uefau17.com

Desa di Spanyol Larang Warganya Makan Permen Karet dan Keripik Kentang demi Cegah Corona - Lifestyle

, Jakarta -  Pandemi corona Covid-19 masih belum berlalu meski sudah memasuki era normal baru. Sejumlah negara di dunia, termasuk Spanyol, masih berusaha keras untuk mengatasi persoalan wabah COVID-19 yang bertambah tiap harinya.

Bahkan, negara yang sebelumnya telah "bebas" dari virus mematikan itu masih perlu waspada akan ancaman gelombang kedua dan ketiga yang bisa terjadi kapan saja. Demi mencegah hal tersebut, sebuah desa di Spanyol melarang penduduknya untuk makan permen dan makanan ringan lainnya di depan umum.

Larangan ini berlaku bagi para penduduk Desa Deleitosa yang berada tidak jauh dari Kota Caceres, Spanyol. Lalu, apa kaitannya dengan pandemi corona?

Seperti dilansir dari laman Mirror, Wali Kota Deleitosa Juan Pedro Dominguez mengatakan hal tersebut dilakukan karena pihaknya khawatir tentang adanya gelombang kedua dari virus corona.

"Di masa normal baru ini, kita semua harus belajar untuk hidup dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk menghentikan penyebaran virus. Kita juga harus menghormati orang lain, karena faktanya pelanggaran peraturan menempatkan semua orang dalam bahaya," tuturnya.

Dominguez menambahkan, anak-anak yang saling berbagi makanan ringan, seperti permen karet atau keripik kentang punya risiko penularan virus tersebut.

"Kami tentu memperbolehkan anak-anak untuk memakan permen dan keripik mereka, tapi itu bukan hal yang disarankan untuk dilakukan saat ini. Untuk alasan kesehatan dan pencegahan penyebaran virus kami menetapkan larangan ini," sambungnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Larangan Minum Alkohol

Dengan kebijakan tersebut, Deleitosa jadi desa pertama di Spanyol yang melarang penduduknya untuk makan makanan ringan di depan umum. Sebelumnya, mereka juga telah melarang penduduknya minum alkohol di depan umum.

Selain itu, penduduk juga dilarang melakukan segala aktivitas yang berisiko menyebabkan keramaian dan melanggar aturan jarak sosial. Deleitosa merupakan rumah bagi sekitar 700 orang penduduk. Desa Deleitosa mencatat ada 16 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Pemerintah setempat tidak mau kecolongan jelang liburan musim panas. "Kami mengalami musim panas yang tidak biasa di depan kami. Saat waktu untuk reuni dan liburan tiba, kami tidak bisa melakukan semua yang kami inginkan," tutup Dominguez.

Sampai berita ini ditulis, kasus positif COVID-19 di Spanyol tercatat lebih dari 283.000. Pasien sembuh sebanyak 150.000 dan yang meninggal dunia 28.441 orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat