uefau17.com

Inovasi Barbershop Tarik Pelanggan di Masa Pandemi Covid-19, Cukur Rambut Bayar Sesukanya - Lifestyle

, Jakarta - Barbershop, termasuk pula salon, termasuk yang sangat terdampak di masa pandemi Covid-19. Sektor usaha ini terkena pembatasan lantaran dianggap bukan sektor esensial dan kritikal. Meski begitu, kreativitas terus dikembangkan demi menarik pelanggan.

Salah satu barbershop menawarkan jasa cukur rambut dengan bayaran sesukanya. Captain Barbershop yang berdiri sejak 2015 itu membuka salah satu cabang untuk dikenakan promo yang berlaku mulai 15 Agustus--15 September 2021.

Untuk mendapatkannya, pelanggan diminta mengikuti akun Instagram mereka, memberi rating di Google Review, dan membayar secara nontunai. Promo tersebut hanya berlaku di cabang PIK Elang Laut.

"Ratingnya tanpa paksaan, nggak harus bintang lima. Kalau jelek ya bilang jelek, kalau bagus ya bilang bagus. Buat apa sih? Buat evaluasi tim manajemen kita kalau ada yang kurang baik," ujar Yogi Ang, Chief Marketing Officer (CMO) Captain Barbershop, kepada , Kamis, 26 Agustus 2021.

Para kapster akan melayani beragam model rambut. Promo ini juga berlaku untuk paket grooming, yaitu cukur, keramas, pijat sebentar, dan styling pomade.

Menurut Yogi, promo itu rutin dilakukan saat pihaknya membuka cabang baru. Namun, di masa pandemi, cara ini dilakukan untuk mempertahankan pemasukan para tukang cukur.

"Kita percaya sih ya, apalagi niat baik karena banyak sekali tukang cukur yang terkena dampaknya gitu. Ya kita membuka lapangan kerja," tambah Yogi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penerapan Prokes

Yogi mengaku barbershop yang dikelolanya kini memiliki 45 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Jawa Barat. Pekerjanya sekitar 170--180 kapster dengan target utama adalah laki-laki.

Di masa pandemi, ia tak menampik pendapatan usahanya turun sekitar 20--30 persen. Karena itu, ia pun mengubah strategi dengan fokus kepada kepuasan pelanggan dibandingkan omset.

"Di masa pandemi uang atau keuntungan itu kita nomor duakan yang paling pertama itu adalah kepuasan customer," ujar Yogi.

"Customer sekarang lagi butuh apa sih, oh keamanan dari covid. Jadi, kita atur semua yang di barbershop itu steril," tambahnya.

Terkait hal itu, ia menyatakan barbershop dikelola dengan menerapkan protokol kesehatan. Semua kapster wajib divaksinasi Covid-19. Peralatan cukur juga harus disterilisasi sebelum dipakai ke setiap pelanggan. Petugas juga wajib menggunakan jubah cukur sekali pakai atau berbahan kain yang nantinya langsung dicuci.

Sementara, calon pelanggan yang bisa dilayani adalah yang bisa menunjukkan bukti vaksinasi. Mereka juga akan dicek suhu saat masuk.

"Pelanggan juga diwajibkan untuk menggunakan masker selama berada di Captain Barbershop," tambah Duwi Aulia selaku Marketing Communication Captain Barbershop.

 

 

3 dari 4 halaman

Dimonitor CCTV

Yogi menambahkan, pihaknya konsisten memonitor penerapan protokol kesehatan itu lewat pemantauan CCTV agar standardisasi terjaga. Jika tidak mengikuti standar, para kapster nantinya terkena pelanggaran.

Ke depan, Captain Barbershop akan menguatkan sisi edukasi kepada barberman dan pelanggan. Utamanya berkaitan dengan gaya cukur rambut untuk pria. Edukasi akan dilakukan melalui media sosial..

Selain itu, Captain Barbershop pun menyediakan Training Center dan sekolah cukur untuk mengembangkan skill barberman. Pusat pelatihan itu dibantu pelatih lulusan London demi menghasilkan standar kemampuan yang sama.

"Tujuannya apa, ketika kita punya SDM yang bagus bisnisnya juga pasti bagus. Kedua, kalau misalkan mereka tidak kerja di kita pun, selama bisnis salon, barbershop makin maju di Indonesia, otomatis Captain pun pasti maju," ujar Yogi. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

4 Jenis Potongan Rambut

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat