uefau17.com

Gus Iqdam Ungkap Amalan Anti Miskin di Jumat Terakhir Rajab 2024, Sudah Dibuktikan - Islami

, Jakarta - Saat ini kita berada di penghujung Rajab. Bulan yang dimuliakan Allah itu akan segera berakhir. Sebelum berganti menjadi Sya’ban, sebaiknya kita manfaatkan sisa bulan Rajab ini dengan memperbanyak amal saleh.

Sebagaimana kita tahu, memperbanyak dan meningkatkan amal kebaikan sangat dianjurkan di bulan Rajab. Hal ini karena Rajab salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah.

Pada bulan Rajab -sebagaimana tiga bulan haram lainnya- setiap perbuatan taat akan diganjar pahala berlipat. Pun dengan perbuatan maksiat, dosa yang lebih besar menanti bagi muslim yang tidak mematuhi perintah Allah SWT.

Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan di bulan Rajab. Namun, karena ini momentumnya bertepatan akhir Rajab maka secara khusus ada satu amalan yang jangan dilewatkan.

Amalan ini dilakukan di Jumat terakhir Rajab yang tahun ini bertepatan tanggal 9 Februari 2024 atau 28 Rajab 1445 H. Amalan yang faedahnya anti miskin ini diungkap oleh ulama kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam. Bahkan, Gus Iqdam telah membuktikannya setelah mengamalkan tahun lalu.

Lantas, apa yang harus diamalkan di Jumat terakhir Rajab sebagaimana disampaikan Gus Iqdam? 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keistimewaan Jumat Terakhir Rajab

Sebelum membahas tentang amalan Jumat terakhir Rajab, terlebih dahulu Gus Iqdam mengungkapkan keistimewaan Jumat terakhir Rajab.

Menurutnya, hari Jumat terakhir bulan Rajab merupakan waktu yang sangat istimewa. Ia pun menegaskan bahwa dirinya telah mengamalkan pada waktu-waktu istimewa ini

“Nanti di kalender Anda ditandai, cari benar-benar, Jumat terakhir bulan Rajab,” dikutip dari tayangan TikTok @sabilu_taubah dikutip, Selasa (16/01/2024).

“Sudah, saya sudah melakukan itu, bulan Rajab tahun kemaren, aku sudah melakukan itu,” tandasnya.

3 dari 4 halaman

Waktu dan Amalannya

Selain mengungkapkan hari yang istimewa, suami Ning Nila ini juga memaparkan perihal salah satu waktu yang terkategori istimewa di bulan Rajab ini yakni antara khutbah pertama dan kedua.

“Antara khutbah pertama dan khutbah kedua, baca ini luh, Ahmad Rasulullah, Muhammad Rasulullah, Ahmad Rasulullah, Muhammad Rasulullah, baca 35 kali pada Jumat terakhir bulan Rajab di antara dua Khutbah,” terangnya.

“Sudah, uang mengalir tidak akan pernah habis, unlimited,” pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Keterangan Ulama

Amalan Jumat terakhir Rajab yang disampaikan Gus Iqdam ini pernah diijazahkan oleh Sulthanul Ulama dari Yaman, almukarram Al-Syekh Al-Habib Salim bin Abdullah Al-Syathiri saat berkunjung ke Indonesia.

Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil atas izin Allah SWT. Berikut bacaan amalan Jumat terakhir Rajab dalam bahasa Arab, latin, dan artinya yang dinukil dari situs Nahdlatul Ulama. 

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ                        

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh.

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.” 

Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut.

 فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ 

Artinya: “Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445).

Itulah amalan Jumat terakhir bulan Rajab yang pernah dilakukan Gus Iqdam dan ulama lainnya, sebagaimana disampaikan para masyaikh. Yang terpenting apapun amalannya maksud utamanya adalah untuk mendekatkan diri di sisi-Nya dan diniati mengikuti jejak perilaku para ulama terdahulu. Wallahu a'lam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat