, Jakarta - Sempat sementara tutup, sederet destinasi wisata sudah kembali beroperasi di masa transisi kenormalan baru. Dalam praktiknya, protokol kesehatan wajib diberlakukan demi menjaga kesehatan, serta keamanan pengunjung, pihak pengelola, serta karyawan.
Pertanyaan besarnya, seberapa efektif praktik ragam prosedur ini di destinasi wisata dalam menekan transmisi COVID-19? Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak COVID-19 Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema mengatakan, bukan keputusan instan untuk membuka sebuah destinasi wisata.
"Sebelum pembukaan, proses pra-kondisi sudah dijalankan. Ada edukasi, sosialisasi, dan simulasi. Bila sudah buka dan dideklarasikan, berarti yakin semua pihak telah menjalankan (protokol kesehatan) dengan baik," katanya saat dihubungi , Kamis, 6 Agustus 2020.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, dalam pelaksanaannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Astindo Pauline Suharno menuturkan, sanksi pelanggaran protokol kesehatan seharusnya diberlakukan untuk memberi efek jera. Kendati, tak dipungkiri Pauline bahwa ada kekhawatiran akan terjadi gelombang kedua, bahkan ketiga penyebaran virus corona baru.
"Kembali lagi, harus disiplin menerapkan protokol CHS (Cleanliness, Health and Safety) akan sangat membantu," ucapnya lewat pesan, Jumat, 7 Agustus 2020.
Ari menyambung, bakal tetap ada pemantauan dan evaluasi secara berkala. "Jadi, semisal ada pelanggaran protokol kesehatan atau ditemukan klaster baru, bisa melakukan pembatasan lebih ketat, bahkan penutupan," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pandemi corona memaksa berbagai destinasi wisata ditutup tak terkecuali wisata Candi Borobudur di Jawa Tengah. Setelah ditutup hampir 4 bulan, wisata Candi Borobudur mulai dibuka jalani tahap uji coba selama 2 minggu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pilih Wisata Alam
![[Fimela] Traveling di Bulan Maret](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/RvMgEIciWwxOQAdts8m7rRvosYY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2756726/original/078766500_1553089089-Ubud__Bali.jpg)
Ari menjelaskan, di masa pra-kondisi. setiap daerah yang berniat membuka kembali destinasi wisata harus menyiapkan ragam tindakan. Yang paling utama, imbuhnya, adalah ketersediaan layanan kesehatan. "Rumah sakit dan tenaga kesehatan standby. Jadi, bila ditemukan kasus, bisa langsung melakukan tindakan pada orang dan mereka yang ada di lingkungannya," tutur Ari.
Meminimalisir risiko, kata Ari, tak bisa semata bergantung pada regulasi, namun juga kesadaran masyarakat. Dalam berwisata, Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pelancong untuk menghindari kerumunan karena akan sulit menjaga jarak aman.
"Pilih destinasi wisata alam. Lalu, untuk panduan teknis melaksanakan protokol kesehatan yang sudah dipisahkan berdasarkan unit usaha, ada buku panduan yang bisa diunggah di laman resmi Kemenparekraf," ujarnya.
Pihaknya pun mengatakan siap melakukan pendampingan bagi berbagai pihak terkait praktik protokol kesehatan sesuai unit usaha di cangkupan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sedangkan, Pauline berpesan untuk sementara waktu, siap-siap repot dan kurang nyaman dengan berbagai adaptasi kebiasaan baru. "Misal, masuk kamar hotel, harus semprot disinfektan di semua permukaan, makan buffet diambilkan, lalu tempat rekreasi dibatasi jam operasional dan kapasitasnya," ungkapnya.
Advertisement
Belum Waktunya Pariwisata Massal
![Ilustrasi traveling](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qOP4qLQw-R4QSr5dZallZiP_yZI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2554631/original/023073800_1545541866-Holly_Mandarich.jpg)
Travel writer sekaligus photographer, Agustinus Wibowo, beranggapan bahwa sekarang belum saatnya membuka pariwisata massal. "Karena efeknya ke ekonomi akan lebih besar ke depan, seandainya wabah di destinasi wisata sampai merebak lagi," ungkapnya lewat pesan, Rabu, 5 Agustus 2020.
Jadi, bukan tanpa pariwisata sama sekali, melainkan jangan dulu mendorong pariwisata secara massal. "Pariwisata dengan jumlah kecil berbiaya tinggi bisa jadi solusi untuk mengangkat ekonomi," imbuh penulis buku Selimut Debu tersebut.
Agustinus menyontohkan praktik seperti yang dilakukan Thailand dan Maladewa, di mana terdapat pulau-pulau khusus untuk turis. Lalu, mereka pun harus tinggal di hotel mewah sebagai bagian dari proses karantina, tak bercampur dengan warga lokal.
