uefau17.com

Matahari Terbit dari Sebelah Barat atau Timur? Pahami Jika Muncul dari Arah Sebaliknya - Hot

, Jakarta Pertanyaan tentang dari mana matahari terbit, apakah dari sebelah barat atau timur, seringkali muncul dalam berbagai konteks, baik dalam pendidikan maupun percakapan sehari-hari. Secara ilmiah, matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat akibat rotasi bumi pada porosnya. Fenomena ini telah menjadi pengetahuan dasar dalam astronomi dan geografi yang diajarkan sejak pendidikan dasar.

Namun, pertanyaan ini kadang-kadang diajukan dalam konteks diskusi yang lebih luas atau bahkan filosofis. Misalnya, dalam beberapa prediksi eskatologis atau ramalan akhir zaman dari berbagai budaya dan agama, ada anggapan bahwa matahari akan terbit dari barat sebagai tanda perubahan besar atau akhir dari dunia seperti yang kita kenal. Meskipun demikian, secara ilmiah dan dalam pengalaman sehari-hari, kita tetap melihat matahari terbit dari timur.

Selain itu, pertanyaan ini juga bisa menjadi alat untuk mengajarkan pentingnya observasi alam dan pemahaman tentang sains. Mengamati pola alam seperti terbit dan tenggelamnya matahari membantu manusia memahami gerakan bumi dan orientasi geografisnya.

Agar lebih paham, berikut ulas mengenai pertanyaan matahari terbit dari sebelah barat atau timur yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Matahari Terbit dari Sebelah Barat atau Timur

Sebagaimana diketahui, di Bumi matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, sebuah fenomena alam yang diakibatkan oleh rotasi bumi pada porosnya. Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan bahwa ada satu planet dalam tata surya kita yang mengalami kondisi sebaliknya. Di planet Venus, matahari justru terbit dari barat dan tenggelam di timur.

NASA menjelaskan bahwa penyebab matahari terbit dari barat di Venus adalah rotasi planet tersebut yang berlawanan arah dengan rotasi kebanyakan planet lainnya dalam tata surya. Venus berputar pada porosnya secara retrograde, yang berarti berputar ke arah yang berlawanan dengan arah putaran bumi.

Selain itu, Venus memiliki periode rotasi yang sangat lama, yaitu 243 hari Bumi untuk satu kali putaran pada porosnya, sedangkan untuk mengelilingi matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari Bumi. Kombinasi ini membuat satu hari di Venus sedikit lebih lama daripada satu tahun di planet tersebut.

Fenomena unik ini menyebabkan pergantian hari di Venus tidak sama seperti di Bumi. Matahari di Venus terbit setiap 117 hari Bumi, yang berarti hanya muncul dua kali dalam satu tahun Venus.

Namun, beberapa waktu lalu, muncul isu bahwa Bumi mungkin mengalami fenomena serupa, yang menyatakan bahwa matahari akan terbit dari barat. Isu ini, yang pertama kali muncul di Facebook dalam bahasa Thailand dan kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris, mengklaim bahwa Bumi akan berputar ke arah sebaliknya dan menyatakan bahwa peristiwa ini menandakan kiamat semakin dekat. Unggahan tersebut mengklaim bahwa NASA memprediksi kemungkinan ini, namun NASA dengan tegas membantah klaim tersebut.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan matahari muncul dari sisi barat. Peneliti meyakini bahwa kita sedang bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," demikian isi unggahan itu.

Namun, Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menegaskan bahwa baik NASA maupun organisasi ilmiah lainnya tidak ada yang memprediksi bahwa matahari akan terbit dari barat.

"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam, dan para ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya," ungkap Inclan.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa informasi mengenai Bumi yang berputar ke arah sebaliknya dan menyebabkan matahari terbit dari barat adalah tidak benar.

"Pernyataan bahwa hal ini akan membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya dan menjadikan matahari terbit dari barat adalah salah," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Matahari Terbit dari Sebelah Timur

Pertanyaan terkait Matahari terbit dari sebelah Timur telah diperkuat dengan adanya teori terkait rotasi Bumi dan gerak semu harian Bintang. Berikut penjelasannya.

1. Rotasi Bumi

Melansir dari buku IPA Terpadu SMP dan MTs untuk Kelas IX Semester 2 Jilid 3B (2007) karya Mikrajuddin Abdullah dan rekan-rekannya, dijelaskan bahwa Bumi berotasi atau berputar pada porosnya dari arah barat ke timur. Arah rotasi ini sejalan dengan arah revolusi Bumi mengelilingi matahari.

Rotasi Bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit, yang umumnya dibulatkan menjadi satu hari. Waktu ini hampir sama dengan durasi dari matahari terbit hari ini hingga matahari terbit pada keesokan harinya. Rotasi Bumi ini berperan penting dalam menciptakan pergantian siang dan malam, menyebabkan perbedaan waktu di berbagai belahan dunia, serta mengakibatkan gerak semu harian bintang.

2. Gerak Semu Harian Bintang

Bumi berotasi dari arah barat ke timur, sementara bintang-bintang dan matahari tampak tidak bergerak relatif terhadap Bumi. Akibat dari rotasi ini, bintang-bintang terlihat seolah-olah bergerak dari arah timur ke barat. Fenomena ini bisa diibaratkan seperti penumpang dalam mobil yang bergerak melihat pepohonan di luar seolah-olah bergerak berlawanan arah.

Meski rotasi Bumi tidak dapat disaksikan langsung oleh manusia, efek dari rotasi ini sangat jelas terlihat. Bintang-bintang dan matahari tampak bergerak melintasi langit, menciptakan peristiwa yang disebut gerak semu. Karena fenomena ini terjadi setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

Akibat rotasi Bumi, bintang-bintang terlihat terbit di timur pada malam hari dan terbenam di barat pada pagi hari. Sebaliknya, matahari tampak terbit di timur pada pagi hari dan terbenam di barat pada sore hari. Hal ini berarti bahwa setiap sore hari, kita dapat mengamati matahari terbenam di sebelah barat, suatu fenomena yang diakibatkan oleh rotasi Bumi dari arah barat ke timur. Gerak semu harian ini menunjukkan betapa pentingnya rotasi Bumi dalam menciptakan pola pergerakan harian yang kita amati di langit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat