri dibanding anak lain. Yakni manja dan rewel.
Dua ciri ini tampak jelas pada sosok Ulfi. Suara Ulfi terus merengek kepada Sriah. Ia pun tak mau turun dari gendongan ibunya. Kemanjaan Ulfi tampak saat tim mengajak dirinya bermain. Sesekali, ia memperlihatkan wajahnya, lantas kembali bersembunyi di balik punggung sang ibunda.
Ini berbeda dengan anak-anak lain yang tak mengalami kegimbalan. Mereka bermain tanpa perlu ditunggui atau didampingi orangtunya. Anak-anak yang tak punya rambut gimbal itu pun tampak aktif dan lebih ceria. Sehingga, mereka lebih banyak bermain tanpa perlu diawasi orangtua.
Meski berbeda dari anak yang tak gimbal, Sriah sudah tak terlalu resah. Ia meyakini, anaknya segera sembuh. Musababnya, pemangku adat akan menghelat ritual ruwatan pemotongan rambut gembel yang dihelat dalam Festival Dieng. “Karena nanti sudah enggak berat lagi badannya. Karena kan ini (rambut gimbal) berat,” ucap Sriah menuturkan pengalamannya setelah diruwat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memotong Rambut Gimbal
Pengalaman Sriah menjalani ruwatan pemotongan rambut dipercayai warga Dieng sebagai satu-satunya jalan untuk ‘mengobati’ rambut gimbal. Naryono menceritakan, akan terjadi perbedaan jika anak gimbal sudah menjalani proses ruwatan pemotongan rambut. Perbedaan tersebut akan tampak jelas dan dirasakan orangtua si anak gembel. Menurut dia, anak yang belum dicukur melalui proses ruwatan atau tasyakuran umumnya manja dan rewel. Namun, dua sifat itu hilang dengan sendirinya setelah rambut gimbal itu dicukur dan dibersihkan. Proses pemotongan rambut ini yang dipercaya sebagai cara efektif untuk ‘menyembuhkan’ kerewelan yang hadir karena rambut gimbal.
Meski begitu, proses penyembuhan ini tak begitu saja dilakukan. Naryono menyebut, ada syarat yang harus dipenuhi orangtua agar penyembuhan itu bisa terlaksana. Syarat tersebut adalah anak gimbal harus terlebih dahulu dimandikan, kemudian disediakan sesajen untuk menjamin keselamatan tasyakuran. Lantas yang terpenting, kata Mbah Naryono, kesiapan si anak untuk dicukur dan mempersiapkan permintaan anak bajang.
“Karena gembel-nya yang minta. Bukan anaknya yang minta,” ucap Naryono. Lelaki 65 tahun ini pun menjelaskan, jika proses pemotongan tidak dilakukan secara ritual, rambut gimbal akan kembali tumbuh. “Kalau kayak begitu, prihatin orang tuanya. Sakit-sakitan, panas, kejang-kejang.”
Prapto Yuwono, pengajar Program Studi Nusantara dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesiam mengatakan, masyarakat Dieng memiliki pemahaman tradisional yang bersandar pada kepercayaan akan hal gaib. Kepercayaan ini diwujudkan melalui ruwatan pemotongan rambut. Ritual ini sekaligus sebagai penghormatan terhadap tradisi yang telah ada sejak generasi sebelumnya.
Masyarakat Dieng, Prato melanjutkan, juga menjadikan upacara ini sebagai introspeksi dan keikhlasan diri. Introspeksi dan keikhlasan ini, kata Prapto, menjadi poin penting dalam proses penyembuhan anak gimbal. Sebab dalam prosesnya, upacara pemotongan rambut harus diikuti dengan permintaan si anak. “Kalau orangtuanya tak memenuhi permintaan ya enggak bisa (hilang gimbalnya),” kata Prapto.
Ahli genetika dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Suratsih, memberikan pandangan lain dari perspektif ilmiah. Menurut dia, rambut gimbal yang muncul pada berbagai generasi masyarakat Dieng merupakan bagian dari pewarisan genetika yang terjadi secara alami. Penelitian Suratsih terhadap fenomena di Dieng pada 2008 membuktikan karakteristik rambut gimbal muncul lantaran persilangan antara dua gen yang dimiliki orangtua si anak. Proses persilangan ini menguatkan gen pembawa rambut gimbal. Penguatan gen rambut gimbal ini bisa dilacak hingga tiga generasi di atasnya.
Dengan demikian, Suratsih menyebut, rambut gimbal tersebut sejatinya tak perlu disembuhkan. Lantaran, kemunculan rambut gimbal merupakan proses ekspresi gen yang sifatnya sementara. Ini dikarenakan, gen yang diturunkan bersifat autosomal resesif. Sehingga, memungkinkan ekspresi gen berhenti pada jangka waktu tertentu. Berhentinya ekspresi gen dalam jangka waktu tertentu itulah, Suratsih, melanjutkan yang menyebabkan
“Kalau saya melihatnya, sudah saatnya tidak keluar. Saya masih melihat itu dalam durasi umur tertentu. Bukan karena ruwatannya. Contohnya kalau ada anak yang belang biru sampe berapa tahun, setelah itu hilang. Jadi itu bukan fenomena magic,” kata Suratsih.
Terkini Lainnya
Memotong Rambut Gimbal
Anak Gimbal Dieng
Dieng Culture Festival
Anak Bajang
Autosomal Resesif
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Pasca Serangan Siber ke PDNS, Menko Polhukam Sebut Layanan Masyarakat Sudah Berjalan Normal
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Generasi Melek Politik Diskursus Kebijakan Transportasi Atasi Kemacetan
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Jelang HUT ke-17, Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia Ziarah ke TMP Kalibata
Cedera Kaki Sejak 1980, Mengapa Prabowo Baru Operasi Sekarang?
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia