, Dubai - Al Fahidi Historical Neighbourhood eksis untuk memamerkan sisi lain Dubai yang tidak hanya soal gedung-gedung pencakar langit. Berjalan di antara bangunan tidak terlalu tinggi sewarna lempung membuat saya menghidupkan imaji akan negeri 1.001 malam.
Memperkuat nuansa itu, saya dan rombongan berkesempatan menyambangi Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Centre of Cultural Understanding (SMCCU) yang masih berlokasi di area tersebut. Setelah masuk melalui pintu kayu besar, saya semata lega karena bisa menghalau sengatan panas suhu Selasa siang, 24 Oktober 2023, yang mencapai 35 derajat Celcius.
Dengan masih memegang kipas portabel, saya duduk bersama yang lain menunggu sesi "Cultural Meals." Sekitar 15 menit kemudian, kami berpindah ke taman tengah rumah, yang katanya sudah berusia 200 tahun. "Syukurlah sudah ada kanopi," batin saya karena semula berpikir kami akan makan di ruangan semi outdoor.
Advertisement
Setelah dipersilakan melepas sepatu, kami duduk berjajar beralas bantal cukup empuk. Kipas portabel baru saya masukkan kembali ke tas ketika Khawla Al Muflahi, customer service executive SMCCU, memulai sesi di siang itu. Kopi lokal pun tersaji seiring perkenalan di awal program.
"Cultureal Meals" pada dasarnya meliputi program keramahtamahan yang membuat pengunjung bisa menikmati sajian tradisional UEA sambil diperkenalkan pada budaya lokal. Komunikasinya tidak berjalan satu arah, karena ada sesi tanya jawab.
Jamuan makan siang itu dimulai dengan menyajikan kopi lokal. Dibanding kopi Indonesia, kopi UEA berwarna lebih muda, dengan rasa kunyit yang tidak mungkin tidak terasa. Menurut saya, kopinya justru hanya terasa di pangkal lidah, tidak sebegitu kuat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tradisi Minum Kopi
Khawla menjelaskan, "Tuan rumah biasanya akan meminum (kopi) terlebih dahulu untuk menunjukkan bahwa itu tidak beracun, tapi jelas, hari ini kita tidak perlu khawatir tentang hal itu. Secara tradisional, kopi disajikan pertama pada orang tertua di ruangan atau yang paling dihormati, lalu bergerak dari kanan ke kiri."
Ia memaparkan bahwa kopi UEA selalu disajikan dalam cangkir kecil dan dituang hanya sampai setengah. "Kami ingin tamu nyaman saat memegang cangkir, karena kalau diisi sampai penuh, jari Anda akan terbakar. Dengan cara ini juga kami memberitahu Anda untuk tinggal lebih lama," ujar dia.
"Karena kopinya sedikit, kami secara tidak langsung memberi tahu Anda bahwa ini tidak cukup. Jadi mintalah kopi lagi pada putaran kedua, ketiga, dan seterusnya," imbuhnya. "Tapi kalau saya mengisi cangkir kopi Anda sampai penuh, itu tandanya cepat minum kopi Anda dan keluar dari rumah saya."
Dulu, sebut dia, warga setempat mempekerjakan teman tuli untuk menyajikan kopi, terutama saat berdiskusi bisnis atau politik, untuk memastikan tidak ada informasi yang bocor. "Tapi sekarang, orang yang menyajikan kopi adalah pria termuda di ruangan. Jadi, perempuan tidak melayani laki-laki, tapi laki-laki bisa melayani perempuan," paparnya.
Ia juga menjelaskan gestur terkait tradisi minum kopi. Khawla berkata, "Karena sebaiknya tidak menyela perbincangan, seseorang biasanya mengulurkan tangan jika ingin meminta kopi lagi. Bila sudah tidak mau lagi, goyangkan cangkir, namun pastikan itu sudah kosong. Jika masih ada sisa, tutup cangkir dengan tangan, jadi penyaji kopi tidak menambah kopi."
Advertisement
Ragam Kuliner Lokal
Khawla kemudian menjelaskan sajian makan siang yang disiapkan. Ada chicken biryani, yang sebenarnya masakan India, namun "versi kami memakai rempah berbeda," sebutnya. Lalu, ada machboos yang disebut hidangan lokal berupa nasi yang dimasak dengan banyak bumbu dan kaldu.
Machboos, yang sepertinya disajikan dengan daging domba muda, jadi menu favorit saya! Bumbu rempahnya sopan di lidah dan aromanya keluar seiring gigitan. Jadi, bukan makanan yang bumbunya langsung meledak-ledak ketika disuap. Ada juga hidangan vegetarian, dan juaranya adalah lugaimat.
Menurut saya, rasa makanan penutup ini mirip kue cucur, hanya saja isiannya berwarna kuning. Dari penjelasan Khawla, warna tersebut didapat dari saffron, rempah yang dikenal berharga mahal dan umum didapati di berbagai sajian khas Timur Tengah.