Penulis asal Lumajang, Jawa Timur ini berharap, pemerintah bisa lebih fokus ke masalah kesehatan, yakni tes dan pelacakan lebih masif, juga menggunakan AI untuk pelacakan lebih akurat. Kemudian, mengendalikan pemberitaan di media sosial karena sekarang semakin banyak orang menyepelekan atau meremehkan bahaya COVID-19.
"Suara-suara yang meragukan COVID-19 dibiarkan bebas berkeliaran, akibatnya masyarakat bingung dan tidak disiplin. Dalam keadaan rendahnya kedisiplinan masyarakat lalu membuka pariwisata, itu sangat berbahaya. Apalagi, jika wabah sampai merebak di daerah-daerah destinasi wisata yang fasilitas kesehatannya tidak memadai," ucap Agustinus.
Ekonomi Alternatif
![Kafein dan Konsumsi Obat-obatan Tertentu](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/r0ZMfCfOOApnSpsqR9CQIHKr8sE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3103769/original/008710800_1587019727-beans-black-coffee-caffeine-coffee-894695.jpg)
Agustinus berpendapat, bagi masyarakat di daerah pariwisata yang belum memungkinkan dibuka lagi, ia menyarankan pemerintah mendorong ekonomi alternatif supaya tak 100 persen bergantung pada sektor pariwisata. "Promosi produk lokal yang dipadukan dengan virtual tour bisa jadi solusi," tuturnya.
Upaya mendorong geliat ekonomi lokal di masa tanpa turis pun sudah dilakukan Sebumi. Founder Sebumi Iben Yuzenho Ismarson, menjelaskan, pihaknya menggagas program pelatihan bagi para pelaku wisata usai gempa Lombok pada 2018.
"Karena destinasi wisata belum bisa buka dan tidak ada turis juga pastinya saat itu, kami coba kasih pelatihan. Mereka punya kebun kopi, tapi sudah lupa berkebun kopi yang baik. Akhirnya saat itu juga donasi mesin roasting," ungkapnya lewat sambungan telepon, Kamis, 6 Agustus 2020.
Hingga kini, kelompok binaan Sebumi sudah jadi kopi roaster. "Mereka menjual dan menerima jasa roasting kopi juga," tutur Iben.
Pelatihan ini sendiri masuk dalam tahap recovery yang dicanangkan. Pelatihan ini pun diikuti peserta Rinjani Coffee Trip, di mana peserta di luar Desa Senaru, tempat pelatihan dilakukan, bisa mengenal kopi lebih dalam.
![Ilustrasi laptop | Pixabay](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/j93YDa4gJQrtZLOTqC3GFTBuYHc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3201778/original/059611800_1596779087-pexels-pixabay-159760.jpg)
Pihaknya pun menggelar virtual tour untuk terus melanjutkan edukasi publik, sekaligus memberi pemasukan pada pramuwisata lokal. "Konsep virtual ini membuat kami bisa menjangkau audiens lebih luas. Kalau trip dengan format konvensional paling 12 orang. Tapi, secara virtual, audiensnya tidak pernah di bawah 100 setiap sesi," ucapnya.
Dengan materi yang matang, pihaknya memanfaatkan medium audio, visual, narasi, bahkan puisi. Pengalaman virtual dihadirkan lewat kamera 360 derajat dan google earth. Sensasinya pun dibuat semirip mungkin seperti sedang melakoni perjalanan.
"Kami memang mau meraih lima indra peserta. Makanya ada efek suara malam, pagi, tambahan suara lain supaya merasa benar-benar, seperti misalnya, ada di jalur pendakian," ucap Iben.
Terkini Lainnya
Istana Jelaskan Alasan TNI Dilibatkan dalam Penegakan Hukum Protokol Kesehatan
Produsen Kondom Aroma Rendang Resmi Masuk Indonesia dengan Membawa Pesan Kesehatan
Al Ghazali Bagikan Potret Kenangan Bersama Maia Estianty, Ahmad Dhani, dan 2 Adiknya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pilih Wisata Alam
Belum Waktunya Pariwisata Massal
Ekonomi Alternatif
Cerita Akhir Pekan
Protokol Kesehatan
Destinasi Wisata
travel
New Normal
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Cetak Sejarah, Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra Raih Gelar Miss Supranational 2024
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
3 Resep Praktis Menu Serba Kulit Tahu dari Odeng hingga Sup yang Lezat Menggugah Selera
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
6 Potret Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Cetak Prestasi Tertinggi untuk Indonesia
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Jimly Soal Anwar Usman Gugat Putusan MKMK ke PTUN: Salah Alamat
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Penampilan Barry Likumahuwa Project Reunion feat Teddy Adhitya Hibur Pengunjung Pertamina Weekend Fest 2024
Selidiki Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana di Cipayung, Polisi Buru Pria Ini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya