, Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Artinya, warga Muhammadiyah akan melaksanakan sholat Idul Adha lebih awal dari tanggal yang ditetapkan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Menjelang pelaksanaan sholat Idul Adha Muhammadiyah, khatib yang bertugas menyampaikan khutbah Idul Adha penting menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada jemaah.
Salah satu tema yang menarik dibahas pada khutbah Idul Adha adalah tentang ibadah haji dan kurban. Seperti diketahui, dua ibadah ini hanya dilakukan pada Dzulhijah dan sangat identik dengan bulan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Dalam khutbah Idul Adha, khatib dapat fokus membahas makna dari ibadah haji dan kurban. Memaknai esensi ibadah haji dan kurban harapannya dapat mendorong semangat muslim untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Berikut ini redaksi membagikan teks khutbah Idul Adha Muhammadiyah yang disusun Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.. Semoga materi khutbah Idul Adha Muhammadiyah yang dinukil dari Suaramuhammadiyah.id ini bermanfaat untuk masyarakat luas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ
اَلْحَمْدُا ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْوَبَارِكْعَلَىمُحَمَّدٍوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِوَمَنِاهْتَدَىبِهُدَاهُإِلَىيَوْمِالْقِيَامَةِ
أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ اِلآّ اَللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُهَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ وَلآنَبِىَ بَعْدَهُ
. اُوْصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ . اَمَا بَعْدُ
وَقآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِيم:
.يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااتَّقُوااللَّهَحَقَّتُقَاتِهِوَلَاتَمُوتُنَّإِلَّاوَأَنْتُمْمُسْلِمُونَ
.اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرَا وَسُبْحَانِ للهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلاَ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Pagi hari ini kita menunaikan shalat Idul Ahda sebagai wujud ibadah menunaikan Sunnah Rasulullah. Dalam kekhusyukan jiwa yang tulus, kita bersimpuh diri di hadapan Allah Yang Maha Agung untuk bertaqarrub kepada-Nya, menyucikan diri dari segala salah dan dosa, serta berazam meraih pahala terbaik dari-Nya. Kita kumandangkan takbir, tahmid, dan tasbih diikuti shalat dan menunaikan ibadah qurban sebagai wujud syukur atas nikmat Allah yang tidak terhingga sebagaimana firman-Nya:
ࣖاِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ,اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (QS Al-Kautsar: 1-3).
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Ketika kaum Muslim di negeri ini tengah menunaikan shalat Idul Adha, saudara-saudara kita kaum muslim sedunia sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci. Idul Adha, ibadah haji, dan berqurban bagi setiap Muslim merupakan wujud kita bertaqarraub kepada Allah, yang mengandung makna ruhaniah tentang ajaran kepasrahan diri.
Sebuah kepasrahan autentik (al-hanif) yang secara vertikal menjadikan setiap kaum beriman meneguhkan jiwa ketauhidan untuk selalu taat kepada Allah Yang Maha Esa, sekaligus merawat setiap perilaku agar tetap lurus di jalan benar dan tidak terjerembab ke jurang bathil dan kemusyrikan.
Insan yang bertauhid akan membenamkan hawa nafsunya pada kehanifan diri, berupa jiwa yang bening dari noda syirk dan dosa, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Rum: 30).
Jiwa fitrah yang dihidupkan dengan ibadah dapat meredam hawa nafsu yang selalu menyala dalam diri manusia selaku insan yang hidup dalam hukum duniawi. Pada dasarnya manusia memiliki nafsu cinta materi dan segala pesona dunia, yang jika tak terbimbing dan terkendali oleh fitrah akan tumpah ke segala arah.
Sumber segala nista di muka bumi ini bermula dari hasrat primitif manusia yang tak terkendali, yang oleh sufi ternama Jalaluddin Rumi disebut “ibu dari semua berhala”. Keangkuhan, keserakahan, kesewenangan, korupsi, kebohongan, kekerasan, kebencian, kemunafikan, dan segala wujud tiran sesungguhnya pantulan dari jiwa angkara manusia yang kehilangan sublimasi nilai Ilahiah.
Dengam fondasi jiwa tauhid dalam spirit ibadah haji dan qurban, setiap muslim harus mampu menaklukkan egoisme diri. Ego yang merasa diri benar sendiri, diri yang digdaya dan berkuasa, diri yang serbahebat disertai sikap merendahkan, menzalimi, dan memperlakukan orang lain semena-mena.
Ego yang bernafsu rakus menguasai kekayaan alam dan kekayaan negara untuk kepentingan diri atau segelintir orang, yang menyebabkan kesenjangan dan kesengsaraan rakyat. Egoisme yang menyebabkan sebagian kecil di tubuh bangsa ini tidak empati dan tidak peduli terhadap derita sesama, seolah hidup menyendiri.
Karenanya, pada putihnya kain ihram yang tak beralas dan seluruh prosesi ibadah haji hingga puncak wukuf di Arafah. Pada kepasrahan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar dalam ritual ibadah qurban yang dramatik. Keduanya selain mengajarkan orientasi ketuhanan yang hanif bahwa manusia sehebat apapun sesungguhnya lemah di hadapan-Nya, secara horizontal kedua ibadah itu menanamkan jiwa ihsan atau kebajikan semesta yang sarat makna.
Pesan kemanusiaannya sangat luhur agar setiap insan beriman berbuat kebaikan yang melampaui sekat-sekat agama, suku, ras, golongan, dan segala pagar kenaifan untuk tegaknya kehidupan bersama yang serbautama.
Advertisement
Lanjutan Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Berhaji dan berqurban juga mengajarkan jiwa ikhlas untuk menyebarkan nilai kebajikan utama dalam hidup setiap Muslim. Ikhlas merupakan jiwa tunduk yang total kepada Allah SWT sehingga melahirkan pribadi yang nirpamrih dalam berbuat kebaikan. Mereka yang hidupnya ikhlas akan mampu membebaskan diri dari hasrat-hasrat sesaat, seraya melintas batas ke peran-peran utama sarat makna seperti suka menolong, berbagi, dan peduli. Mereka berbuat mulia atasnama Allah untuk ihsan bagi kemanusiaan semesta.
Siapapun yang berhaji dan berqurban dalam ritual Islam sejatinya menambatkan peribatan itu pada niat ikhlas hanya untuk Tuhan semata sebagaimana firman Allah:
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al-An’am: 162).
Ajaran ketulusan ditunjukkan oleh Ibrahim, Siti Hajar, dan putra tercintanya Ismail dalam kisah qurban. Allah mengisahkan dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat 101-111 yang artinya sebagai gerikut: “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Ash-Shaffat: 101-111).
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullahh
Ibadah qurban menanamkan nilai pengorbanan. Ibrahim, Ismail, dan Hajar memberi teladan terbaik tentang praksis berkurban dengan sepenuh ketaqwaan. Allah berfirman:
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas perunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Hajj : 37).
Apalah artinya hanya seekor hewan kurban bila dibandingkan dengan nyawa seorang Ismail yang sangat dicintai kedua orangtuanya. Maukah kita hari ini berqurban? Kenyataan kadang menunjukkan, karena kecintaan yang berlebih terhadap harta, sebagian orang menjadi berat hati untuk berkurban dengan seekor hewan. Padahal betapa tinggi makna dan fungsi dari ibadah qurban itu baik bagi pelaku maupun umat sesama.
Ibadah qurban mengajarkan amal shaleh dan ihsan. Setiap insan beriman yang memiliki kelebihan rizki dan akses kehidupan dia niscaya untuk peduli dan berbagi bagi sesama yang membutuhkan tanpa diskriminasi. Si kaya berbagi rizki untuk si miskin. Kaum cerdik pandai berbagi ilmu kepada yang awam.
Sesama manusia saling menjujungtinggi martabat. Laki-laki dan perempuan saling menghormati dan memuliakan. Siapapun yang diberi akses kekuasaan dan kekayaan sedangkan dia beriman mak harus mau berkorban bagi sesama, lebih-lebih bagi yang membutuhkan. Semuanya dilandasi spirit pengorbanan yang memiliki akar pada ajaran Ilahi, yang meoahirkan tindakan-tindakan praksis altruisme relijius yang mencerahkan. Menurut ajaran Nabi, Allah berada di tengah para hamba sejauh hamba-hamba itu membela sesamanya.
Para elite negeri yang mengaku insan beriman di mana pun berada perlu memgambil makna hakiki dari ajaran ketulusan, cinta, dan pengorbanan Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar sebagai model perilaku emas yang menebar keutamaan bagi seluruh umat manusia.
Adanya segelintir orang atau kelompok yang menguasai mayoritas kekayaan negara dan menyebabkan kesenjangan sosial merupakan bukti lemahnya jiwa berkorban di tubuh bangsa ini. Luruhnya jiwa kenegarawanan yang ditandai kian menguatnya kebiasaan mengutamakan kepentingan diri dan kroni di atas kepentingan publik boleh jadi karena makin terkikisnya jiwa ikhlas berkorban sebagai kanopi suci yang diajarkanpara Nabi Allah yang kaya mozaik spiritual Ilahiah itu.