Lugaimat sebenarnya enak dimakan polos, tapi bila ingin menambah rasa manis, Anda bisa mencocolkan saus berbahan kurma sebagai pelengkap. Lugaimat nyatanya cukup mudah ditemui, karena disajikan setiap hari saat sarapan di hotel dan di banyak restoran di seantero kota.
Di sela-sela makan, tanya jawab tetap berlanjut. Salah satunya Khawla menjawab serba-serbi desain bangunan lokal. Ia menjelaskan, rumah-rumah di UEA semula dibuat dari koral. "Karang kan berlubang, jadi udara bisa masuk dan bersirkulasi," sebut dia.
"Jadi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, jika cuaca sangat berangin, mereka akan menghilangkan gipsum yang menutupi dinding dan membuat angin masuk. Jadi, ini akan sangat membantu suhu (di dalam ruangan). Satu-satunya masalah adalah tidak ada peredam suara. Jika bertengkar, semua orang dapat mendengar Anda," candanya.
Desain Bangunan untuk Turunkan Suhu
Penggunaan koral sebagai material rumah akhirnya jadi ilegal pada 1970-an. "Rumah-rumah ini dibangun sejak 200 tahun lalu, dan saat itu mereka belum punya pengetahuan (tentang bahaya lingkungan dari pengolahan koral secara bebas)," sebutnya.
Lebih lanjut, Khawla juga menjelaskan sistem pendingin udara alami melalui menara angin. Ia memaparkan, "Jadi, menara ini berada di atas kamar tidur utama. Sebagai informasi, kamar tidur utama biasanya merupakan ruangan terkecil. Karena semakin kecil ruangannya, semakin mudah untuk menjaganya tetap dingin."
"(Menara angin) memiliki dinding bersilangan di bagian dalam. Bentuknya seperti tanda X. Jadi ke arah mana pun udara masuk, itu akan turun ke bawah, lalu udara panas naik," sebutnya, seraya menambahkan bahwa menara angin bisa menurunkan suhu hingga 10 derajat Celcius.
"Jadi, kalau suhu di luar 40 derajat (Celsius), di dalam bisa 30 derajat Celcius," ujar dia. "Namun, pembangunannya sangat mahal. Jadi, Anda mungkin hanya punya satu. Jika lebih kaya, Anda mungkin dapat punya dua (menara angin)."
Pada dasarnya, Anda bisa bertanya apapun terkait tradisi dan agama lokal. Beberapa peserta menanyakan cara duduk laki-laki dan perempuan, bahkan konsumerisme di Dubai. Program ini bisa Anda ikuti dengan reservasi lebih dulu di laman cultures.ae dan membayar 145 dirham (sekitar Rp626 ribu) per orang.
Selain SMCCU, Al Fahidi Historical Neighborhood juga menawarkan berbagai atraksi lain, termasuk Coffee Museum, di mana Anda juga akan disajikan kopi racikan lokal. Keluar-masuk gang kecil bak labirin, Anda juga bisa menemukan sisa puing dinding kota.
Setiap sudutnya, menurut saya, menyenangkan secara visual. Belum lagi bersih dan cukup banyak tempat sampah. Dijelaskan bahwa bangunan-bangunan di sini memang tidak dibangun simetris, supaya ketika hari panas, bayangannya bisa jadi tempat berteduh saat berjalan.
Jadi, tertarikah menjelajah wajah oldskool Dubai?
Terkini Lainnya
Tradisi Minum Kopi
Ragam Kuliner Lokal
Desain Bangunan untuk Turunkan Suhu
SMCCU
SMCCU Dubai
Uni Emirat Arab
wisata budaya
Dubai Economy & Tourism
Objek Wisata di Dubai
Dubai
travel
Kopi Lokal
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Cetak Prestasi Tertinggi untuk Indonesia
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Dinilai Gandeng Penjahat Seksual, Kolaborasi Terbaru Jennie BLACKPINK dengan Adidas Dikritik
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Lindungi Ubur-ubur Tak Menyengat, Danau Kakaban di Derawan Akan Jadi Zona Dilarang Berenang
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
6 Potret Pernikahan Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad, Terpaut Usia 7 Tahun
Memupuk Sukma dengan Senam Tera
Penjualan Bitcoin NFT Turun 48%, Kini di Bawah Ethereum
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan secara Daring, Cek Linknya
Kisah Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru kepada Nabi Khidir
Timnas Indonesia PUBG Mobile Siap Taklukkan IESF World Esports Championship 2024 Riyadh!
Chand Kelvin Resmi Nikahi Dea Sahirah: Yang Dinanti Terwujud Juga
Metro Sepekan: Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
6 Fakta Menarik Gunung Sawal di Ciamis yang Dihuni Populasi Macan Tutul Langka
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan