, Jakarta - Makam Ragasemangsang, yang berlokasi di tengah jalan di Purwokerto, menarik perhatian warga jagat maya. Lewat sebuah utas di akun Twitter, @mwv_mystic, yang diunggah Minggu, 15 Mei 2022, lokasi tidak biasa dari makam ini menarik atensi.
"Di tengah pertigaan jalan di Purwokerto, terdapat makam yang diberi nama 'Makam Ragasemangsang' atau jika diartikan berarti 'Tubuh yang Tergantung,'" tulis akun tersebut. "Konon, di sini dahulu terdapat sebuah pohon tempat eksekusi prajurit sakti Diponegoro yang hanya bisa dib*nuh dengan cara digantung."
Kicauan yang sudah mengumpulkan lima ribu likes ketika artikel ini ditulis kemudian menimbulkan pertanyaan, benarkah demikian? Merujuk laporan kanal Regional , makam ini benar-benar ada.
Advertisement
Baca Juga
Letaknya berimpitan langsung dengan Kompleks Pendopo Bupati Banyumas, tepatnya di Kelurahan Sokanagara, Purwokerto Utara. Bentuknya disebut mirip dengan benteng kuno. Bangunannya berukuran sedang, sekitar 2,5 x 1,5 meter persegi, dengan tinggi 180 sentimeter itu berdiri di persimpangan jalan.
Meski berada di tengah kota, kesan angker makam tersebut disebut tetap terasa. Pintu kecil berukuran 70 sentimeter dengan atap melengkung berada di dinding selatan makam. Sementara, dinding barat dan timur terdapat semacam lubang intai.
Bagian atap tertutup rapat oleh cor yang dibangun saat era Kolonial. Mengintip ke dalam makam keramat di tengah jalan tersebut, saat itu dilaporkan ada kembang tujuh rupa yang dialasi kertas koran.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Misteri Makam Keramat Ragasemangsang yang Tak Bisa Dipindah dari Tengah Jalan Kota Purwokerto
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tidak Bisa Dipindah?
![Makam Keramat Ragasemangsang yang berada di tengah jalan. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Tidak terhitung upaya pemerintah setempat untuk memindah makam keramat yang disebut mengganggu lalu lintas tersebut. Namun, usaha pemindahan makam tua itu selalu gagal. Pemborong, bahkan petinggi daerah disebut bermimpi bertemu "penghuni makam" yang tidak mau dipindah.
Risiko bagi pemindah makam pun besar. Konon suatu ketika, seorang pekerja pingsan mendadak ketika menggali di seputaran area makam keramat di tengah jalan itu. Beberapa lain diceritakan sakit mendadak, bahkan sampai meninggal dunia.
Warga setempat bernama Karto Suwito bercerita tidak diketahui pasti kapan makam itu dibangun. Yang pasti, sejak zaman penjajahan Belanda, bangunan itu telah ada.
Makam ini juga dikeramatkan. Para petinggi negeri yang ingin naik jabatan hingga bakul warung yang ingin dagangannya laris kerap bertapa, bersemedi, atau sekadar menaburkan bunga dan meletakkan sesaji di tempat ini. Pengeramatan makam ini tidak lepas dari mitologi yang berkembang di tengah masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.
Advertisement
2 Versi Cerita
![Pintu untuk masuk para peziarah yang hendak bertapa, bermeditasi atau hanya sekadar meletakkan sesaji. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Karto Suwito, yang tinggal kurang dari 100 meter dari makam di tengah jalan ini, menyebut setidaknya ada dua versi cerita tentang makam keramat tersebut. Versi pertama, makam keramat tersebut adalah makam seorang tokoh sakti bernama Ragasemangsang. Saking saktinya, Ragasemangsang hanya bisa mati jika bagian tubuhnya dipotong jadi beberapa bagian.
Bagian tubuhnya kemudian sama sekali tidak boleh menyentuh tanah. Karena itu, tubuhnya harus digantung agar tak menyentuh tanah. Suatu hari, Ragasemangsang bertarung melawan seorang tokoh antagonis bernama Kyai Pekih. Ternyata, Kyai Pekih adalah tokoh yang juga memiliki kesaktian serupa.
Dalam pertarungan itu, Ragasemangsang berhasil mengalahkan Kyai Pekih. Tubuh Kyai Pekih lalu digantung di pohon beringin yang saat itu tumbuh di sekitar petilasan Ragasemangsang.
"Jadi, ini adalah makam Kyai Ragasemangsang yang dulunya adalah petilasan. Dulunya, Kyai Pekih tubuhnya digantung di pohon dekat sini," Suwito bercerita.
Versi kedua, pada masa zaman penjajahan, terjadi peperangan di Purwokerto. Beberapa hari kemudian, ditemukan sesosok jasad "menyangsang" di pohon beringin besar. Kemungkinan, tubuh yang ditemukan itu adalah jasad pejuang yang bersembunyi ketika terluka dalam perjuangan. "Kemudian dimakamkan di sini," tuturnya.
Cagar Budaya
![Sesaji dan bunga tujuh rupa di dalam makam. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Versi lainnya diceritakan Kukuh Hasan Surya, seorang warga Mersi, Purwokerto. Berkebalikan dari cerita versi Karto Suwito, Kukuh justru mendengar bahwa Ragasemangsang adalah tokoh antagonis.
Ceritanya, Ragasemangsang adalah penjahat, garong, dan bromocorah yang kerap membuat onar. Namun, ia sakti sehingga tidak ada yang bisa mengalahkannya. Ia hanya bisa mati jika tubuhnya digantung tanpa menyentuh tanah.
Lantas, seorang lakon protagonis bernama Kyai Pekih mengalahkan Ragasemangsang. Tubuhnya kemudian digantung di pohon beringin yang letaknya berada di dekat alun-alun. Ragasemangsang dimakamkan di bawah pohon beringin yang kini jadi jalan.
"Kyai Pekih sendiri dimakamkan di pemakaman di Jalan Pekih, barat Alun-alun. Jadi, makam Kyai Pekih memang ada," Kukuh menjelaskan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda dan Olahraga Budaya dan Pariwisata Banyumas saat itu, Deskart Sotyo Jatmiko, tidak bisa memastikan mana versi cerita yang benar. Namun, ia memastikan bahwa cerita-cerita itu berkembang di tengah masyarakat sejak zaman dulu.
Pihaknya disebut mengajukan bangunan makam Ragasemangsang sebagai cagar budaya. "Kami mengkaji cerita-cerita yang berkembang di tengah masyarakat. Kemudian, ada kemungkinan untuk mengajukan makam Ragasemangsang sebagai cagar budaya," ia menyebutkan.
Terlepas dari benar tidaknya beragam cerita yang berkembang di tengah masyarakat, ia pun mengakui bahwa masyarakat Jawa, termasuk Banyumas, dilingkupi mitologi-mitologi yang membawa pesan atau nilai tertentu. Bangunan makam itu, misalnya, yang telah jadi artefak ratusan tahun dan saksi bisu perkembangan sebelum pendopo kabupaten dipindah dari Banyumas ke Purwokerto. Sebab itu, makam Ragasemangsang dianggap pantas jadi cagar budaya.
![Infografis Prosesi Pemakaman Pangeran Philip. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/IdTDtRbBt_ZPw36m2HeWp9s5g1M=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3430947/original/027850100_1618564513-Infografis_prosesi_pemakaman_pangeran_philip.jpg)
Terkini Lainnya
Kembali Aktif di Instagram, Joanna Alexandra Perlihatkan Suasana Ziarah ke Makam Suaminya
Kalina Oktarani Ziarah ke Makam Ibunda Bareng Pacar Baru, Spekulasi Minta Izin Nikah Lagi Mencuat
6 Potret Joanna Alexandra Ziarah ke Makam Raditya Oloan, Berusaha Tegar
Tidak Bisa Dipindah?
2 Versi Cerita
Cagar Budaya
Purwokerto
Makam Viral
Makam di Tengah Jalan
Makam di Tengah Jalan Purwokerto
travel
Makam Ragasemangsang
Makam Keramat
benteng kuno
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Cetak Prestasi Tertinggi untuk Indonesia
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Kepolisian Bakal Blokade Jalan 4 Hari demi Pernikahan Mewah Anant Ambani dan Radhika Merchant, Warga Mumbai India Ngamuk
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
Lindungi Ubur-ubur Tak Menyengat, Danau Kakaban di Derawan Akan Jadi Zona Dilarang Berenang
3 Resep Praktis Menu Serba Kulit Tahu dari Odeng hingga Sup yang Lezat Menggugah Selera
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon, Diperkirakan Bisa Serap Emisi Karbon hingga 150 Ton per Tahun
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Jimly Soal Anwar Usman Gugat Putusan MKMK ke PTUN: Salah Alamat
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Penampilan Barry Likumahuwa Project Reunion feat Teddy Adhitya Hibur Pengunjung Pertamina Weekend Fest 2024
Selidiki Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana di Cipayung, Polisi Buru Pria Ini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie