, Jakarta - Wisata konservasi sudah jadi bagian dari cangkupan besar pariwisata dalam negeri. Wisata ini adalah untuk melindungi yang sudah lama tampak atau sebagai bentuk antisipasi tempat-tempat yang tengah memperkenalkan diri.
Kawasan konservasi khususnya taman nasional memiliki begitu banyak potensi wisata yang harus dan perlu dikembangkan demi mendatangkan wisatawan yang kehadirannya dapat mensejahterakan kawasan konservasi itu sendiri maupun masyarakat yang berada di sekitar kawasan konservasi.
Kunjungan wisatawan dan berkembangnya kawasan wisata tentu ada pengaruh bagi masyarakat sekitar. Lalu, bagaimana kehidupan mereka yang tinggal di sekitar kawasan wisata konservasi, terutama di kawasan Indonesia Bagian Timur?
Advertisement
Baca Juga
Sebagai sebuah kabupaten di Provinsi Papua Barat, Tambrauw memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Zona pariwisata ini dibagi menjadi dua, Blue Wonder dan Green Wonder.
Blue Wonder merupakan potensi pariwisata yang berada di sekitar pesisir pantai meliputi peninggalan tank perang dunia ke II, habitat burung cendrawasih, pulau dua, serta pantai Jeen Womom yang menjadi habitat terbesar penyu belimbing.
Sementara itu, Green Wonder merupakan potensi pariwisata di sekitar pegunungan yang meliputi Bukit Sontiri dengan fenomena ribuan jaring laba-laba di pagi hari, mata air panas War Aremi, pemandangan matahari terbit di distrik Miyah, panorama air terjun Anenderat, serta pengamatan Cendrawasih dan satwa lainnya.
Dengan kekayaan flora dan fauna tersebut, Tambrauw kini dijadikan sebagai kabupaten konservasi. Istilah kabupaten konservasi sendiri mulai didengungkan oleh Gabriel Asem, saat terpilih menjadi Bupati Tambrauw pada 2011.
Menurut David Sambhazy dari Dinas Pariwisata Tambrauw, masyarakat termasuk antusias dan mendukung kehadiran kawasan wisata konservasi di daerah mereka. Sebagian dari mereka juga ada yang bekerja di dalam kawasan wisata. Sayangnya, masih belum ada berbagai fasilitas pendukung yang sebenarnya sangat penting.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kurang Aliran Listrik
Alam yang cantik ternyata kurang diimbangi dengan ketersediaan listrik yang masih terbatas. "Jadi ada beberapa daerah di Tambrauw yang sudah mulai punya listrik, walau cuma malam saja menggunakan genset. Tapi sebagian wilayah justru belum mendapat aliran listrik," ungkap David, saat dihubungi , 11 Oktober 2019.
Wilayah-wilayah tersebut adalah Keibar, Sausapor, Amberbaken, dan Fef. Di luar wilayah itu, Tambrauw masih gelap gulita di malam hari.
Menurut David, listrik menyala 12 jam dari pukul 18.00-06.00 WIT. Kalau di Sausapor siang ada PLTA, malam ada PLTD. Selain itu, sinyal internet masih kurang bagus dan baru ada di beberapa daerah saja.
"Kalau sinyal internet sudah masuk ke Sausapor, kalau di Fef baru pemasangan kabel optik," ujar Abraham. Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan menambahkan beragam fasilitas dengan pihak-pihak terkait. Bukan hanya untuk kepentingan wisatawan, tapi juga untuk penduduk sekitar.
"Kita tentu berharap kemajuan kawasan wisata termasuk wisata konservasi, juga bisa mengangkat kehidupan masyarakat sekitar. Salah satunya lewat aliran listrik, yang mudah-mudahan bisa segera bertambah dalam waktu tidak lama lagi," tutur David.
Persoalan yang hampir sama juga dialami oleh masyarakat di kawasan wisata konservasi Arfak yang juga berada di Provinsi Papua Barat. Salah satu kawasan wisata konservasi di daerah ini adalah Pengunungan Arfak (Pegaf).
Advertisement
Pemberdayaan Masyarakat Arfak
Menurut Yonas Savor dari Dinas Pariwisata Manokrawi Selatan pada , 12 Oktober 2019, persoalan terbesar mereka adalah keterbatasan listrik dan akses jalan yang masih kurang. Selain itu, masih belum banyak tempat penginapan termasuk homestay.
"Tentunya kita tidak mau masyarakat di sini merasa tersisih. Kita tidak mau mereka jadi penonton di negeri sendiri maka kita utamakan pemberdayaan masyarakat sendiri," ucap Yonas.
Menurut Yonas, masyarakat suku Arfak sangat mendukung pengelolaan dan perkembangan kawasan wisata konservasi di daerah mereka. Mereka sangat ramah dan sopan saat menyapa para wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri.
Pihak pemerintah berharap, hortikultura yang menjadi sumber penghidupan masyarakat juga bisa terdorong dengan adanya kawasan wisata. Selain tentunya, penyediaan penginapan yang dikelola oleh masyarakat setempat. Ide itu sudah dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), agar ada lebih banyak homestay di sekitaran kawasa wisata Pegaf.
Meski begitu, pemerintah setempat mengakui kalau harapan untuk mengembangkan pariwisata di kawasan Pegaf itu bukan pekerjaan mudah. Alasan utamanya, kondisi yang dihadapi kini masih menjadi tantangan yang perlu menjadi perhatian mendesak. Hal itu diyakini juga jadi masalah utama di beberapa daerah kawasan wisata konservasi di Indonesia, terutama di bagian timur.
Di sisi lain, Yonas mengatakan kalau pemerintah setempat tetap optimis dengan kemajuan kawasan Pegaf dan masyarakat sekitarnya.
"Bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur seperti listrik dan transportasi termasuk prioritas utama pemerintah setempat. Kalau hal itu terwujud, tentu pariwisata setempat juga akan semakin maju dan membuat masyarakat sekitarnya semakin sejahtera," ujar Yonas menutup pembicaraan tentang balada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata konservasi di Pegaf.
Terkini Lainnya
Cerita Akhir Pekan: Wisata Konservasi Masa Depan Pariwisata Indonesia
Adidas Gandeng Universal Standar Luncurkan Pakaian Olahraga Inklusif
6 Pasangan Zodiak yang Hubungannya Cenderung Langgeng dan Awet
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kurang Aliran Listrik
Pemberdayaan Masyarakat Arfak
Cerita Akhir Pekan
Wisata Konservasi
papua barat
Tambrauw
Pegunungan Arfak
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
6 Potret Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Cetak Prestasi Tertinggi untuk Indonesia
Penumpang Terkunci di Bagasi Bus hingga Tak Bisa Bernapas, Selamat Berkat Kirim Pesan Singkat
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Lindungi Ubur-ubur Tak Menyengat, Danau Kakaban di Derawan Akan Jadi Zona Dilarang Berenang
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Main Air ke Rodjo Tater Tegal, Rekomendasi Tempat Wisata di Liburan Sekolah Anak
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak