, Jakarta - Banjir Barabai memang menjadi peristiwa yang sangat membekas di awal tahun 2021. Meluapnya air di hulu sungai, menyebabkan kerusakan infrastruktur berupa jembatan, bangunan dan akses jalan. Banyak masyarakat yang menjadi korban musibah banjir tersebut, salah satunya Fahruzi yang merupakan warga Barabai asli.
Fahruzi mengaku banjir tersebut merepotkan para warga dengan ketinggian air di jalan hampir satu hingga satu setengah meter. Bahkan di beberapa area, banjir meluluhlantakkan tempat tinggal bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Kelumpuhan ekonomipun terjadi di Barabai. Tinggal di pengungsian dengan segala keterbatasan, membuat masyarakat menangisi musibah yang datang ke desa mereka.
Berdasarkan sejarah kota Barabai, pada banjir kali ini merupakan banjir yang terparah. Meski diakui Fahruzi pada tahun-tahun sebelumnya sering juga terjadi banjir dan dalam setahun itu terjadi satu hingga enam kali, biasanya akan memuncak di bulan keenam.
Advertisement
Baca Juga
“Kerusakan alam di Barabai akan makin terjadi, bila praktek illegal logging tidak dihentikan. Mereka menebang pohon besar-besaran tanpa peduli mengenai akibatnya, ditambah lagi curah hujan yang ekstrim seperti kemarin akan semakin memperparah kondisi,” terang Fahruzi.
Faktor kerusakan alam akibat praktik illegal logging (pembalakan liar) dan meluasnya pengambilan batu dan tanah juga dibenarkan oleh Rahma, salah satu penduduk desa yang melihat mirisnya penebangan hutan yang makin banyak terjadi., hingga mengakibatkan banjir yang terjadi di awal tahun ini lebih besar dibandingkan banjir besar yang terjadi tahun 2013.
“Saya pernah dengar cerita tentang sejarah banjir di masa lampau Barabai, tapi hanya sebatas mendengar dari cerita-cerita orang tua. Yang saya alami banjir bandang kayak gini nih pernah 2013 gitu kan, tapi gak sebesar yang tahun ini,” kata Rahma yang merupakan warga asli Barabai yang menjadi saksi banjir kemarin.
Meski banjir yang melanda merusak dan membuat masyarakat tinggal di tempat pengungsian, tapi bantuan pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta cepat datang dan mengantisipasi dengan segala kemungkinan di lapangan. “Bantuan cepat datang dari pusat dengan makanan yang tidak kekurangan, vitamin, dan pakaian. Tapi untuk bantuan tenda pemukiman memang menunggu waktu karena terhalang daerah yang rusak dan tidak bisa dilalui,” kata Rahma.
Banjir Barabai juga tidak lepas dari kondisi alamnya, dimana illegal logging yang merajalela. “Seperti yang saya lihat sih salah satunya banyaknya penebangan pohon, sehingga banjir tahun ini dahsyat. Kalo dulu banget penebangan tidak sebanyak ini dan gak pernah juga terjadi banjir bandang selama saya lihat, meskipun kabar dan cerita orang tua pernah terjadi banjir bandang pada zaman dahulu. Kala uterus menerus penebangan ilegal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Barabai akan tenggelam” ungkap Rahma.
Sejauh ini memang banyak masyarakat mengakui bahwa penebangan-penebangan pohon yang terjadi, seringkali menjadi mata pencaharian bagi segelintir orang.
“Saya lihat penebangan itu dilakukan segelintir orang dengan alasan sebagai mata pencaharian mereka, ada juga yang mengambil pohon-pohon tersebut untuk mendirikan rumah. Meski yang mereka tebang itu pohon yang besar, tapi harusnya mereka menanam kembali dan jangan dibiarkan menjadi gundul. Mereka tidak memiliki tanggung jawab pada alam, sehingga membuat alam juga murka dengan kejadian musibah ini. Tanggung jawab ini yang harusnya dimiliki bagi siapapun yang memanfaatkan alam dengan memberikan kompensasi pada alam,” urainya.
Rahma berpendapat bahwa perlu adanya tata kelola sumber daya alam yang baik di Barabai yang memang sangat diharapkan masyarakat. Selain itu, masyarakatpun perlu diberikan kesadaran dan informasi tentang daerah rentan bencana, hingga mereka tidak boleh lagi mendirikan bangunan ataupun rumah tinggal di area-area yang cenderung merusak tatanan alam maupun area yang rawan bencana.
Masyarakat perlu adanya informasi tentang daerah yang rentan di saat bencana datang. Langkah-langkah tata kelola Sumber Daya Alam yang baik perlu dilakukan, agar alam tidak terus-menerus dirusak dan hutan dibuat gundul,” harap Rahma.
Rahma bersyukur, saat ini sudah ada gerakan “Save Meratus” untuk menyelamatkan wilayah hutan agar tidak terjadi terus menerus penebangan liar dan penambangan liar yang tak berizin serta yang bersifat merusak alam dengan semena-mena.
“Meskipun pemerintah daerah serta DPRD setempat telah memutuskan untuk menjaga kawasan hutan disekitar Barabai, terutama kawasan Meratus, dengan melarang aktivitas pertambangan, namun sangat disayangkan praktek-praktek yang tidak bertanggung jawab seperti illegal logging dan penambangan liar masih saja tetap terjadi sampai saat ini”, terang perempuan yang aktif mendampingi para peneliti ini.
Harapan yang dibangun Fahruzi dan Rahma adalah harapan sebagian besar masyarakat Barabai. Diperlukan kesadaran masyarakat secara luas dalam memanfaatkan alam dengan benar demi kemaslahatan masyarakat banyak.
Terkini Lainnya
BNPB Sebut Total Kerusakan dan Kerugian Banjir Kalsel Mencapai Rp1,127 Triliun
Kemenag Salurkan Bantuan dari ASN untuk Korban Banjir Kalsel
Polisi Tangkap 8 Pelaku Pembalakan Liar di Majalengka
Illegal Logging
Pembalakan Liar
Banjir Kalimantan Selatan
Copa America 2024
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
Populer
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
Betrand Peto Suntik Filler Dagu, Diklaim Bikin Wajahnya Jadi Maskulin
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Top 3 Berita Hari Ini: Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia
3 Resep Nanas Goreng, Camilan Lezat Mudah Dibuat untuk Temani Santai Akhir Pekan
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Euro 2024
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Megawati Singgung Politik Pragmatis: Ambisi Kekuasaan Mengalahkan Suara Hati
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Doa Awal Tahun Baru Islam 1446 Hijriah dan Keutamaannya, Baca Ba’da Maghrib Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Nonton Series Anime Fairy Tail: 100 Years Quest di Vidio, Petualangan Baru yang Spektakuler
Jelang Munas Desember 2024, Bamsoet: Saya Masuk Gelanggang untuk Bertarung Jadi Golkar 1
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Wall Street Melesat, Indeks S&P 500 Tembus Level Tertinggi Baru, Ini Pendorongnya
Cuaca Besok Minggu 7 Juli 2024: Langit Pagi Cerah Berawan Bakal Payungi Jabodetabek
AIPKI: Pemberhentian Dekan FK Unair Tidak Hargai Kebebasan Akademik dan berdampak negatif
4 Zodiak yang Paling Suka Traveling, Jadi Tidak Ragu Jika Liburan Bersama Mereka
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Kapolda Metro: Problemnya Server Judi Online Banyak di Luar Negeri, Mati Satu Tumbuh Dua