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Ibadah haji dan qurban juga mengajarkan sifat cinta, yakni kasih sayang atau welas asih yang jernih terhadap sesama sebagai perwujudan cinta kepada Allah. NabiIbrahim, Isa, Muhammad, dan para Rasul kekasih Allah mempraktikan hidup welas asih itu terhadap sesama tanpa diskriminasi. Nabi Ibrahim sempat minta kepada Tuhan agar umat Nabi Luth yang durhaka tidak diberi azab. Sifat welas asih Nabi yang satu ini diabadikan dalam Al-Quran:
(إِنَّإِبْرَاهِيمَلَحَلِيمٌأَوَّاهٌمُّنِيبٌ (٧٥
Artinya: “Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah.” (QS. Hud: 75).
Para Nabi Utusan Allah sangatlah berjiwa kasih sayang. Nabi Muhammad ketika dilempari batu oleh kaum Thaif tatkala hijrah, beliau berkeberatan pada saat Jibril menawarinya agar mereka yang melukainya itu diberi azab.
“Ya Allah berikanlah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya merekatidakmengetahui," ujar Nabi akhir zaman itu.
Dalam hadisnya beliau bersabda, yang artinya: “Tidaklah beriman seseorang hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR Muslim). Rahmat Allah pun terlimpah bagi para hamba yang menebarkan kasih sayang di muka bumi.
Ketika kini tidak sedikit manusia tejangkiti virus egoisme, maka ajaran kasih sayang atau welas asih menjadi mutiara yang hilang untuk ditemukan kembali. Perang, konflik, dan segala bentuk kekerasan di berbagai belahan dunia terjadi antara lain karena menguatnya egoisme dan luruhnya kasih sayang antarsesama.
Insan beriman pun atasnama agama dan kebenaran tidak sedikit menjadi ringan tangan berbuat kekerasan, sehingga kehilangan watak kasih sayangnya terhadap sesama sebagaimana diajarkan agama dan para Nabi. Agama dan jejak Nabi sekadar ranah keyakinan kognisi, yang tak menyentuh kedalaman qalbu yang menebar perangai cinta Ilahi dan kasih sesama.
Sebagian panorama kehidupan saat ini di banyak kawasan cenderung berwajah garang dan kehilangan kelembutan. Dunia modern kehilangan jejak pencerahan, sehingga menurut sosiolog Anthony Giddens menjelma menjadi “juggernaut”, laksana kereta raksasa yang menggilas apa saja. Bahkan Hasn Kung sosok moralis di kancah internasional menyuarakan pentingnya etika global sebagai arah moral di abad ini.
Sejumlah tokoh terkemuka dari berbagai agama bulan Februari 2009 yang lalu bahkan berkumpul di Swiss, semuanya sepakat untuk menjadikan ajaran “belas kasih sebagai inti kehidupan religius dan moral”. Umat Islam tentu harus menjadi pelopor dalam menebar ajaran kasih sayang dalam harmoni habluminallah dan habluminannas guna melawan segala bentuk kebencian dan kekerasan antarinsan di manapun berada di muka bumi ini sebagai wujud risalah rahmatan lil-‘alamin.
Lanjutan Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullahh
Bagi Mukmin sejati bahwa ibadah haji, qurban, dan ibadah-ibadah lainnya harus menjadikan dirinya dekat dengan Allah dan ihsan atau berbuat kebaikan serbautama bagi sesama. Mereka memiliki harmoni fungsional antara habluminallah dan habluminannas untuk membangun kehidupan yang luhur dan utama.
Jika hubungan dengan Allah dan manusia sama baiknya maka melahirkan harmoni dalam kehidupan. Sumber bencana kehidupan terjadi tatkala hubungan dengan Tuhan (habluminallah) terputus dengan hubungan sesama insan (habluminannas), demikian pula sebaliknya sebagaimana firman Allah:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itukarena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itudisebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS Ali Imran: 112).
Kini insan beriman di mana pun berada diuji ketulusan dalam hidup berbasis nilai-nilai Ilahi dalam menghadapi dunia yang banyak kepentingan harta, tahta, dan pesona dunia yang serba menghalalkan apa saja. Kehidupan politik yang serbabebas, ekonomi yang serbakapitalistik, dan budaya populer yang memuja kesenangan inderawi membuat masyarakat kehilangan nilai-nilai Ilahi yang bermakna utama.
