, Yogyakarta - Pemandangan berupa deretan ruko. hotel, maupun mal yang berjejal di pusat kota Yogyakarta perlahan berganti. Perjalanan ke Desa Sendari, Cebongan, Sleman, dipenuhi rindang pohon, jalanan tak terlalu besar, tapi masih mulus, serta panorama rumah-rumah penduduk bernuansa desa.
Berbelok ke arah kiri, keluar dari jalan tak terlalu lebar, terdapat bangunan dengan dominasi pemakaian bambu berdiri di tengah hamparan sawah dan kebun. Di depannya, lengkap dengan maskot berupa patung, tertulis Omah Kecebong.
Semilir angin, serta lantunan lagu kentara bernuansa Jawa, menemani ketika menikmati welcome drink berupa minuman tradisional. Puas melihat bagian depan, arahan selanjutnya adalah untuk berganti busana memakai kebaya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam berganti pakaian, bakal ada pekerja yang merupakan warga sekitar, sigap membantu meilitkan kain hingga jadi bawahan, merapikan pemakaian kebaya, tepatnya kebaya kutubaru, dan menata penggunaan selendang sebagai aksesori.
"Dari hanya 10 (setel kebaya-kain), kebaya di Omah Kecebong sekarang sudah ada 200 (pasang kebaya-kain)," kata Pemilik Omah Kecebong Hasan Prayogo di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Penggunaan kebaya untuk perempuan dan beskap bagi lelaki sengaja diusungkan, lantaran saat mendirikan Omah Kecebong di tahun 2015, fokus Hasan adalah melestarikan budaya Jawa, termasuk soal busana. "Berbusana Jawa berarti kan bisa berbudaya sembari wisata," ucapnya.
Lantaran penunjung Omah Kecebong beragam, mulai dar pelancong dalam maupun luar negeri, pengenalan kebaya jadi berada dalam skala lebih luas. Tak hanya orang Jawa saja, bahkan bukan semata penduduk Indonesia.
Setelah selesai, sesi foto di beberapa lokasi jadi kegiatan selanjutnya. Terdapat ragam properti pendukung untuk menambah kesan pedesaan dalam frame, mulai dari dipan, bakul, cangkir teh terbuat dari tanah liat, sampai mesin jahit jadul.
Saksikan Videp Pilihan di Bawah Ini:
Kebaya tak hanya pantas digunakan dalam acara seremoni. Anna Maria dan sekumpulan perempuan yang tergabung dalam Chatra Kebaya menunjukkan bahwa kebaya juga pantas jadi pakaian sehari-hari. Tetap bergaya sambil menunjukkan identitas kebangsaan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Guest House
![Wisata Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/01Pp0nh7sZfLo8GbyVuqkO__CKs=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2996510/original/019824400_1576367738-2.JPG)
Puas berfoto-foto di beberapa spot, termasuk di depan rumah joglo, diajak berkeliling guest house yang masih berada dalam kompleks kawasan wisata Omah Kecebong. Konsisten, nuansana santai nan asri pedesaan masih mendominasi di seksi ini.
Saat berkeliling, para fotografer dan videografer yang jasanya masuk dalam paket wisata tetap dengan setia menemani, serta mengabadikan berbagai momen. "Guest house total ada empat jenis," jelas Hasan.
Mereka adalah Omah Antik, Omah Lawas, Omah Gladak, dan Omah Bambu. Setiap jenis omah punya fasilitas sama. Yang membedakan hanya di ukuran kamar yang bisa disesuakan dengan jumlah penginap.
![Wisata Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/peYxw2GpENbkrJfQOnJKy92T3bc=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2996522/original/084549900_1576370722-5.JPG)
Fasilitas penunjang penginapan sendiri beragam, mulai dari single bed, double twin bed, dan double bed, lalu ada pula kamar mandi pribadi, AC, TV layar datar, dan jaringan WiFi, dengan harga sewa mulai dari Rp650 ribu per malam.
Setelah berkeliling area guest house, agenda selanjutnya, di mana merupakan salah satu ciri khas Omah Kecebong, yakni naik gerobak sapi. "Saya sengaja adakan gerobak sapi supaya bisa menggali potensi lokal. Itu bukan punya saya pribadi, melainkan kerja sama dengan paguyuban," kata Hasan.
Pasal, gerobak sapi selama ini hanya muncul dalam perayaan tertentu saja dengan frekuensi jarang. Belum ada keseriusan pemerintah dalam pelestariannya membuat Hasan tergerak menjadikan gerobak sapi sebagai salah satu daya tarik Omah Kecebong, di samping sebagai upaya pengenalan budaya warisan leluhur tersebut.
Aktivitas naik gerobak sapi biasanya berlangsung selama 45 menit berkeliling jalan di sekitar Omah Kecebong. Puas berjalan-jalan dan melihat pemandangan sekitar, waktunya mengisi perut. Liwetan dengan berbagai lauk khas kampung sudah menunggu di atas meja.
![Wisata Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IQ-eq52HfO2O96sWKcBL4QyNRDE=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,285,0)/kly-media-production/medias/2996511/original/054060200_1576367793-3.JPG)
"Kami punya yang khas di sini namanya tumis lompong. Ada juga keripik lompong. Lompong itu sendiri merupakan batang talas," Hasan menjelaskan. Ditambah beragam sajan sambal, termasuk sambal terasi, santapan masakan ala rumahan ini jadi sangat sedap.
Bersama nasi, terdapat pilihan lauk berupa ikan asin, urap, sayur asam, tempe orek, bebek goreng, ayam kremes, karedok, serta tak ketiggalan tumis lompong yang jadi primadona. Ditambah, berbagai buah sebagai pencuci mulut.
Advertisement
Pilihan Paket Wisata
![Wisata Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0S3OY-8NkCL7yqBnrF-teh9VSxY=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2996512/original/001340800_1576368018-4.JPG)
Serangkaian kegiatan tersebut merupakan salah satu paket wisata yang ditawarkan di Omah Kecebong. Dalam kunjungan, Anda sebenarnya bisa memilih beberapa tawaran berisi kegiatan berbeda.
Mulai dari berbusana Jawa-berkuliner ndeso, bergerobak sapi-berkuliner ndeso, berbusana Jawa-bergerobak sapi-berkarya-berkuliner ndeso, berbusana Jawa, hingga berbusana Jawa-bergerobak sapi.
Juga, ada beberapa aktivitas seru lain, seperti edu games berupa permainan tradisional, edukasi, belajar holtikultura, fun games, tanam padi, jelajah alam pedesaan dengan gerobak sapi, juga belajar membuat wayang dan membatik.
Pasal, awalnya Omah Kecebong hanya jadi tempat Hasan menjual tanaman-tanaman langka yang dimiliki. Melihat potensi wisata wilayah sekitar, ekspansi berbagai aktivitas di sini mulai berlangsung pada 2015. "Sampai sekarang lahan kami sudah 2,5 hektare untuk ragam kegiatan di Omah Kecebong," tuturnya.
Harga yang ditawarkan akan berbagai macam paket wisata tersebut beragam, mulai dari Rp150 ribu. Total, Omah Kecebong sekarang sudah bisa menampung kunjungan 500 orang dalam satu grup.
Di sampng pelestarian budaya Jawa, termasuk dalam mengenakan kebaya, memberdayakan warga sekitar jadi salah satu agenda Omah Kecebong yang masih akan terus berlangsung. Jadi, tertarik berkunjung?
Terkini Lainnya
Cerita Akhir Pekan: Awal Kehadiran dan Masa Depan Kebaya di Indonesia
Titiek Soeharto dan Prabowo Potret Bersama Saat Acara Melaspas
Potret Kahiyang Ayu Berkalungkan Seekor Ular
Saksikan Videp Pilihan di Bawah Ini:
Guest House
Pilihan Paket Wisata
Kebaya
Wisata Yogyakarta
Omah Kecebong
wisata budaya
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Beda Gaya Nagita Slavina dan Selvi Ananda Saat Nongkrong Bareng, Hijab Istri Raffi Ahmad Jadi Sorotan
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Pahami Risiko Operasi Hidung yang Diduga Dijalani Mahalini
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Son Ye Jin Buka-bukaan Alasan Bersedia Dinikahi Hyun Bin
Pemandangan Langka bagi Turis, Penjaga Gerbang Istana Buckingham Inggris Menangis Saat Bertugas
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
Margot Robbie Hamil, Pakai Crop Top Pamer Perut Buncit Saat Liburan di Italia
Kakek Nenek yang Merawat Cucu di Swedia Kini Berhak Dapat Tunjangan Cuti Berbayar
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Curhatan Via Vallen Setelah Ayahnya Meninggal Dunia, Duka Akibat Kehilangan Tak Pernah Bisa Hilang
Dana Pensiun jadi Solusi Putus Rantai Generasi Sandwich