Atasnama agama, politik, ekonomi, dan apa saja terjadi saling rebut akses kehidupan yang sangat keras. Sebagian manusia tampil dalam sosok-sosok ganas, yang “bergigi dan bercakar merah”, tulis Tennyson. Akibatnya dalam kehidupan berlaku hukum homo homini lopus, bahwa manusia karena kepentingannya yang serakah saling memangsa satu sama lain. Inilah benih konflik dan segala bentuk fasad fil-ardl yang harus dibebaskan dan dicerahkan dengan nilai-nilai ibadah Qurban, Haji, dan Idul Adha.
Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Marilah di akhir khutbah ini kita bermunajat kepada Allah agar hidup di dunia ini senantiasa berada di jalan-Nya, beribadah dan menjalankan tugas kekhalifahan dalam bimbingan-Nya, serta di akhirat kelak menjadi penghuni Jannatun Na’im dalam ridla dan karunia-Nya. Amin ya Rabb al-‘Alamin.
.اَلْحَمْدُلِلَّهِرَبِّالْعَلَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُوَالسَّلاَمُعَلىَمُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِهِوَصَحْبِهِأَخْمَعِيْنَ
اَلّلَهُمَّاغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَوَالْمُسْلِمَاتِوَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنَاتِاَلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَاْلأَمْوَاتِإِنَّكَسَمِيْعُقَرِيْبُمُخِيْبُالدَّعْوَاتِيَاقَظِيَالْحَخَاتِيَامُجِيبَالسَّاءِلَتِ
اَلَّلهُمَّاِنَّانَسْاءَلُكَسَلَمَتًفِيالدِّيْنِوَعَافِيَتَفِيالْجَسَدِوَزِيَادَةًفِيالْعِلْمِوَبَرَكَهًفِيالرِّزْقِوَتَوْبَةًقَبْلَالْمَوْتِوَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِوَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِبِرَحْمَتِكَيآاَرْحَمَالرَّحِمِيْنَ.
اَلَّلهُمَّتَقَبَّلْمِنّآصَلاَتَناَوَجَمِيعَعِبآدَتِنآبِرِضآكَوَفَضْلِكَالْكَرِيْموَتُبْعَلَيْنآإِنَّكَأَنْتَتَوَابُالرَّحِيْمُ .
رَبَّنآلاَتُزِغْقُلُوْبَنآبَعْدَإِذْهَذَيْتَنآوَهَبْلَنَآمِنْلَدُنْكَرَحْمَةًإِنَّكَالْوَهَآبُ. رَبَّنآهَبْلَنَآمِنْأَزْوَاجِنَآوَذُرِّيَتِنَآقُرَّةًأَعْيُنٍوَاجْعَلْنَآلِلْمُتَّقِيْنَإِمَامًا.
رَبَّنَآأَتِنَآفِيالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِياْلأَخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَآعَذَابَالنَّار. سُبْحَانَرَبكَرَبّالْعِزَةِعَمَّايَصِفُوْنَوَسَلاَمُعَلىَالْمُرْسَلِيْنوَالحَمْدُِللهِرَبِّاْلعآلَمِيْنَوَلَذِكْرُاللهِأكْبَر
واَلسَّلاَمُعَلَيْكُمْوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَاكَاتُه
Saksikan Video Pilihan Ini:
Terkini Lainnya
100 Lebih Jemaah Haji Meninggal hingga Demensia Akan Dibadalhajikan
Kisah Petugas Haji Indonesia, Tak Ikut Wisuda Demi Tunaikan Panggilan Allah Layani Jemaah
Hukum Puasa Ayyamul Bidh Bertepatan Hari Tasyrik 13 Dzulhijah, Ini Penjelasannya
Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ
اَلْحَمْدُا ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْوَبَارِكْعَلَىمُحَمَّدٍوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِوَمَنِاهْتَدَىبِهُدَاهُإِلَىيَوْمِالْقِيَامَةِ
أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ اِلآّ اَللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُهَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ وَلآنَبِىَ بَعْدَهُ
. اُوْصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ . اَمَا بَعْدُ
وَقآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِيم:
.يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااتَّقُوااللَّهَحَقَّتُقَاتِهِوَلَاتَمُوتُنَّإِلَّاوَأَنْتُمْمُسْلِمُونَ
.اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرَا وَسُبْحَانِ للهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلاَ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
ࣖاِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ,اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Lanjutan Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
(إِنَّإِبْرَاهِيمَلَحَلِيمٌأَوَّاهٌمُّنِيبٌ (٧٥
Lanjutan Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
.اَلْحَمْدُلِلَّهِرَبِّالْعَلَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُوَالسَّلاَمُعَلىَمُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِهِوَصَحْبِهِأَخْمَعِيْنَ
اَلّلَهُمَّاغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَوَالْمُسْلِمَاتِوَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنَاتِاَلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَاْلأَمْوَاتِإِنَّكَسَمِيْعُقَرِيْبُمُخِيْبُالدَّعْوَاتِيَاقَظِيَالْحَخَاتِيَامُجِيبَالسَّاءِلَتِ
اَلَّلهُمَّاِنَّانَسْاءَلُكَسَلَمَتًفِيالدِّيْنِوَعَافِيَتَفِيالْجَسَدِوَزِيَادَةًفِيالْعِلْمِوَبَرَكَهًفِيالرِّزْقِوَتَوْبَةًقَبْلَالْمَوْتِوَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِوَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِبِرَحْمَتِكَيآاَرْحَمَالرَّحِمِيْنَ.
اَلَّلهُمَّتَقَبَّلْمِنّآصَلاَتَناَوَجَمِيعَعِبآدَتِنآبِرِضآكَوَفَضْلِكَالْكَرِيْموَتُبْعَلَيْنآإِنَّكَأَنْتَتَوَابُالرَّحِيْمُ .
رَبَّنآلاَتُزِغْقُلُوْبَنآبَعْدَإِذْهَذَيْتَنآوَهَبْلَنَآمِنْلَدُنْكَرَحْمَةًإِنَّكَالْوَهَآبُ. رَبَّنآهَبْلَنَآمِنْأَزْوَاجِنَآوَذُرِّيَتِنَآقُرَّةًأَعْيُنٍوَاجْعَلْنَآلِلْمُتَّقِيْنَإِمَامًا.
رَبَّنَآأَتِنَآفِيالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِياْلأَخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَآعَذَابَالنَّار. سُبْحَانَرَبكَرَبّالْعِزَةِعَمَّايَصِفُوْنَوَسَلاَمُعَلىَالْمُرْسَلِيْنوَالحَمْدُِللهِرَبِّاْلعآلَمِيْنَوَلَذِكْرُاللهِأكْبَر
واَلسَّلاَمُعَلَيْكُمْوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَاكَاتُه
Haji
Idul Adha
Khutbah Idul Adha
Khutbah Idul Adha Muhammadiyah
Muhammadiyah
Sholat Idul Adha
Hari Raya Idul Adha
Haji 2023
kurban
Islam
Berita Islami
Teks Khutbah
Rekomendasi
Naskah Khutbah Idul Adha 2024: 2 Pelajaran dari Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Ibadah Qurban
Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat: Memetik Hikmah dari Ibadah Qurban
6 Contoh Materi Khutbah Idul Adha 2024 Sesuai Sunnah, Singkat Padat dan Mengharukan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Kisah Karomah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Puasa sejak Bayi dan Berbicara dengan Seekor Sapi
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
30 Tanda Kiamat yang Disebut Pendiri NU Mbah Hasyim Asy’ari Lengkap Penjelasannya
Jangan sampai Doa karena Marah kepada Allah, Begini yang Afdhal Kata Buya Yahya
Top 3 Islami: Tatkala Malaikat Jibril Bertanya, Kapan Kiamat Terjadi? Cincin Buya Yahya Ada Naganya?
Suami-Istri Wajib Perhatikan! Ini 8 Adab Bergaul dengan Saudara Ipar dalam Islam
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Buya Yahya Melarang Sujud Layaknya Burung Gagak, yang Benar Seperti Apa?
Mengapa Waktu Kiamat Dirahasiakan Allah bahkan Nabi pun Tidak Tahu?
Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Berita Terkini
IHSG Bakal Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 1 Juli 2024
Beberapa Trik Ini Bisa Membuat Anda Menyenangi Pekerjaan Digeluti
PGN Kantongi 1 Kargo Pasokan Gas dari LNG Tangguh
Aceh Besar Krisis Air Bersih, Anggota DPRK Turun Pasok Kebutuhan Air untuk Warga Terdampak
Charlotte dan Louis Mungkin Didorong Tidak Menjadi Bangsawan Aktif Saat Pangeran William Naik Takhta
7 Potret Angelina Sondakh dan Keanu Massaid Waktu Ikut Summer Camp di Barcelona
Catat, Google bakal Luncurkan Pixel 9 pada 13 Agustus 2024
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan dan Maksiat
Konser di Jakarta, Hyunsuk Treasure Sebut Tak Akan Pernah Pensiun Jadi Penyanyi
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2024: Bitcoin Cs Kompak Menghijau
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
Operasi Kakinya Sukses, Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Tim Dokter
Pencurian Tali Pocong Makam Wanita Gegerkan Warga Banyuwangi, Diyakini untuk Syarat Ilmu Gaib
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024